13. Implusif

766 51 0
                                    

Sebelum membaca jangan Lupa Vote dan komennya dulu sayangku!.

HAPPY READING

 _

Mengerjapkan matanya pelan, Tubuh yang terasa berat dan sulit bergerak. Artha merasakan tubuhnya sangat kaku, Apa yang terjadi?. Apa dia sedang ketindihan?. Mencoba membuka mata dengan pelan, melawan rasa kantuk yang masih menyerangnya, Akhirnya matanya terbuka sempurna.

ia terdiam, melirik ke arah Tubuhnya lalu kemudian menghela nafas, pantas saja dia merasa ketindihan, ternyata benar adanya. Kepala yang bersandar di bahunya dengan ujung bibir yang sudah mengeluarkan Air liurnya, di tambah dengan tangan yang melingkar, memeluknya erat. di tambah dengan kaki yang sudah lama melilit tubuhnya,

Sangat berat, Dia melupakan bahwa semalam Topan menginap di kontrakannya. Siapa sangka kalau dia memiliki kebiasaan tidur yang buruk.

Dengan pelan, Artha mendorong Tubuh Topan menjauh dari Nya, merebahkan tubuh Pria itu di bantal yang berada di sampingnya lalu kemudian mengambil tisu, dan melap ujung bibir pria itu.

Duduk di tepi Ranjang, Membuka Bajunya lalu kemudian menoleh ke arah Topan sebentar, lalu kemudian bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi.

 Hingga beberapa saat setelah selesai bersih bersih dan memakai pakaiannya, Artha pun mendekat ke arah ranjangnya lagi, memperbaiki selimut yang saat ini menutupi Tubuh Topan pelan lalu kemudian menatap Pria itu lagi.

"Sorry, Gue nggak suka pria."

 Artha tersentak dari lamunannya ketika kata kata itu muncul di benaknya, Seorang pria yang berdiri di hadapannya menolaknya secara spontan tak berniat memikirkannya jawabannya terlebih dahulu, Artha mendecih lalu kemudian mengacak rambutnya, kenapa dia malah mengingat momen itu?.

Bangkit dari duduknya, lalu beranjak keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah dapur berniat Untuk membuat sarapan.

"Sshh, panas." lenguhan dan gumaman dengan keringat yang mengucur di dahinya, di tambah dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya, Topan menendang nendang selimut tersebut agar selimut itu menjauh darinya. Dia masih ngantuk sekarang. mengangkat lengannya untuk menutupi matanya, topan mencoba kembali masuk kedalam tidurnya. 

Untuk beberapa saat kemudian, Suasana yang sangat tidak pernah terjadi di tambah dengan kasur yang lumayan keras, membuat Topan langsung segera bangkit menduduki tubuhnya, dengan menahan tubuhnya dengan sebelah tangan ia pun mengucek matanya mencoba membuat matanya melihat dengan jernih..

Melihat sekeliling lalu kemudian kembali menguap. ah Dia hampir melupakan kalau saat ini ia sedang berada di rumah Artha. dengan Tubuh bagian Atas yang tidak berpakaian, ia berjalan turun dari ranjang dengan hati yang bertanya tanya, dimana Artha?.

Topan mulai melangkah, Bukannya menuju ke kamar mandi, malahan ia berjalan keluar kamar. mengedarkan pandangannya ke ruangan kosong di depan kamarnya lalu kemudian diam berdiri di pintu kamar hingga beberapa saat ia mendengar sebuah suara dari dapur.

Dengan Spontan, topan langsung melangkahkan kakinya kesana tanpa memikirkan hal lebih jauh, Hingga ia melihat punggung seseorang dengan pakaian casualnya berdiri di depan wastafel. Topan tetap melangkahkan kakinya mendekat, Hingga ketika ia tepat berada di belakang pria itu, Ia mulai menyandarkan kepalanya di bahunya, tanpa mengatakan Apa apa, ia memejamkan kembali matanya tak memikirkan Artha yang saat ini sedang tersentak di tempatnya.

"Ada apa?."

Cukup lama mereka di posisi yang sama dan Artha yang menata Keterkejutannya hingga ia berhasil mengutarakan kata pertamanya, Topan hanya menjawab dengan gumaman sehingga Artha tak membalas lagi. Membiarkan Apa yang ingin pria itu lakukan.

Beberapa saat kemudian, Topan mulai menjauh melihat ke arah Punggung Artha di depannya "Gue mandi." Ujarnya singkat, membalikkan Tubuhnya menutup mulutnya tak percaya meninggalkan Artha Yang masih belum menjawab terdiam di tempat.

Apa yang baru saja ia lakukan?. Apa dia mabuk?. Mana mungkin, bahkan dia tidak pernah menyentuh alkohol sedikitpun. kata kata penyesalan muncul di fikirannya, masuk kedalam Kamar mandi dengan wajah yang memerah, menutup Pintu dengan kasar, ia mengacak rambutnya. "Ini gila." gumamnya, Dengan Celana yang masih terpasang,  melangkah ke arah Bak mandi lalu kemudian mulai mengguyur Tubuhnya degan Gayung beberapa kali.

TOKTOK

"Masih lama?. Gue selesai bikin sarapan, dan Gue akan keluar Untuk beberapa saat."

Topan menghentikan Guyurannya, Mendengarkan apa yang akan di katakan oleh Artha kepadanya, mendengar perkataan bahwa Artha akan  pergi, dengan cepat cepat ia membuka Pintu.

"Kemana?." Tanyanya ketika Matanya sudah menangkap sosok Artha yang masih berdiri.

Artha yang masih berdiri di depan Pintu, melihat pemandangan yang saat ini berada di depannya, lalu kemudian memangku tangannya. "Apa ini?." Tanyanya.

Topan melihat Tubuhnya sendiri, Tubuh basah dengan celana yang masih terpasang  mengalirkan Air di bawahnya, lalu kemudian melihat ke arah Artha lagi dengan menggaruk tengkuknya. "Maaf karena sudah membuat celana lo basah."Ujarnya merasa bersalah.

Hei ayolah, bukan Itu maksud dari apa yang akan di ucapkan oleh Artha, Dengan Tubuh tegak mengalir Air dari sela sela rambutnya, di tambah dengan Celana panjang yang masih terpasang , apa dia baru saja melihat cara mandi terbaru?. Apa biasanya Mandi di kamar mandi tidak perlu melepaskan pakaiaan?.'

"Apa lo mandi selalu memakai bawahan seperti ini?."

Topan menggeleng dengan wajah bingungnya. "Nggak, ini pertama kali." ujarnya Polos yang membuat Artha menyunggingkan senyumnya.

"ohh?." Tanyanya dengan Mata yang nmenelisik tubuh Topan dari Atas sampai bawah, lalu kemudian berhenti di selangkangan Topan, melihat ke arah Tonjolan yang berada di antaranya, di Bungkus oleh Celana Tidur yang tipis membuat Tonjolan Itu semakin terlihat. 

Topan sempat Bingung kemana Arah mana mata Artha mengarah, Mengikuti kemana Arah pandang Artha, Telinganya memerah, lalu kemudiani membulatkan matanya sempurna, menutup pintu dan memberikan celah dengan kepala nya yang menyembul. 

"Lo sembunyi?." 

Dengan mengalihkan Arah pandangannya, Topan hanya diam tak mengatakan  apa apa Hingga ia mendorong Pintu yang sedang menutupi Tubuh Topan membuat Topan sedikit bergeser tetapi ia langsung kembali menahannya.
"Apa yang lo lakuin?." 

Artha terdiam. Benar juga, apa yang sedang ia lakukan?. membalikkan Tubuhnya, Tanpa mengatakan Apa apa dia melangkah pergi. 

MengizinkanTopan untuk menginap, menyelimutinya, membuatkan sarapan, Bahkan apa yang ia lakukan tadi. Bukankah Ini seperti ia melakukan sesuatu yang sangat bertentangan dengan apa yang ia inginkan?. 

Artha mendecih, betapa Bodohnya, kenapa dia melakukannya?. meminta izin?. Ini tidak seperti mereka memiliki Hubungan yang seperti itu.Padahal sedari awal dia sudah berjanji untuk tidak lagi masuk kedalam Laut itu. 

"Ta, Kemana?." pertanyaan yang terdengar dari belakang punggungnya Membuat langkah Artha sama sekali tidak berhenti. Mengabaikannya dengan sengaja, Artha pergi meninggalkan Rumah yang saat ini di isi oleh Topan di dalamnya.





TBC.


VOTE KOMEN!.

[BXB] KISSING NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang