16. Kelas Olahraga

589 46 0
                                    

Sebelum membaca jangan Lupa Vote dan komennya dulu sayangku!.

HAPPY READING

_

Pelajaran Olahraga, Topan sedang duduk di tepi lapangan melihat ke arah teman sekelasnya yang sedang berlarian di lapangan indoor mengejar bola yang setiap saat selalu berganti siapa yang memegangnya.  Dia tidak berniat melakukan apapun hari ini, tenaganya seperti sudah habis. padahal dia tidak melakukan apapun.

Dari lapangan, Satria dengan keringat yang mengalir di dahinya berlari kecil ke arahnya yang membuat Topan mengerutkan keningnya. Menghempaskan Tubuhnya di samping Nya lalu kemudian menyambar minuman yang berada di samping Topan lalu mulai meminumnya. 

"Ah, istirahat dulu, capek gue." Ujarnya dengan sesekali menghela nafas mengatur nafasnya yang ngos ngosan.

Topan mengangguk, Tanpa berucap. diam melihat sisi lapangan yang sedang di isi, Semua murid laki laki di kelasnya ada di sana, kecuali dirinya. Melihat ke mana Bola itu akan pergi, tanpa sadar matanya saling tatap dengan Artha, tetapi dengan kesadaran penuh, Topan kembali melihat ke arah lain. 

"Main nggak?." Satria menawarkan dengan menoleh ke arah Topan. Topan yang mendengar ajakan dari Satria seketika ikut menoleh, melihat ke arah Satria dan kemudian menggeleng.
"Nggak, Gue hanya ingin bersantai Hari ini." Ujarnya singkat dengan mengalihkan pandangannya lagi ke arah lapangan.

Satria mengangguk, lalu kemudian bangkit, berdiri dengan memegang lututnya. lalu secepat kilat ia menarik tangan Topan memaksa pria itu ikut. "Yuk bersantai." ajaknya menarik pria itu ke tengah tengah lapangan. 

Topan menggerutu. " Bersantai maksud gue tuh duduk begok, bukan bermain basket." ujarnya yang membuat Satria tak mengubris apa yang di ucapkan Pria itu. 

"Lo setim sama gue, Lumayan Buat lupain hal hal yang mengganggu." ujar Satria santai yang membuat Topan tersentak, benar juga, mana tau dengan menghancurkan staminannya ia bisa sedikit mengalihkan pikirannya. 

Mata yang sedari tadi menatapnya intens, tak berniat mengalihkan pandangannya. Topan sedikit merinding di buatnya, Dan sepertinya ia mengetahui asal dari tatapan itu, tapi ia tetap mencoba mengabaikannya, memainkan Bola yang ada di hadapannya. siswa yang sudah mencoba menahannya di depan, dengan jarak yang lumayan jauh. topan masih memantulkan bola basket itu ke lantai.

"sudut yang mengerikan." ujarnya ketika melihat jarak ring dari tempat ia berdiri. namun ia menyunggingkan senyumnya, dengan mengangkat tangannya melompat dengan melihat ke arah Ring, Teman di tim lawan yang mulai mencoba menahannya, namun setelah ia melepaskan bola, Siswa yang berada di depan yang mencoba menahannya seketika kehilangan keseimbangannya, Hingga membentur ke arah Topan. 

"Akh."

Dengan Topan yang berada di bawah, pantat yang lebih dahulu terbentur ke lantai, ia sedikit meringis. lalu kemudian menunduk ke arah Pria yang berada di atasnya. " lo nggak papa?." Tanyanya sedikit khawatir dengan Teman sekelasnya itu tanpa mengetahui siapa orang yang menabraknya itu.

Pria itu mengangkat kepalanya dengan memicingkan matanya. "sorry." Ujarnya melihat ke arah  wajah Topan yang berada di atasnya. Topan cukup terkejut, lalu dengan pelan ia mendorong pria itu menjauh.

lalu kemudian ia bangkit. "pan lo nggak papa?." Satria dan Geri menghampiri Topan yang sudah berdiri, Dengan jawaban Topan malah mengangguk dengan sedikit meringis melihat ke arah kakinya yang sedikit sakit. sepertinya ia terkilir.

"Gue ke uks dulu." Ujarnya dengan jalan yang sedikit pincang. 

"Gue bantu." Ujar Satria meletakkan tangan Topan di atas bahunya, memaksa Pria itu untuk ia rangkul. "Oh thanks."

Satria mengangguk. "oh Ger, gue serahkan sisanya ke lo. Lo harus menang, kalau lo kalah. lo harus terima kalau kita ngegendong lo." Ujarnya dengan menoleh ke arah Geri yang di balas Geri dengan mengangkat jari tengahnya ke arah Satria yang membuat Pria itu tergelak lalu kemudian melangkahkan kakinya membopong tubuh Topan.

"Lo terkilir pan?."

Topan mengangguk. "sepertinya begitu." Ujarnya singkat dengan menahan sakit pada kakinya. 

"Bukannya yang nabrak lo Artha?. lo yakin gue yang anter lo?."

"Kalau lo nggak mau, Gue bisa sendiri." Ujaranya mencoba melepaskan rangkulannya pada bahu Satria yang membuat Satria kembali menarik tangan Topan, untuk kembali bersandar kepadanya. 

Ini terasa aneh, sangat jarang melihat Topan seacuh ini. biasanya dia akan mencoba berbagai cara untuk lebih dekat dengan Artha, tapi akhir akhir ini. mereka sudah sangat jarang berinteraksi. Walaupun mereka berinteraksi, sepertinya agak berbeda.

Malahan Sekarang, Artha yang mulai mencoba mendekati Topan, Bukan lagi sebaliknya. Seperti membelikan makanan atau minuman, Kalau biasanya, Topan akan Tinggal bersama Artha untuk sekedar mengganggu atau mengobrol singkat dengan Artha walaupun akhirnya akan di acuhkan. namun sekarang, Setelah ia membelikan makanan atau minuman seperti yang di suruh oleh Artha, Topan hanya melakukan itu. setelah itu ia akan pergi menjauh dari Artha.

Apa ini yang di sebut dengan pertengkaran suami istri?. Suami yang tetap menjalani tanggung jawabnya, walaupun sedang bertengkar dengan istrinya, hebat sekali.

"Apa yang lo pikirin?. Lepasin Gue, Gue mau duduk." ujar Topan yang membuat Satria tersentak dari lamunannya, dan melepaskan tangan Topan menduduki pria itu di ranjang Uks.

"gue ambil balsem dulu." ujar Satria lalu mulai melangkah dan mencari balsem di dalam Lemari.

Topan hanya mengangguk dengan melihat ke arah kakinya yang mulai memerah, Kehangatan pada tubuhnya masih terasa, bahkan Bau Parfum artha masih tercium di tubuhnya. kalau boleh, ia ingin memeluk tubuh itu erat dan merasakan kehangatan dan bau harum itu lebih lama, namun apa boleh?.

"Gue Rindu Artha." Gumamnya yang membuat Satria yang melangkah kakinya mendekat ke arah Topan seketika menggelengkan kepalanya tak percaya melihat ekspresi frustasi yang di tunjukkan olehnya. 

"Tadi sok sok an nolak, Sekarang rindu rindu!.  aneh lo." Ujar Satria lalu kemudian berjongkok di bawah Topan dan mulai mengurut pelan pergelangan kaki Topan. 

Topan meringis lalu kemudian memukul kepala Satria kasar. "Pelan pelan bego." Ujarnya yang sekarang Satria lah yang meringis karena pukulan telak yang di berikan Topan kepadanya.

"Anjing lo!." Ujar Satria kasar, dengan tangan yang masih mengurut kaki Topan. Topan menunduk dengan sesekali meringis, lalu kemudian terdiam ketika ia teringat sesuatu. 

"Pan, bagaimana kalau Arsya Selingkuh dan dekat dengan pria lain?. Lo bakal respon gimana?."

Satria terdiam, lalu kemudian mengangguk dengan masih melakukan aktivitasnya mengurut kaki Topan. "Gue tahu kalau dia cantik dan banyak yang menyukainya. namun gue percaya, Dia nggak akan melakukannya." ujarnya dengan penuh percaya diri membuat Topan terdiam.

Dia bukan tanpa alasan mengatakan hal itu, Dia jelas jelas melihatnya, Ingat Wanita yang pulang bareng Artha waktu itu?. Dia baru menyadari kalau wanita itu adalah Pacar Satria. Topan melihat ke arah Puncak kepala Satria yang sedang menunduk di bawahnya dengan mengurut kakinya, Dia tidak memiliki hak untuk mengatakannya, Namun jika nanti perselingkuhan itu ketahuan, dia hanya akan berdiri di samping Sepupunya itu.



TBC

VOTE DAN KOMEN




Satria yang baru saja datang ke rumah Topan seperti yang biasanya ia lakukan. Ketika baru masuk ke kamar Topan, Pria yang biasanya akan mengomelinya atau sedang melakukan banyak hal malah lebih memilih tidur dengan menelungkup, tidak seperti Topan yang biasanya. 


[BXB] KISSING NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang