Beberapa hari berlalu Jason mulai berpikir bahwa dia akan mendekati sang abang walaupun pasti sangat sulit. Harry saja hingga saat ini belum mendapatkan respon apapun dari sosok Kendrik.
Di apartemen milik Kendrik dia tengah fokus mengerjakan tugas kantor berbeda dengan Galen yang tengah membaca buku.
Sangking fokus terhadap laptop membuat sang adik menatap malas kearah Kendrik. Bel pintu berbunyi dengan gerakan cepat Galen berdiri untuk menyambut kedatangan tamu.
Di depan sana ada sosok Jason kakak keduanya dia nampak diam saja. "Kakak mau apa kesini?" tanya Galen.
"Kakak berniat bertemu abang," jawab Jason.
"Kalau kakak menyakiti abang lagi maka lebih baik pergi saja. Abang kasihan menerima segala hal buruk dari kakak selama ini," ujar Galen sarkas.
Jason terkejut akan ucapan Galen terhadapnya. Dia tidak sangka bahwa sang adik berani mengatakan hal tersebut.
"Dek siapa?!" pekik Kendrik.
"Kakak!" teriak Galen.
"Hah siapa?!" pekik Kendrik.
Galen akan menutup pintu apartemen dihalangi oleh Jason. "Kakak mohon izinkan pertemukan aku dengan abang," ujar Jason.
"Tidak boleh! Kakak jahat sama abang! Aku tidak mau abang sakit lagi!" tolak Galen.
Tepukan di pundak membuat Galen melirik kearah samping sosok Kendrik dengan kaos lengan pendek dan celana pendek membuat dia diam. "Oh ada kakakmu kamu ya dek," ujar Kendrik kepada Galen.
"Bang aku juga adikmu," ujar Jason.
"Jangan memanggilku seperti itu. Kita kan rekan kerja lebih baik panggil seperti biasa yaitu bapak," ujar Kendrik datar.
"Aku menyesal akan semua hal yang telah kulakukan kepada abang selama ini," ujar Jason.
"Sosok lama Kendrik telah mati jadi sekarang kau pergi dari sini," usir Kendrik kepada Jason.
Ucapan Kendrik benar adanya dia hanyalah jiwa asing yang menggantikan Kendrik. Dia juga mengerti mengapa Kendrik meminta dia menggantikan peran dia. Kendrik tidak mau sang bungsu merasa kehilangan atas kematiannya.
Jason berusaha memegang tangan sang abang ditepis oleh Kendrik. "Ingat kau orang asing disini!" peringat Kendrik kepada Jason.
"Kita terlahir beda dua tahun saja bang. Aku paham bahwa abang marah akibat segala ucapanku."
"Setidaknya izinkan adek untuk kembali ke rumah. Suasana rumah sangat sepi ketika kalian pergi," ujar Jason.
"Ternyata ucapanmu tidak bisa dipercaya Jason. Kau meminta maaf dariku agar adek kembali begitu."
"Lucu sekali dirimu. Lagipula aku tidak pernah memaksa adek untuk tinggal bersamaku," ujar Kendrik.
Tangan Jason mengepal akibat ucapan Kendrik barusan. "Kau memaksanya! Dasar pembunuh!" kesal Jason terbawa emosi.
"Oh terimakasih atas ucapanmu. Jangan harap kau akan menemukan aku dan adek dalam waktu dekat," ujar Kendrik datar.
Pintu apartemen tertutup sangat keras meninggalkan Jason yang merutuki mulut dia sendiri. Bahkan Jason mengacak-acak rambutnya akibat merasa kesal akan dirinya sendiri.
Di depan pintu Kendrik memegang dada. Denyutan nyeri akibat ucapan Jason membuat dia sedikit kecewa walaupun wajah Kendrik tetap biasa saja. Kendrik bahkan tidak tahu bahwa dituduh melakukan hal yang tanpa bukti sangat menyakitkan. "Pantas saja Kendrik di raga ini memilih menyerah dibandingkan melanjutkan hidup. Luka batin dia sangat dalam layaknya lautan. Dia bertahan demi sang bungsu yang sangat menyayangi dia," batin Kendrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kendrik (END)
General FictionNot BL/Only Brothership. Kendrik Saputra sosok pemuda berusia lima belas tahun. Pemuda yang mendapatkan beasiswa ternama dikarenakan kejeniusannya. Di sisi lain ada sosok Kendrik Danny Arsenio pria dewasa berusia dua puluh lima tahun yang bekerja k...