39 (mengambil hak)

490 72 30
                                    

Mendapatkan laporan yang menyenangkan Kendrik berusaha bangun dari tempat tidur. Ia sedikit oleng ketika menapakkan kaki ke tanah. Untung ada sang adik menahan berat tubuh Kendrik.

"Terimakasih, Ason," ujar Kendrik kepada sang adik.

"Sama-sama bang," ujar Jason.

"Abang ada keperluan sebentar ke perusahaan Arsenio," ujar Kendrik kepada Jason.

Jason kaget akan ucapan sang abang. Dirinya takut Kendrik disakiti oleh keluarganya sendiri. "Aku ikut bersama abang saja," ujar Jason.

"Tidak perlu, kamu urus perusahaan abang saja," ujar Kendrik menolak bantuan dari Jason.

"Kondisi abang tidak memungkinkan," ujar Jason.

Jason melihat jelas bahwa wajah Kendrik pucat. Tulang pipi Kendrik menonjol jelas. Kesehatan Kendrik memang menurun drastis satu bulan lalu.

"Abang tidak kemo kemarin?" tanya Jason memastikan.

"Tidak. Abang terlalu lemah menuju rumah sakit," jawab Kendrik.

"Abang!" kesal Jason.

"Percuma aku melakukan pengobatan. Lagipula kesehatanku tetap menurun. Hanya menunggu saja hingga ajalku menjemput," ujar Kendrik.

Jason memeluk erat tubuh kurus Kendrik. "Bang jangan pergi kumohon," lirih Jason memeluk sang abang.

Kendrik mengelus rambut Jason. Penyakit ini membuat seluruh tubuh Kendrik melemah. Dia bertahan demi mengambil alih perusahaan Arsenio dan sang bungsu.

"Kau cengeng sekali. Abang tidak akan pergi sebelum segala hak milikmu kembali. Lagipula adek pasti akan mendapatkan uang sebentar lagi," ujar Kendrik.

Jason menatap lekat Kendrik. "Aku melarang adek mengambil uang tersebut!" pekik Jason.

"Itu hak adikmu," ujar Kendrik.

"Abang akan pergi kan?! Setelah adek mendapatkan uang hasil kerja kerasnya!" pekik Jason.

"Iya," sahut Kendrik.

"Makanya, aku tidak mau itu terjadi!" pekik Jason.

Kendrik menyentil kening Jason. "Abang hanya menutup mata saja untuk beristirahat," ujar Kendrik.

"Istirahat untuk selamanya, begitu!" omel Jason.

"Kau jadi cerewet kembali," komentar Kendrik.

"Aku tidak akan membiarkan adek mendapatkan gajinya!" pekik Jason.

"Adek akan dewasa, dan segera mendapatkan uang hasil kerja kerasnya," ujar Kendrik.

Tak lama sang bungsu masuk ke kamar. Wajah Galen nampak bahagia. Ia bahkan mendorong Jason untuk melepaskan pelukan dari sang abang.

Akibat tindakan Galen itu Jason tersungkur ke bawah. Lebih parahnya, wajah tampan mencium lantai.

"Kakak jangan peluk abangku!" pekik Galen memeluk sang abang.

"Adek!" kesal Jason.

"Abang itu punyaku!" pekik Galen memeluk Kendrik sangat erat.

Dua pemuda lain masuk ke kamar Kendrik. Mereka berdua langsung mencium kedua pipi Kendrik, tak lupa kedua saudaranya yang lain. Bahkan mereka mencium tangan Kendrik dan Jason.

"Kalian bertengkar terus. Padahal adek ada kabar bahagia untuk kalian berdua," ujar Harry.

"Tidak heran sih. Kan kakak memang sedikit jahil," komentar Ivan.

"Kabar bahagia apa?" tanya Kendrik.

Di lantai Jason duduk dengan wajah cemberut tidak berniat untuk bangun. Ivan dan Harry tertawa akan tingkah kekanak-kanakan sang kakak.

Kendrik (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang