Sebelum membaca jangan Lupa Vote dan komennya dulu sayangku!.
HAPPY READING
_
"Hei, TAK!."
"Duh!."
Topan meringis, menggosok gosok Kepalanya yang tiba tiba di pukul membuatnya langsung menoleh ke arah Satria yang saat ini berada di sampingnya, Mendecih kesal ketika melihat wajah tak berdosa Satria yang menatapnya balik.
""Lo apa apaan sih Anj!." Ujarnya dengan sedikit berbisik, karena mau bagaimana pun saat ini mereka sedang berada di dalam kelas dan Guru yang sedang mengajar di depan.
Satria menaikkan kepalanya melihat ke arah Topan dengan ekspresi mengesalkan, tersenyum dengan sedikit memandang Rendahnya.
"APA?!." Sentaknya lagi membuat Satria menyunggingkan senyumnya. "Aaahh, sepertinya lo sedang di landa kebahagiaan." sindirnya dengan senyum mengejek di sana ntah kenapa sedikit membuat Topan kesal, namun dengan melihat ke arah Artha lagi dengan menopang dagu yang senyum yang tak luntur, ia bisa mengubur kekesalannya lalu kemudian terkekeh pelan.
"Hehehe. Lo tahu?. kemarin kita baikan. dan Hal menakjubkan terjadi." Ujarnya dengan ekspresi yang tak berubah, tersenyum seolah olah dia adalah Pria yang paling bahagia di dunia.
"Memang apa?. kalian melakukan Seks di uks kemarin?."
"Hah?!." Topan langsung melihat ke arah Satria dengan wajah terkejut, Membulatkan matanya sempurna dengan apa yang di katakan oleh nya.
"Ohhh,, jadi tebakan gue bener?." Satria memicingkan matanya, melihat ke arah wajah Topan yang sedikit malu.
Topan dengan tampang bodoh, menggelengkan kepalanya dengan mengayunkan kedua tangan di depannya berulang ulang, berniat membantah ucapan Satria. "Nggak Nggak, Apa yang lo pikirin?."Ujarnya. Apa menurut kalian Satria akan percaya begitu saja?. mana mungkin kan?.
"ohh?. jadi enggak?. Apa Artha melakukannya seburuk itu?." Ujarnya lagi membuat Topan lagi lagi menggelengkan kepalanya. "nggak nggak. dia melakukannya dengan sangat baik sehingga.. Hap-." Topan tiba menutup mulutnya rapat dengan tiba tiba, Apa dia baru saja mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan?.
Satria memicingkan matanya, melihat ekspresi yang di tunjukkan oleh Topan untuk beberapa saat, lalu kemudian menghela nafas. "oh gitu." ujarnya Cuek lalu kemudian bangkit.
Topan yang melihat Satria bangkit dari duduknya, melepaskan tangan yang menutup mulutnya lalu kemudian berujar. "kemana lo?." tanyanya sedikit mendongak melihat ke arah Satria.
Satria melihat Topan dengan Ujung matanya. "kemana lagi?. Ya kantin. gue laper." ujarnya yang membuat satria langsung menoleh ke arah depan, "Apa Sudah waktunya istirahat?. Kok gue nggak denger aba abanya?."
"Ya pasti, Bel nya bunyi ketika lo sibuk ngeles dan memberikan beberapa alasan." ujar Satria lalu melangkahkan kakinya lebih dahulu dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam kantong celananya.
Topan sedikit tercenung, melihat kepergian Satria yang tiba tiba mengabaikannya tanpa mengajaknya, apa yang salah dengannya?.
"Ada apa?."
Lamunan Topan seketika terhenti, melihat ke sampingnya dimana Geri yang sedang melihat ke arahnya dengan ekspresi bingung. Dengan masih melihat jalan yang baru saja di lalui oleh Satria, ia menggelengkan kepalanya. "Nggak ada, Mungkin dia sakit." ujarnya simpel, lalu bangkit dari duduknya, dan kembali melihat ke arah Geri. "Kantin nggak?." lanjutnya yang membuat Geri dengan Tampang bingungnya mengangguk cuek, lalu kemudian melangkahkan kakinya lebih dahulu mendahului dan di ikuti Pria itu di belakangnya.
"Ngomong ngomong, Artha ninggalin Gue, Kenapa ya?." Topan dengan langkah kaki yang menyusuri koridor menuju kantin, celingak celinguk menoleh ke sana kemari mencoba mencari keberadaan Artha namun sepertinya ia tidak melihatnya dimana mana, Biasanya dia melihat pria itu di kelas dengan Buku Buku tebal di depannya.
"Dia keluar lebih dulu. Tadi waktu bel berbunyi,tanpa menunggu pengakhiran pembelajaran,. dia langsung keluar."
Topan menganggukkan kepalanya mendengar apa yang di ucapkan oleh Geri, mengangkat tangannya dengan langkah kaki yang masih melangkah, ia mencoba menopang kepalanya. "Kebelet kali ya?." ujarnya yang membuat Geri mengedikkan bahunya tak tahu.
"Oiya Ger. Tumben lo ajak gue ngantin. Biasanya gue dan Satria di tinggal. Lo udah baik baik aja?." Topan berujar Santai seperti bagaimana ia yang biasanya, Ini memang benar, Setelah kejadian dimana Ia yang mengetahui bahwa pria yang membuatnya bersemangat adalah Artha, perlakuan Geri tiba tiba berubah, Mengabaikannya dan meninggalkannya, bahkan mereka juga jarang berbicara lagi membuat Topan yang saat itu bingung, bertanya tanya tentang apa yang terjadi.
Ingin bertanya, namun Satria selalu melarangnya dan selalu berkata bahwa, Geri butuh waktu. hanya itu alasan yang selalu di ucapkannya yang mau tak mau membuat Topan menganggukkan kepalanya mengerti tanpa banyak bertanya.
"Sepertinya begitu, gue udah baik baik aja sekarang." ujarnya yang membuat Topan mengangguk dengan mengamati ekspresi yang di tunjukkan oleh Geri, kenapa ia seperti bersedih?.
Topan sedikit bingung, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke depan lagi dengan masih di posisi yang sama, kedua tangan yang terangkat menopang kepalanya yang ia miringkan kebelakang. "Sudah berapa lama ya?." gumamnya bertanya tanya .
"Apa?."
"Nggak, Gue lagi mikir. sudah berapa lama Kita nggak jalan beriringan gini?." Ia berujar dengan mengerutkan keningnya berfikir. "Rasanya udah lama banget." lanjutnya lalu kemudian menoleh ke arah Geri. "Ya nggak?." Ujarnya yang membuat Geri mengangguk dengan terkekeh canggung.
"Lupain aja!. udah lama juga. Ngomong ngomong, Keknya hubungan lo berjalan baik." Ujar Geri mengalihkan pembicaraan melihat ke Arah Topan, Dan seperti dugaannya, Pria itu langsung tersenyum sumringah, dan terkekeh bangga. "ha.ha.ha. Lo tauu?." Ujarnya
"Berjalan sangat baik sehingga membuat gue benar benar bahagia. Gue memang benar benar merasa bisa hidup 1000 tahun lagi karena kebahagiaanya." ujarnya senang, ekspresi yang tak pernah Geri lihat selama ini.
Geri tak banyak merespon,dia cukup tercenung hingga membuatnya hanya menganggukkan kepalanya. "Ah, Kita udah sampai." Lanjut Topan merubah ekspresinya melihat sekeliling. "Yuk sana!. Ada Artha, biar gue perkenalkan kalian dengan baik." Ujarnya berjalan lebih dahulu meninggalkan Geri yang berdiri di belakangnya dan mengikuti di belakang.
Topan dengan ekspresi sumringahnya, berjalan ke arah Meja Artha yang saat ini hanya di duduki oleh Pria itu sendiri. "Hai." sapa Nya pertama kali, lalu kemudian menduduki Tubuhnya di samping Artha dan di ikuti Oleh Geri yang lebih memilih duduk di depan Artha.
Artha yang merasa bahwa seseotrang yang datang di tambah dengan aroma parfum yang tak aisng membuatnya mendongakkan kepalanya dengan wajah Datarnya. melihat ke arah Topan Tanpa ekspresi, lalu kemudian mengangguk. setelah itu kembali melanjutkan makannya.
Topan yang melihat hal itu membulatkan matanya sempurna, Mencengkram rahang milik Artha kuat dan memaksa Pria itu untuk melihat ke arahnya. "Apa ini?." Tanya nya dengan wajah marahnya ketika melihat wajah Artha yang saat ini di penuhi dengan lebam , bahkan Sudut matanya membiru dan ujung bibirnya membengkak. Pantas saja, ketika di kelas tadi Artha sama sekali enggan untuk melihat ke arahnya.
Artha melihat wajah Khawatir yang di tunjukkan oleh Topan seketika mendecih, lalu kemudian menepis tangan Pria itu kasar. "Nggak ada apa!." Sentaknya membuat Topan lagi lagi langsung tercenung, Bukankah Hubungan mereka sudah berjalan baik?. apa Semua yang terjadi kemarin hanya Ilusi?. kenapa Artha begini lagi?.
TBC
VOTE DAN KOMEN!.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] KISSING NERD
Genç KurguUntuk mengobati hal aneh yang terjadi pada dirinya, Atas saran yang di berikan oleh sepupunya, Ia pun pergi kesalah satu Bar untuk menemukan seseorang yang bisa menyembuhkan hal yang terjadi padanya. Sudah 17 tahu ia hidup di dunia ini, Sekalipun i...