15 (memulai rencana)

1.3K 128 0
                                    

Saat ini Kendrik bersama Galen sudah tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kedatangan mereka sengaja tidak diketahui oleh siapapun. Kebetulan Galen mendapatkan jatah liburan dari sekolah seminggu penuh.

Kendrik merangkul pundak sang adik. Tindakan Kendrik kepada Galen ditatap aneh oleh orang sekitar. Apalagi orang-orang berkulit putih menatap jijik sikap Kendrik.

"Orang luar mengganggap kita sebagai pasangan gay bang," ujar Galen.

"Di luar hubungan sesama jenis hal yang lumrah disana. Bahkan ada yang sampai mengadopsi anak," ujar Kendrik.

"Berarti nanti panggilannya papa dan papi bukan ayah dan bunda," ujar Galen.

"Yap benar," ujar Kendrik.

"Kita mau melihat kakak dan aa saja disini?" tanya Galen.

"Begitulah," jawab Kendrik.

Galen tidak berkomentar apapun lagi. Mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju apartemen dimana Kendrik tinggal.

Sosok pria dewasa itu benar-benar tidak mau tinggal bersama dengan keluarga dia kembali. Galen bahkan tidak bisa berbuat banyak dia lebih suka mengikuti apapun keinginan Kendrik.

Baru saja Kendrik tiba di depan gedung apartemen sudah ada sosok Light dan Lola. Kedua orang yang menjadi target Kendrik untuk dihabisi saat ini.

"Om dan tante untuk apa kesini?" tanya Galen.

"Galen lebih baik kau tinggal bersama ketiga kakakmu yang lain saja," ujar Light.

"Abang juga kakakku," sahut Galen.

"Kau lupa bahwa dia orang yang telah membuatmu kehilangan sosok kedua orangtua," ujar Lola.

"Ayah dan bunda pergi disebabkan takdir. Mengenai kecelakaan juga merupakan takdir yang tidak bisa dicegah oleh siapapun," ujar Galen.

"Kalau anak bodoh sepertimu! Tidak memaksa kakakku untuk menghadiri acara konyol tersebut maka kematian mereka tidak mungkin terjadi," ujar Light menunjuk kearah Kendrik.

"Sekarang urusanmu denganku apa?" tanya Kendrik.

"Kau bodoh ya menyerahkan perusahaan Arsenio kepada Jason," ujar Lola.

"Sejak dulu kau berkata bahwa diriku bodoh. Jadi kuserahkan saja perusahaan kepada Jason sosok yang sangat ingin kalian jadikan sebagai pewaris perusahaan," ujar Kendrik.

"Akibat tindakanmu perusahaan berada di ujung tanduk kebangkrutan," ujar Light.

"Pantas saja penampilan kalian seperti gembel ya!" ledek Kendrik.

Galen menahan tawa mendengar nada ledekan dari sang abang. Membuat kedua orang dewasa tersebut kesal akan ucapan Kendrik.

"Kurang ajar sekali dirimu! Berbeda sekali dengan adikmu!" pekik Light.

"Dulu kalian boleh menghina apapun terhadap diriku, namun untuk ke depannya maka kalian akan berhadapan dengan hukum yang berlaku," ujar Kendrik.

"Jangan hanya bisa mengancam saja dirimu!" pekik Light kesal.

"Arti namamu sesuai dengan sikapmu yaitu kegelapan. Maka jangan salahkan diriku sebentar lagi kau akan bertahan sangat lama di penjara," ujar Kendrik.

"Awas saja kau berani melakukan hal tersebut!" pekik Lola.

"Tindakan kekerasan terhadap anak dibawah umur merupakan tindakan yang sangat serius. Kalian bisa dihukum sangat lama akibat tindakan tersebut," ujar Kendrik.

"Aku tidak pernah melakukan hal tersebut," ujar Light.

"Aku telah mendapatkan bukti kuat untuk menyeret kalian ke jalur hukum. Sebelum itu kurasa menghukum kalian lewat jalur rimba sangat menyenangkan," ujar Kendrik dengan senyuman.

Kendrik (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang