Sebelum membaca jangan Lupa Vote dan komennya dulu sayangku!.
HAPPY READING
_
Artha terdiam, dengan tangan yang masih memegang knop pintu loker, ia berdiri di depan Lokernya dengan pikiran yang melayang. Ntah apa yang dia pikirkan tetapi yang jelas, itu benar benar suatu hal yang serius.
"Gue liat Pria populer baru balik dari sini, ngapain dia?."
Artha tersentak, Suara yang tiba tiba terdengar membuat ia cukup terkejut mendengar pertanyaan pertama yang di lontarkan oleh Leo, Leo adalah teman satu Club yang selalu bersama dengannya. Berada di kelas yang berbeda sehingga mereka sangat jarang untuk terlihat bersama. Artha menghela nafas lalu kemudian menggelengkan kepalanya Singkat menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Leo. "Nggak, Dia Hanya pengganggu.:
Leo diam sejenak dengan masih memperhatikan ekspresi yang di tunjukkan Artha , lalu kemudian menganggukkan kepalanya penuh curiga. "Umm, begitu." ujarnya.
Artha yang mendengar nada yang aneh dari suara yang di tunjukkan oleh Leo pun langsung menoleh ke arah pria itu, melihat ekpsresi yang di tunjukkan oleh Pria itu Dengan buru buru Artha melepaskan bajunya dan melemparkannya kepada Leo. "nggak ada yang perlu lo curigai, Gue dan Dia tidak memiliki hubungan apa apa." Ujarnya, lalu kemudian ia berbalik. berjalan ke arah Kolam ketika sudah berada di tepi kolam ia mulai melakukan Pemanasan. mengabaikan Ekspresi jengkel yang di tunjukkan oleh Leo kepadanya.
^-^
Satria Cukup Bingung, Semenjak dia datang ke rumah Topan sepulang sekolah tadi, Topan masih tak henti hentinya mengacak lemari pakaiannya dengan sesekali bergumam yang membuat Satria yang melihatnya jadi geli sendiri. Bahkan, dirinya yang sedang bermain Vidio Game pun jadi tidak fokus, Hingga dia harus bangkit, lalu melihat ke arah Topan.
"Ngapain Lo?."
Topan yang sedang Asyik Asyiknya memilih Pakaian yang akan di pakainya nanti seketika berhenti sejenak, ketika suara Satria mengganggunya. "Pergi, ntar malam gue nggak tidur di rumah. jadi, Lo balik sono kerumah lo sendiri." Usir Topan kepada Satria yang masih duduk di ranjangnya.
Satria menganggukkan kepalanya mengerti, bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya mendekat, duduk di kursi belajar Topan dengan posisi terbalik, Posisi dimana punggung Kursi di depan dengan kepala Satria bersandar di atas nya melihat Ke arah Topan yang berdiri di depan Lemari.
"Umm, kemana?."
Topan tersenyum sumringah, Melihat ke arah Satria dengan senyum yang melengkung di bibirnya dan pikiran yang melayang senang. "Pergi untuk mendapat kan sebuah ciuman." Ujarnya bangga.
Satria diam sejenak, lalu kemudian melihat ke arah Topan lagi dengan tenang. "Apa Artha yang ngajak lo?."
Topan mengangguk, "memang siapa yang bakal nolak pesona kegantengan gue?." Ujarnya bangga, lalu kemudian berdiri tegak dengan tangan yang sudah mendapatkan pakaiannya. berdiri di hadapan kursi Satria, dengan tersenyum ia menarik kursi Satria kasar dengan wajah entengnya. Sehingga Satria pun jadi terjungkang ke belakang, Bukannya minta maaf, malahan Pria itu mengusir Satria pergi. "Jadi, lo pulang sana. Gue mau siap siap."
Satria yang terjatuh, dengan satu kaki yang terangkat menghela nafas melihat ke arah Topan dengan mengacak rambutnya, lalu kemudian ia bangkit. "baiklah, semoga beruntung." Ujarnya singkat, lalu kemudian berlalu pergi dari kamar Sepupunya itu.
Topan Hanya menganggukkan kepalanya, melihat ke arah sepasang baju yang ada di tangannya, Sungguh Ia sangat tidak sabar untuk apa yang akan terjadi nanti. Meletakkan Baju itu di atas ranjang, lalu kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk mulai melakukan ritualnya walaupun jam masih menunjukkan pukul 5 sore.
Beberapa saat kemudian, Topan menyelesaikan ritual mandinya, mengabaikan Janji yang mebutuhkan waktu yang masih lama ia mulai bersiap siap dengan perasaan tidak sabar.
Setelah selesai, ia melihat dirinya di depan cermin kemudian mengusak rambutnya kebelakang lalu tersenyum bangga. "Gue memang seganteng itu."Ujarnya pede.Mengedipkan sebelah matanya ke arah pantulan dirinya di cermin, ia pun mulai menyambar kunci motornya dan melangkah pergi dengan sesekali mengayunkan kunci di sela sela jarinya.
"Kemana A'."
Topan langsung menoleh melihat ke arah Bundanya yang baru saja keluar dari dapur dengan celemek yang masih belum terlepas dari Tubuhnya, bertanya dengan lembut yang membuat Topan tersenyum. "ketempat temen, Ndaaaa.. Dan mungin nanti Aa' tidur di sana ya."Ujarnya
Lara tersenyum simpul dengan melihat dari atas sampai bawah outfit yang di pakai Putranya. "Outfitnya bagus banget, Dan ekspresinya kek seneng banget. beneran ke rumah temen?." lara memicingkan matanya curiga yang membuat Topan tergelak.
"Dah bunda!. Topan pergi dulu. Doain Topan beruntung." Melambaikan tangannya Dengan mengedipkan sebelah matanya Topan pun berlalu pergi meninggalkan rumah dengan mood yang masih sangat baik.
Mengendarai Motornya dengan sedikit bersenandung menuju ke rumah dimana Lokasinya sudah di kirim kepadanya tadi, Nomor tak di kenal yang tentu saja tak ada di daftar kontaknya tiba tiba mengirimkannya membuat Topan semakin mengangkat bibirnya tersenyum lebar.
Hingga beberapa saat kemudian ia pun sampai di lokasi yang di tunjukkan, Rumah yang terkesan sederhana, Lingkungan yang padat dengan rumah rumah, Topan kembali melihat ke lokasi yang di arahkan tadi. Hingga ia pun turun dari motornya. dengan masih celingak celinguk kesana kemari, langkah kaki yang masih berjalan. Lalu kemudian Topan pun mengetuk pintu itu.
TOKTOKTOK!.
Tak ada sautan yang terdengar yang membuat Topan sedikit curiga, Apa ini benar benar rumah Artha?. dia sedang tidak di bodohikan?. Dengan ragu ia pun kembali mengetuk pintu kuat hingga beberapa saat kemudian decitan pintu mulai terdengar.
"Ha...iii?." Topan Cukup terkejut, niat hati ingin menyapa Tuan rumah dengan ekspresi senang, malahan ia di buat tak berkutik melihat pemandangan di depannya. Artha yang hanya memakai Handuk di lingkaran Pinggangnya, Rambut basah yang sedang ia keringkan dengan Handuk. Topan benar benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sana, di tambah dengan nipple pink yang menjadi titik Fokusnya.
"Oh lo, Bukankah Lo datang lebih cepat?."Artha berujar dengan senyum miring di wajahnya.
Topan tersentak. kembali menoleh ke sana kemari lalu melihat ke arah Wajah Artha. "setidaknya, suruh Gue masuk dulu." ujarnya singkat
Artha mengangguk, mempersilahkan Topan masuk lalu kemudian menutup Pintu dengan pelan. lalu kemudian ia berbalik melihat topan yang sudah masuk kedalam rumahnya."Jadi?."
"Ta?. Apa lo selalu kek gini?." Topan sungguh tidak percaya, kenapa Artha tidak bisa waspada sedikitpun?.
Menautkan alisnya bingung, Artha melihat ke arah Tubuhnya lalu melihat ke arah Topan lagi. "Apa yang salah?. Gue habis mandi, wajar dong gue kek gini." alasannya enteng yang membuat Topan menghela nafas Gusar. memang iya, Apa yang di katakan Artha sebenarnya itu adalah jawaban yang tepat, tetapi kenapa ia terganggu?. Aapa hanya dirinya yang aneh?. memijit keningnya berusaha tenang, lalu kembali mengangkat kepalanya dan melihat Artha "Setidaknya lain kali, pakai baju lo dulu sebelum terima tamu."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] KISSING NERD
JugendliteraturUntuk mengobati hal aneh yang terjadi pada dirinya, Atas saran yang di berikan oleh sepupunya, Ia pun pergi kesalah satu Bar untuk menemukan seseorang yang bisa menyembuhkan hal yang terjadi padanya. Sudah 17 tahu ia hidup di dunia ini, Sekalipun i...