37. Mendekati LDR

251 19 0
                                    

Sebelum membaca jangan Lupa Vote dan komennya dulu sayangku!.

HAPPY READING

_

"telat, telat, telat." Topan bergumam sendiri dengan berjalan santai menuju kelasnya, Dua jam pelajaran sudah terlewatkan namun ia tetap santai. Untungnya Anggota osis yang bertugas tidak di temukan dimana mana.  Hingga akhirnya ia pun sampai di depan kelasnya tanpa mendapat sedikit hambatan, kemudian mengetuk pintu yang tertutup rapat itu dengan tiga ketukan.

TOKTOKTOK!!.

Belum saja ia mendapat sautan dari dalam, dengan lancangnya ia mulai mendorong pintu tersebut dengan perlahan lalu kemudian menyembulkan sedikit kepalanya. "permisi.." ujarnya sopan.

Tatapan seisi kelas langsung mengarah ke arahnya, Mengedarkan pandangannya sampai matanya bertatapan dengan Miss Rezi yang mengajar di kelas saat ini yang  juga melihat ke arahnya dengan tampang garangnya, Tanpa merasakan perasaan Menyesal Topan hanya cengengesan merasa tak bersalah.

Miss Rezi benar benar Tak habis fikir, dengan bersidekap dada ia melihat Topan, "Telat lagi?." Tanyanya serius.

Topan masuk kedalam kelasnya lalu dengan perlahan kembali menutup pintu, ia cengengesan dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal. "ketiduran Miss, biasalah anak muda.. Miss mengerti kan?." Ujarnya memberi alasan konyol yang membuat Guru yang mengajar di kelas itu menghela nafas.

"Dasar!."Gumamnya tak habis Fikir. "Masuk lah, jangan berisik. Duduk yang tenang." Lanjutnya, Mungkin memang capek Meladeni Murid yang sering membuat masalah berulang ulang itu, Dan tampaknya Diberi Hukuman pun Tak membuat Ia jera.

"Siap Laksanakan, Thankyou Miss."Ujarnya tak tahu malu lalu kemudian melangkah masuk.

Topan yang masih menjadi Pusat perhatian, Lewat di depan Miss Rezi dengan santai, Ke arah Kursi di samping Artha namun Baru saja ia ingin Duduk, Seketika ia berhenti ketika sebuah suara menginstruksikan nya Untuk berhenti. "Stop."

Topan langsung menoleh, melihat ke arah Miss Rezi dengan bingung. "Kenapa miss?."

"Jujur sama Miss sekarang, kamu ketiduran dimana?."

"Dimana?. Dirumah?."Ujarnya dengan polos.

Miss Rezi menyipitkan matanya."Sejak kapan nama kamu berganti menjadi 'MARVA GREISY ARTHA', hm?." Tanyanya memfokuskan matanya ke arah Name tag yang tertera di dada bagian kirinya yang membuat ia ikut menunduk melihat ke arah name tagnya.

Ia mendongak, lalu kemudian melihat ke arah Miss rezi lagi. "Semalam saya Di rumah Artha untuk belajar miss, Saking Fokusnya belajar sampai nggak inget waktu, jadi saya kebablasan, namun Artha Nyuruh saya nginap. eh paginya saya ketiduran, Arthanya ninggalin saya miss,"

Miss Rezi kembali menyipitkan matanya, Merasa sedikit tidak percaya dengan Alasan yang di berikan  Oleh Murid yang ada di depannya. Melirik ke arah Artha yang masih fokus ke arah bukunya seolah olah ia tidak keberatan dengan Alasan Tersebut membuat ia mau tak mau Menggangguk, Mau bagaimanapun Ia Harus tetap percaya walaupun dugaannya menentang hal tersebut.

"baiklah, Kamu silahkan duduk." Ujarnya dan membalikkan badannya dan menulis di papan tulis lagi, Pelajaran kembali berlangsung. 

"Psstt.. Taa.. Kok Gue di Tinggal?." Tanyanya Mulai mengganggu Artha yang sedang menulis di bukunya dengan sesekali memainkan Pulpennya.

"Kan lo juga tahu Kita sama sama telat bangun tadi, Makanya Gue bergegas ke sekolah. Gue harus cepat karena Banyak yang harus gue urus sebelum keberangkatan besok." ujarnya tanpa menoleh.

Topan kembali melihat kedepan. "Gue Lupa, Lo pergi berapa lama?."

"Seminggu."

"Umm," Menopang kepalanya lalu kemudian merebahkan kepalanya, miring ke arah Artha yang ada di sampingnya lalu kemudian memejamkan matanya, "Sebaiknya Gue ngelakuin apa ya selama seminggu itu?." Tanyanya Yang membuat Artha menggelengkan kepalanya menjawab.

"Terserah Lo. Gue pergi dulu." ujarnya, lalu kemudian menegakkan kepalanya melihat ke arah Depan lalu kemudian mengangkat tangannya. "Miss." Panggilnya yang Membuat Miss Rezi menghentikan penjelasannya lalu kemudian berbalik melihat ke arah Artha.

Melirik ke arah Arloji kecil di Pergelangan tangan kanannya lalu kemudian mengangguk."Sudah waktunya ya?." tanyanya yang mendapat anggukan dari Artha.

"Baiklah, Bereskan barang barang kamu." perintahnya.

Mengikuti Instruksi yang di suruh Oleh Miss Rezi, Artha Mulai merapikan barang barangnya. sebenarnya dia tidak harus masuk kelas hari ini karena Perlombaan yang akan dia laksanakan Besok. Namun Karena dia juga luang Di tambah dengan pemikiran tentang Topan yang akan masuk kelas atau tidak, ia pun Memilih untuk mengikuti kelas.

Bangkit dari duduknya ia pun mulai melangkah. "permisi Miss." Ujarnya sopan lalu kemudian melangkah keluar dengan menenteng Tasnya, melangkahkan kakinya menuju Kantor Guru.
Di kelas Topan hanya melihat kepergian Artha dengan intens tanpa mengalihkan pandangannya ke arah lain sampai Artha hilang dari pandangannya. Tanpa mendengar penjelasan Dari Miss Rezi ia memilih tidur dengan menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Hingga beberapa saat kemudian, bel tanda istirahat berbunyi sedangkan Topan masih enggan Untuk bangun, matanya sangat berat sehingga menolak untuk melakukan tugasnya. 

"Ta Bangun bego, Kantin nggak,lo?."

Satria berdiri di samping topan dengan menggoyangkan tubuhnya, Kaget dengan tindakan yang ia dapatkan Topan langsung mengangkat Kepalanya dengan membuka matanya lebar langsung menghapus Saliva di ujung bibirnya. "ha?."

Satria memandang Topan jijik. "Kalau gue yang jadi Artha, Udah Ilfeel duluan sama Lo." Ujarnya mengungkap kegeliannya kepada Topan.

Topan yang masih belum mengumpulkan kesadarannya hanya bengong melihat ke arah Satria. Hingga beberapa saat kemudian ia kembali menguap."Udah istirahat?." tanyanya dengan menggaruk perutnya. 

Satria memutar bola matanya malas lalu kemudian mengangguk. "ikut nggak?." tanyanya yang mendapat anggukan dari Topan yang bangkit sambil meregangkan ototnya, lalu dengan juntai ia pun melangkahkan kakinya meninggalkan Satria di belakang.

"Gue yang ngajak, Kok gue yang di tinggal." Ujar Satria dengan jengkel sembari mengejar Topan di depannya.

"eh. Geri kemana lagi?. Kita udah jarang ngantin bareng akhir akhir ini." ujarnya. 

"Katanya geri lagi deket sama orang, Dan katanya dia lagi ngejar ngejar orang itu." Ujar Satria memberikan Informasi kepada Topan yang mendapat Anggukan dari Topan tanpa mengeluarkan tangannya di balik bajunya.

"cewek cowok?." tanyanya.

"Cewek!. Lo kira dia kek lo?."  Hardik Satria yang hanya mendapat Anggukan Dari Topan. "Syukurlah." ujarnya santai tanpa membalas atau kesal terhadap hardikan Satria.

"Trus Lo gimana Sama Arsya?. Kasian Anak Orang lo gituin. Balikan Sono." lanjutnya santai dengan masih melanjutkan langkahnya, Satria yang mendengar hal itu menghela nafas.

"gue belum baikan Sama Artha, Gimana Gue bisa balikan sama saudaranya Coba."

"Kenapa Harus?."

"Bukannya Gue harus memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya kalau Gue masih mau bareng dia?."

Topan menggeleng. "gue rasa, Artha sama sekali nggak peduli. lagian Ketika Lo ngebogem dia, Dia juga nggak marah. Walaupun yang jengkel di sini tuh gue. Rasanya belum puas kalau lo juga nggak ngerasain bogeman Dari gue, tapi Artha Bilang dia nggak peduli dan melarang gue ngelakuin hal itu. "

Satria tercenung, memikirkan Apa yang di katakan Oleh Topan dengan seksama. Hingga akhirnya mereka pun sampai di kantin, Mengantri di stand makanan yang mereka inginkan lalu kemudian mencari kursi kosong untuk di tempati.



TBC

LAMA TAK JUMPA SAYANGKU>
HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!>












[BXB] KISSING NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang