Di gedung apartemen milik Kendrik. Semua adiknya tengah menyiapkan makan malam. Di sisi lain Kendrik diam saja, ia tengah memeluk erat perut sang nenek Maria.
Maria tidak mempermasalahkan sikap manja Kendrik. Ia mengerti bahwa Kendrik selama ini menahan segalanya sendirian.
"Apakah lelah mengurus mereka berempat?" tanya Maria mengelus rambut Kendrik.
Kendrik menyembulkan wajahnya dari perut Maria. Terlihat rambut Kendrik sangat berantakan, akibat ulahnya sendiri.
"Sangat lelah. Jadi biarkan Ken istirahat sejenak uti," jawab Kendrik.
"Istirahat saja," ujar Maria.
Sentilan di kening mengejutkan Kendrik. Pelakunya adalah Marvel. Bahkan Kendrik sedikit tersentak akan kelakuan Marvel terhadapnya.
"Teringat ayah dirimu?" tanya Marvel.
"Benar," jawab Kendrik.
"Ayahmu adalah salah satu pria paling baik. Yang pernah eyang kenal. Dia sangat bertanggung jawab kepada kalian berlima," ujar Marvel.
"Aku penasaran kenapa ayah sangat rajin buat anak?" tanya Kendrik frontal.
Marvel tertawa akan pertanyaan sang cucu sulung. Sedikit terbatuk sejenak untuk meredakan suara tawanya. "Itu keinginan bunda kamu sih. Dia berkata bahwa apabila memiliki banyak anak, maka di masa depan kalian bisa saling menjaga satu sama lain," jawab Marvel.
"Maksud bunda bagus sih. Tapi setidaknya jangan dua tahun sekali juga!" kesal Kendrik.
"Mengenai biaya hidup kalian sudah disanggupi ayah kalian," jawab Marvel.
"Benar sih, pas ayah meninggal dan aku belum kerja, sudah ada perusahaan yang dikelola orang kepercayaan ayah. Bahkan bunda juga mendirikan restoran untuk diwariskan juga kepada kita," ujar Kendrik.
Itu ingatan yang diberikan Kendrik pemilik tubuh kepada jiwa remaja Kendrik. Ia tidak sangka bahwa Levano telah mempersiapkan biaya untuk kelima anaknya. Seolah Levano paham bahwa ajalnya akan datang sebentar lagi.
"Rencana ayahmu mau nambah anak lagi malahan. Itu candaan ayahmu kepada eyang, sebelum kecelakaan itu terjadi," ujar Marvel.
"Memang ayah dan bunda berencana punya anak berapa?" tanya Kendrik.
"Eyang tidak tahu. Mereka berkata selagi diberi keturunan, maka diterima saja," jawab Marvel.
"Mungkin itu alasan bunda kamu, sejak kecil ia sering sendirian bermain. Jadi mungkin ia berpikir untuk memberikan teman bermain untukmu," ujar Maria mengelus rambut Kendrik.
"Aku juga baru sadar, bahwa namaku dan adik-adik seolah mengikuti huruf alphabet," celetuk Kendrik.
"Keisengan ayahmu itu. Dia berkata seru kayaknya kalau nama anaknya begitu. Mungkin saja nama dari huruf a menjadi anak terakhir, apabila ayah dan bunda mu masih ada sampai sekarang," ujar Marvel.
"Memang bunda tidak kb?" tanya Kendrik.
"Tidak. Jadi yah begitulah," jawab Maria.
"Memang uti gak masalah punya banyak cucu?" tanya Kendrik kepada sang nenek.
"Uti malah senang banget. Jadi punya mainan hidup yang lucu," jawab Maria.
"Eyang juga senang. Apalagi ayahmu sosok yang mau mengasuh anak, dan menyempatkan diri sebelum berangkat kerja sedikit membantu pekerjaan rumah tangga," ujar Marvel.
"Kendrik juga sedikit ingat. Dulu pas Ivan baru lahir mata ayah kayak panda saat pagi hari. Pas aku tanya katanya tidak apa-apa. Selang beberapa hari kemudian bunda bilang bahwa Ivan sangat rewel, jadi ayah selalu begadang setiap malam, bergantian dengan bunda begitu," ujar Kendrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kendrik (END)
General FictionNot BL/Only Brothership. Kendrik Saputra sosok pemuda berusia lima belas tahun. Pemuda yang mendapatkan beasiswa ternama dikarenakan kejeniusannya. Di sisi lain ada sosok Kendrik Danny Arsenio pria dewasa berusia dua puluh lima tahun yang bekerja k...