20 (kendrik kerepotan)

1.3K 124 6
                                    

Sinar matahari tidak membuat Kendrik terbangun dari tidurnya. Ketika ada sesuatu yang berat menimpa tubuhnya bahkan merasakan pernafasan dia sedikit kesulitan.

Benar saja diatas tubuhnya ada Jason tengah memeluk tubuhnya sangat erat. Di sebelah kanan dan kirinya ada ketiga adiknya yang lain.

Kendrik berusaha menyingkirkan Jason dari tubuhnya. Merasa ada pergerakan Jason membuka mata terlihat jelas bahwa dia habis menangis.

Tepukan di pipi membuat Jason menangis kembali. "Kau kenapa cengeng begini sih?" tanya Kendrik.

Jason tidak menjawab dia memilih memeluk leher Kendrik sangat erat. Hanya elusan di punggung yang bisa diberikan oleh Kendrik.

Pria dewasa yang memiliki jarak usia terpaut dua tahun dari Kendrik itu, bahkan tidak mau melepaskan pelukan sama sekali. Kendrik sedikit kesulitan untuk bangun dari tidur.

"Abang!" rengek Jason.

Dia menepuk kepala Jason beberapa kali. "Kamu sudah berusia dua puluh tiga tahun Jason. Sikapmu akan ditertawakan oleh yang lain," ujar Kendrik.

"Gak peduli," ujar Jason acuh.

Dia malah bersembunyi di ceruk leher sang abang. Tinggi mereka berbeda lima senti saja. Namun tubuh Jason sedikit lebih besar dibandingkan sang abang.

"Ceritakan ada apa?" tanya Kendrik.

"Aku takut." Jason menatap wajah sang abang sejenak dan kembali memeluknya. "Abang pergi seperti ayah dan bunda," ujar Jason.

"Sudah menemukan surat bahwa abang sakit?" tanya Kendrik.

"Iya," jawab Jason.

"Sebenarnya ada rencana abang akan menyerah, dan Galen akan tinggal bersama kalian saja," ujar Kendrik.

Suara sesegukan menahan tangis terdengar jelas oleh Kendrik. "Itu dulu Jason. Sekarang tidak lagi," ujar Kendrik mengelus rambut Jason.

Jason malah nyaman mendapatkan elusan dari sang abang. Namun itu tidak bertahan lama ada tangan memeluk pinggang Kendrik.

"Abang mau dielus juga!" pekik Ivan.

"Aku juga mau!" pekik Harry.

"Adek mau!" pekik Galen.

"Astaga bagaimana ini?" bingung Kendrik.

Jujur Kendrik sedikit kerepotan tentang tingkah manja keempat adiknya. Apalagi Ivan juga tipikal orang yang sangat manja dibalik mulutnya yang pedas.

Kendrik melepaskan pelukan Jason. Dia bangkit berdiri dari kasur. Baru satu langkah dia terhentikan oleh keempat adiknya.

"Abang akan mandi dulu. Kalian siapkan sarapan sana," ujar Kendrik.

"Kami tidak bisa memasak," ujar Jason, Ivan dan Harry kompak.

"Biar adek saja yang memasak," ujar Galen.

Hanya anggukan yang diberikan oleh Kendrik. Pria itu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Di sisi lain Galen dia ikuti oleh ketiga kakaknya yang lain. Di dapur mereka bertiga berusaha membantu walaupun kacau.

Beberapa menit kemudian Galen selesai memasak. Dia terkekeh geli melihat penampilan ketiga kakaknya yang sudah sangat penuh dengan tepung.

"Kakak, mas dan aa bersihkan diri dulu saja. Aku akan bilang ke abang untuk menunggu sebentar," ujar Galen.

Mereka menurut dan kabur menuju ke kamar yang tersedia. Kebetulan kamar mandi ada dua jadi yah bisa bergantian.

Baru saja Kendrik keluar dari kamar mandi sosok Ivan langsung masuk begitu saja. Kendrik sedikit tersenyum melihat tingkah Ivan barusan.

Kendrik (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang