Berdiri di tepi Lorong, Dengan Topan yang bersandar di tepi dinding sekolah, menatap Geri jijik yang sekarang berusaha untuk merayunya.
"Ayolahhh... Pannn.. ayo kita berciuman."
"Lo apa apaan gila!.. Nggak nggak." Dengan tolakan Kasar, Topan berusaha untuk menjauh.
Geri yang tak mau kalah kembali mencoba untuk mendekat Dengan menarik ujung baju Topan dengan sesekali memajukan bibirnya. "Sini, Biar gue bantu. mana tau bisa membantu mengatasi keperawanan lo."
Dengan Satria yang berdiri di ujung tempat mereka berdiri, mengangkat tangannya dengan wajah lempengnya. "Anggap gue nggak ada, Gue nggak kenal mereka."
"Apaan sih lo!." Topan masih berusaha menolak, dengan bersikeras melihat Geri yang juga tetap berusaha.
"Satu ciuman aja, Gue bersumpah. ini hanya satu ciuman."
Menggelengkan kepalanya berusaha menjauh dari Geri, Topan menatap temannya itu. "jangan Gila, jangan gila. Gue bukan Homo ya Ger."
"Yang bilang lo homo siapa kocak, hanya satu ciuman!. Mana tau ini bisa mengobati penyakit lo, dan setelah itu lo harus berterimakasih ke gue, dengan mentraktir gue makan sampai lulus."Ujarnya memberi tawaran lalu kemudian menoleh ke arah Satria. "ya nggak Sat?."
Dengan tampang Seriusnya, menutup matanya dengan memangku kedua tangannya, Satria menganggukkan kepalanya berulang ulang, "Itu benar." sautnya.
Topan menatap sepupunya tak percaya, "Lo serius mengiyakan solusi dari Geri, Sat?."
Satria bergeser, berdiri dengan saling berhadapan dengan Topan, memandang Topan serius dengan memegang kedua bahu Pria itu. "Bukankah itu layak untuk di coba, Bisa saja ini membantu menyembuhkannya." Ujarnya dengan mencoba untuk membujuk Topan.
Topan bergidik ngeri, lalu kemudian menoleh kearah Geri yang ikut mengangguk."Ini demi lo."Ujar Geri melanjutkan.
"wah, lihatlah saran yang tak tahu malu ini." Sindir Topan kembali berusaha menolak saran dari teman temannya.
"Ini demi kebaikan Lo, Kita harus mencoba. nggak mungkin kan kalau Gue akan menjerumuskan lo ke hal yang buruk." mengabaikan lontaran Topan, Satria berusaha lagi untuk membujuk Topan.
"Gue berterima kasih atas perhatian lo, tapi ini mungkin, Agak..."Ujarnya Ragu dengan melihat ke arah lain.
"Ini hanya akan terjadi sekali, Coba bayangkan kalau ini berhasil, Lo akan bisa melakukannya, Dan lo tidak akan lagi mengeluh soal itu lagi, dan bisa saja fikiran lo akan terbuka untuk menjalin hubungan dan melepaskan keperjakaan lo, Lo nggak merasa aneh tentang diri lo yang impoten ini?. Coba fikirkan baik baik." Satria kembali mencoba membujuk Topan dengan Menatap sepupunya itu lekat.
Topan yang melihat harapan dan kelicikan pada mata Satria sedikit bergidik. bergerak mundur mencoba kabur dalam situasi ini, tanpa melihat situasi menggelengkan kepalanya menolak dengan keras. "nggak nggak, terimakasih. mending Gue impoten sel-"
Brakkk
Tanpa sengaja Topan yang tadinya fokus kepada Satria yang berusaha menggodanya sampai tidak menyadari seseorang yang akan lewat hingga membuat Topan tanpa sengaja Menabrak Pria itu.
"Ah maaf maaf. apa lo baik baik saja?.""Cih." Decakan yang terdengar dari mulutnya, Melihat Tumpukan Bukunya Berhamburan di lantai, Menatap Topan dengan tatapan tajam.
Topan menoleh, melihat ke arah Pria yang berdecih itu, Pria dengan tubuh yang tingginya hampir sama dengannya, tubuh berisi dengan Seragam kebesaran yang menutupi tubuhnya dengan kaca mata tebal yang bertengger di hidungnya. Tanpa sengaja melihat tatapan tajam yang menatapnya membuat Topan mengerutkan keningnya. "Apa Gue nabraknya kekencengan?.sorry." Ujarnya merasa bersalah.
Mengabaikan penuturan Topan, Pria itu berjongkok mengemas kembali buku buku yang berserakan di lantai, setelah itu ia bangkit berdiri, memperbaiki letak kaca matanya, lalu kemudian menatap mereka dengan tatapan sinis. "Apa ada orang tidak tahu malu yang bisa bisanya melakukan hal yang memalukan di tempat umum?. dan juga ini di sekolah?!. kalian bukan anak kecil lagi. Lorong bukanlah tempat kalian untuk berdiri." sindirnya sinis lalu kemudian berlalu pergi.
Topan, Geri dan Satria cukup terkejut mendengarnya, hingga mata mereka tidak bisa berhenti memandangi punggung pria itu yang sudah menjauh. "Ngeri." Ceplos Satria membuat Geri dan Topan menganggukkan kepalanya, menyetujui lontarannya.
"Gue harap, Gue nggak akan berurusan lagi dengannya." Gumam Topan yang membuat Geri menatap Topan tak percaya
"Lo takut?."tanyanya
Topan menggelengkan kepalanya. "Bukan Takut, Hanya saja akan merepotkan ketika berurusan dengan tipe orang yang seperti itu."
"Sudahlah. Mari lupakan apa yang terjadi hari ini. ayo pergi."
Menganggukkan kepalanya, Satria yang sudah lebih dulu melangkah kakinya lalu kemudian di ikuti oleh Topan dan Geri di belakang.
Topan, Satria dan Geri. 3 Sejoli itu sudah lumayan terkenal di lingkungan sekolah, Memiliki kepribadian yang ramah dan sedikit berisik, tidak membuat kepopuleran mereka berkurang, Mari kita kenalkan satu persatu.
Pertama Satria, Satria Afandra Gala. Pria manis yang memiliki kepribadian Cuek. Sepupu Topan yang sudah menjalin hubungan dengan seorang wanita. dengan hubungan yang sudah terjalin selama 8 bulan 20 hari.
Kedua Bernama Geri, Abima Geri Alsheiraz. Pria yang memiliki solidaritas tinggi, rajin menabung, Aktif dalam belajar walaupun apapun yang ia katakan akan melenceng dari apa yang di ajarkan. Tidak memiliki kekasih karena memang tidak mau memilikinya.
Terakhir Topan, Biantara Taufan Gentala. Tidak seperti Geri yang tidak memiliki kekasih karena dia tidak ingin, dalam kasus Topan bukan tidak ingin, tetapi karena ia tidak bisa. Sekarang Umurnya sudah 17 Tahun lewat 15 hari pada bulan 23 mei kemarin, sampai sekarang ia belum pernah melakukan masturbusi, karena sedang menderita frigiditas, dimana keadaan disifungsi seksual pada perempuan, yang pada laki- laki dapat dianalogkan dengan keluhan impotensia seksual, Dengan kata lain, Penis Topan tidak pernah bangun!. walaupun sebanyak apapun orang yang mencoba menggodanya.
yang terkadang membuatnya sedikit frustasi Sampai Ia menemukan Seseorang yang bisa menyelesaikan Permasalahannya itu.
§§§§§§§§§§§§§§
"Mmhhh, Apa ini?."
Bibir lembut yang sedikit basah, Lidah lebar yang memanjang dirinya mencoba untuk menelusuk masuk kedalam mulutnya, "ini sungguh nikmat."
Cukup lama, Hingga bibir itu mulai menjauh, seakan tidak ingin kenikmatan itu berakhir. mengangkat tangannya, Topan menarik kembali kepalanya menyatukan bibir lembut itu dengan bibirnya. Ini yang ia cari, Tetapi mata yang ingin mengetahui siapa orangnya membuat ia tak bisa berkutik dengan mata yang sudah mulai mengabur,jangan terpejam dulu, namun tampaknya harapannya tak terkabul, dia tidak bisa melihat wajahnya tapi satu yang pasti, Bibir yang sedikit tebal dengan tahi lalat di bawah bibirnya, Tampak Sangat Cantik.
TBC
Tebak Uke?. Wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] KISSING NERD
Fiksi RemajaUntuk mengobati hal aneh yang terjadi pada dirinya, Atas saran yang di berikan oleh sepupunya, Ia pun pergi kesalah satu Bar untuk menemukan seseorang yang bisa menyembuhkan hal yang terjadi padanya. Sudah 17 tahu ia hidup di dunia ini, Sekalipun i...