Berdiri di depan Cermin yang memperlihatkan tubuh bagian atasnya, dengan tubuh yang setengah telanjang, Topan masih cukup terkejut melihat pemandangan tubuhnya yang terpantul di sana, memegang leher sebelah kanannya yang memperlihatkan satu tanda kemerahan, lalu kemudian menggosoknya.
"Gila, apa ini?."Gumamnya dengan gosokan kasar pada bekas kemerahan itu.
Bangun bangun dari tidurnya ketika matahari sudah memperlihatkan kuasanya, dengan pemandangan asing di sekitarnya di tambah dengan dia yang tidak memakai pakaian. Terduduk dengan mengucek matanya, di ujung Ranjang sepasang kain terlipat rapi membuat Topan lagi lagi mengerutkan keningnya.
Mengambil handuk yang juga tersedia di sana, Ketika melangkahkan kakinya, tanpa sadar bayangan dirinya yang berjalan melewati cermin dengan objek aneh di lehernya membuat ia terdiam di depan cermin itu memperlihatkan bekas itu dengan cermat. Sungguh, Apa yang sudah ia lakukan.
Memijit keningnya, topan tidak tahu mau bereaksi bagaimana, banyak pertanyaan yang muncul di benaknya, hanya satu yang bisa terjawab. yaitu dia pasti di bawa seseorang ke sini dan kami pasti sudah melakukan sesuatu. kalau tidak, mana mungkin ada bekas kissmark pada lehernya?.
Lantas sekarang, siapa itu?. Terdiam sejenak, memikirkan jalan cerita yang sudah terjadi dengan meraba ujung bibirnya hingga siluet bayangan bibir dengan tahi lalat di bawahnya membuat Topan membulatkan matanya sempurna.
"apa dia?."Gumamnya. Lalu bagaimana caranya dia bisa menemukan bibir yang semanis ceri itu lagi?. "Aaahhhh.." Topan menghela nafas dengan mengacak rambutnya frustasi. Mencoba tenang untuk dan berniat untuk memikirkannya nanti. Dia pun melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi untuk memulai ritualnya.
Karena sebelum ia menemukan siapa orang yang mampu membuatnya bersemangat itu, dia harus Memberi pelajaran terlebih dahulu kepada satria, sepupu sialannya itu!.
$!$
Walaupun telat sampai di sekolah, pada jam istirahat. Topan tetap langsung melangkahkan kakinya masuk sekolah mencari Satria. dengan sesekali mendumel, sapaan yang terjadi di setiap langkahnya, Topan tidak bisa menahan kekesalannya sekarang, hingga dari kejauhan Pria yang ia cari terlihat sedang berdiri di pintu kelas bersama Geri dan dua orang lainnya, mengobrol dengan sesekali terkekeh.
"Lo datang Pan?. Gimana?. sepertinya berhasil ya kan?."
Satria yang tadinya mengobrol, menangkap sosok Topan yang melangkah mendekatinya dengan sapaan antusias ia pun mulai menyapa yang membuat Topan semakin jengkel di buatnya.
"lo bilang apa?. Sini lo!." Dengan melingkarkan lengannya di sekitar leher Satria, ia pun meremasnya kuat mencoba untuk mencekik Pria itu sampai Pria itu mengaduh kesakitan.
"Huk,Huk, mati gue mati!."
"pan, lo ngapain pan, tenang pan. penjara nggak kuat nampung lo pan. Sekolah nggak bagus kalau angker pan."
"Brisik lo ger, Gue bakal bunuh ni manusia satu."
"Ahk,, akh,, lepas goblok. iya iya sorry sorry."Ujarnya pasrah ketika air matanya sudah mulai keluar tetapi bibirnya masih bisa untuk tertawa menertawakan Topan. Siapa sangka keisengannya bakal membuat hal seperti ini terjadi, di tambah dengan matanya yang menangkap leher topan yang memerah tadi.
Dengan mendecih, Topan Mulai melepaskan cekikannya memutar bola matanya malas menatap satria kesal.
Memegang lehernya, mengatur suaranya kembali. Satria tergelak melihat ekspresi yang di tunjukkan oleh Topan. "gue tahu ini bakal berhasil, gimana malam panjangnya?. Gua yakin keperjakaan lo benar benar terlepas."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] KISSING NERD
Teen FictionUntuk mengobati hal aneh yang terjadi pada dirinya, Atas saran yang di berikan oleh sepupunya, Ia pun pergi kesalah satu Bar untuk menemukan seseorang yang bisa menyembuhkan hal yang terjadi padanya. Sudah 17 tahu ia hidup di dunia ini, Sekalipun i...