27. Hati yang Di Permainkan!.

456 35 3
                                    

Sebelum membaca jangan Lupa Vote dan komennya dulu sayangku!.

HAPPY READING

_

Artha yang duduk di atas ranjang kontrakannya, dengan tatapan kosong memikirkan tentang dari mana awal mula ini terjadi sampai permasalahan mulai terjadi.

"Ta, Gue selesai. sekarang giliran Lo."

Artha tersentak, lamunannya buyar dan tatapanya langsung mengarah ke arah pintu kamar menampilkan Topan yang sedang melangkah dengan mengacak rambutnya dengan handuk, celana pendeknya yang di pakai Topan tampak pas di tubuhnya,. karena mau bagaimanapun, perbedaan ukuran tubuh mereka tak jauh berbeda.

"Ada apa?." Topan bertanya, melihat ke arah Artha yang tidak menjawab, dia hanya diam dengan masih melihat ke arahnya, melangkah mendekat lalu kemudian duduk di atas ranjang di samping Artha.

Artha menggeleng kosong, lalu kemudian bangkit dari duduknya, melangkah pergi meninggalkan Topan yang menatap punggungnya intens. 

 Dengan perlahan melepaskan satu persatu pakaiannya dengan wajah yang datar, lalu kemudian melangkah. melangkah kan kakinya lebih dekat ke arah bak mandi yang ukurannya sedikit lebih besar, lalu kemudian mengangkat kakinya naik dan ia pun masuk ke dalam.

Bak mandi yang di buat dengan semen, setinggi pinggang dengan sedikit panjang, Menduduki tubuhnya yang lumayan besar di sana sampai airnya jadi meluap keluar. mengabaikan hal itu, mencari posisi enak dengan menyandarkan punggungnya, Artha menghembuskan nafas gusar. memejamkan matanya pelan, mencoba menikmati air yang meraba bagian tubuh telanjangnya, hingga beberapa saat kemudian ketukan di pintu membuat ia membuka matanya perlahan.

TOKTOKTOK!.

"Taa."

Panggilan yang memanggil namanya di luar kamar mandi, tidak membuat Artha menjawab, dia hanya diam dengan menyaringkan telinganya, dia sedikit lelah untuk berbicara.

"Seharusnya Gue Nunggu lo selesai dulu, namun gue harus pulang. Ada sesuatu yang perlu gue urus."

Artha tetap diam tak menjawab, Mereka sama sama diam, Topan memadukan keningnya dengan pintu kamar mandi, berniat untuk lebih dekat mendengarkan apa yang akan Artha katakan, namun satu suarapun tak terdengar yang membuatnya tersenyum simpul.

"Gue pergi dulu, Sampai jumpa besok." Lanjutnya denagn mulai menjauhkan wajahnya dan melihat ke arah pintu itu sebentar lalu kemudian berbalik, melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Rumah Artha dengan berjalan kaki keluar dari gang.

Dan ketika ia sudah berada di luar, Sebuah Mobil mewah sudah menunggunya. dan ia pun masuk kedalam dengan membuka Pintu penumpang di sebelah sopir. setelah ia masuk, Tanpa aba aba mobil itu mulai melaju.

"Jadi, Bagaimana?."

Di perjalanan, melihat ke samping dimana Geri yang sedang mengemudi dengan mata yang fokus kedepan. "Artha bukan pria yang baik, dia nggak Cocok sama lo. Kalau Lo hanya melihat dimana dia yang bisa membuat lo terbangun, Mungkin bisa saja bukan hanya dia satu satunya."

Geri berujar tanpa menoleh melihat ke arah Topan, dengan mengemudikan kendarannya dengan sebelah tangan menopang kepalanya dengan tangan yang lain, ia berujar serius.

Topan menatap Geri tak percaya. "Apa ini tiba tiba?." tanyanya.

"Mungkin tampak aneh, namun itu kebenarannya." Geri berujar spontan.

Topan dengan mata yang masih melihat ke arah Geri, pria yang selalu melontarkan lelucon itu tampak serius. "Apa sih?. Lo bilang ada sesuatu yang penting yang mau lo omongin. Apa ini suatu hal yang penting yang lo maksud?. Sorry, Lelucon lo keterlaluan kali ini."

[BXB] KISSING NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang