36. Kebiasaan Sebelum LDR

518 33 2
                                    

Sebelum membaca jangan Lupa Vote dan komennya dulu sayangku!.

HAPPY READING

_

Hari yang sibuk, Akhir akhir ini setelah memberitahukan soal kepergiannya kepada Topan. Mereka tidak memiliki waktu untuk berbicara setelah itu. Sehingga seolah olah Hal yang terjadi waktu itu adalah hari terakhirnya. 

Sibuk mempersiapkan persiapkan sebelum olimpiade, Mengurus berkas berkas yang akan di berikan kepada Waka kesiswaan. Lalu belajar sampai larut di perpustakaan. Kelas Tambahan dengan beberapa Guru yang berbeda beda. Hal yang seperti sekarang benar benar membunuhnya. 

tapi kalau dia tidak bertekad untuk mencari uang sendiri, Artha tidak akan perlu repot repot untuk berbagai macam kegiatan untuk menghasilkan uang. Mungkin Uang saku yang di berikan Ayahnya Lebih dari cukup, Tapi sampai sekarang dia belum pernah memakai uang itu. Dia tetap hidup sampai sekarang dengan uang yang ia hasilkan sendiri.

Melirik Jam dinding yang ada di sudut perpustakaan yang sudah menunjukkan Pukul 11 malam, Artha mulai berkemas, mengemasi kertas dan buku buku soal yang ada di hadapannya lalu kemudian bangkit. berjalan pergi tak lupa untuk mengunci Pintu.

Di Parkiran, sudah Ada motor Matic yang di tinggalkan Oleh Arsya sejak beberapa hari yang lalu untuk memudahkan nya pulang semenjak ia mulai mempersiapkan Olimpiadenya. Berjalan dengan langkah cepat mengambil Kunci motor di kantong celananya, ia pun mulai menaiki Motornya dan mengendarainya.

Jalan yang sepi, membuat Artha hanya Fokus mengendarai Motornya Hingga beberapa saat kemudian ia sampai setelah melewati gang  memasuki Kontrakannya, Menaikkan Motor matic tersebut ke teras rumah lalu kemudian menguncinya. turun dari motornya lalu kemudian memegang Knop Pintu seperti yang ia duga, Pintu langsung terbuka. 

 Berjalan masuk dengan pelan, Sehingga beberapa saat ia langsung dI sambut dengan Tubuh yang sedang tidur di atas ranjangnya, Tidur nyenyak dengan memeluk Guling miliknya. Artha Melepaskan ransel dan membuka Seragam sekolahnya. melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, dia pun mulai bersih bersih. 

beberapa saat kemudian ia sudah menyelesaikan Aktivitasnya, Mengeringkan Rambutnya lalu kemudian ia Pun kembali melangkahkan kakinya menuju Ranjang membuka selimut yang menyelimuti Topan, melepaskan guling Yang di peluk pria itu, Lalu kemudian ia menyelinap masuk menggantikannya.

membenamkan Seluruh Tubuhnya di dalam pelukan Topan, sembari meraskaan sensai Rindu  yang biasanya selalu ia dapatkan, Aroma harum dan tenang yang meruak ke indra penciumannya, Artha tersenyum tipis merasakannya.

"Ta.. I love you." Gumamnya dengan semakin mengeratkan pelukannya kepada Artha lalu kemudian terkekeh.. Artha tersentak mendengarnya,, sedikit menjijikan namun Ini adalah saat saat yang ia sukai, Topan akan lebih sering mengungkapkan Cintanya dengan mulutnya di dalam tidurnya daripada Langsung. 

Semakin mengeratkan pelukannya, ia pun mulai memejamkan matanya. Sepertinya dia akan tertidur sangat nyenyak malam ini.

^~^  

Topan mengerjapkan matanya perlahan, Tangannya serasa kebas tubuhnya kaku tak bisa di gerakkan. menundukkan kepalanya, melihat tubuh seorang pria yanbg sedang memeluknya erat. Topan menautkan alisnya, Menoleh ke arah jam dinding yang ada di sudut ruangan, Mau berapa kalipun ia melihat, Mereka sudah terlambat untuk sekolah.

Niat hati ingin membangunkan Artha, Namun melihat bagaimana nyenyaknya tidurnya, Topan mengurungkan Niatnya. Semakin mengeratkan pelukannya, Membuat pria itu semakin menenggelamkan tubuh Artha di dalam pelukannya. 

"Akh,,, sesak!."

Artha memukul dada Bidang Topan dengan kuat sehingga mau tak mau Topan langsung melepaskan pelukan mereka, Artha sedikit mendongak, melihat Topan dari bawah dengan tajam. "Lo mau bunuh gue?. Segitunya lo nggak mau Gue jauh dari lo?."

Topan membulatkan matanya sempurna, lalu kemudian menatap Artha datar. "Ta, setidaknya kalau lo mau ngucap hal kek gitu, Rubah ekspresi lo dikit. gemes gue lama lama ma lo."

Artha mendoronjg Tubuh Topan menjauh, lalu kemudian mulai meregangkan Tubuhnya merasa tak peduli, Walaupun sedikit kesal karena kerja kerasnya tidak di apresiasi, ia mengabaikan. Setelah selesai peregangan, Ia pun menoleh ke arah jam, ia diam sejenak lalu kemudian mengedipkan matanya beberapa kali. "Gue salah liat ya, mana mungkin udah jam 9." Gumamnya.

Menggosok pelan matanya, Masih tak ada perubahan lalu kemudian menoleh melihat ke arah Topan Tajam. "Bangsat! telat gue!." Hardiknya lalu Meleset pergi menuju Kamar mandi. 

Topan hanya melihat Artha, lalu kemudian menguap Lebar, Membaringkan kembali tubuhnya, ia pun kembali menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia masih mengantuk, memejam kembali matanya namun beberapa saat kemudian, suara teriakan dari kamar mandi kembali terdengar.

"PAN!!. Jangan tidur lagi." teriak seseorang dari sana membuat Topan langsung melebarkan Pupil matanya, Bangkit dari rebahannya lalu kemudian menggaruk tengkuknya. "IYAA!." balasnya lalu kemudian bangkit ikiut berjalan ke arah mandi.

Menyambar handuk yang ada di dekat Pintu, lalu kemudian mendorong Pintu kamar mandi yang di isi oleh Artha tanpa merasa bersalah.

Artha langsung menoleh ke arah Topan yang mulai melepaskan pakainnya satu persatu, Karena hanya akan menghabiskan waktu untuk mengomel, Artha kembali melnajutkan mandinya Dengan tenang. 

Dengan Topan yang berdiri di sampingnya, Mengambil gayung yang awalnya ada di depan Artha, ia pun mulai mengguyur Tubuhnya. Air basah yang mulai mengalir dari Tubuh bagian Atas Topan, Membuat Artha langsung mengalihkan pandangannya. Berbalik, mengambil handuk yang di gantung di dekat Pintu, Ia pun berjalan pergi yang membuat Topan yang tertinggal Pun melirik punggung Artha yang Menjauh. 

"Gagal, ya." gumamnya dengan senyum tipis terbit di ujung Bibirnya, lalu kemudian kembali mengguyur tubuhnya dengan air. 

beberapa Saat kemudian, ia menyelesaikan ritual mandinya, berjalan dengan telanjang keluar kamar mandi, mengacak ngacak Rambutnya dengan handuk, Topan emngedarkan pandangannya. Menautkan Alisnya ketika tidak melihat Artha dimana mana. 

"Ta?." Panggilnya namun ia tidak mendapatkan Jawabannya. ia menghela nafas, Apa kali ini bakal gagal lagi?. Sepertinya begitu, melanjutkan langkah kakinya ia pun berjalan kedepan lemari, membuka pintunya lalu kemudian mengedarkan pandangannya. 

Melihat baju seragam lain yang terlipat di dalam, Topan mulai mengeluarkannya dan memakainnya dengan santai, Mengabaikan keterlambatannya yang tentu saja akan mendapat hukuman nantinya.


TBC

LAMA TAK JUMPA SENGKUU>>
VOTE DAN KOMENNYA YAA

[BXB] KISSING NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang