Baru saja satu bulan lalu Galen lulus sekolah. Anak paling bungsu itu tengah sibuk mencari kampus. Berbeda dengan keempat kakaknya yang sibuk dengan urusannya masing-masing.
Di kantor milik Kendrik ia tengah menatap malas kedua orang di hadapannya. Dirinya, kebingungan bagaimana mereka bisa tahu keberadaan ia saat ini.
Kendrik bertopang dagu kearah kedua saudara sang ayah. "Ada apa lagi?" tanya Kendrik malas.
"Kenapa kau berhenti mengirim uang selama dua tahun terakhir, hah?!" kesal Light.
"Harusnya kau berterima kasih kepada kami berdua. Karena sudi merawat kalian berlima!" pekik Loli.
Kendrik tertawa akan ucapan mereka tertawa. "Merawat kami? Lucu sekali ucapan kalian," sindir Kendrik.
"Jangan tertawa pembunuh!" kesal Light menunjuk Kendrik.
"Dari pembunuh ini, kalian berhasil menyekolahkan anak kalian lho," ujar Kendrik dengan nada bicara menyindir.
"Harusnya aku membunuhmu kala itu!" pekik Loli.
Kendrik berdiri lantas mengambil sesuatu di laci mejanya. Sebuah pistol yang ia ambil. Dia menyerahkan barang itu kepada Loli.
"Bunuh saja sekarang. Aku tidak takut akan itu semua," ujar Kendrik.
Loli kaget akan reaksi santai Kendrik. Raut wajah Kendrik nampak biasa saja. Mereka sedikit membenci akan reaksi Kendrik. Tidak seperti sebelumnya, setahun lalu Kendrik pasti akan menurut kepada mereka berdua.
Mengerti bahwa Loli tidak akan menembak. Kendrik memberi pistol itu kepada Light.
"Tuntaskan dendam om kepadaku. Biar dirimu puas akan kematianku. Aku tidak akan memberitahu, bahwa adik laki-laki ayah merupakan pembunuh putra sulungnya," ujar Kendrik.
Light akan melepaskan pistol. Gerakan ia dihentikan oleh keempat pria sekaligus. Wajah mereka nampak kesal.
Salah satu dari mereka bahkan berdiri di depan sang abang. Mereka adalah keempat adik Kendrik.
"Kematian ayah dan bunda tidak ada hubungannya dengan abang!" pekik Galen.
"Om jangan melewati batas!" ancam Jason.
"Kami akan melindungi abang mulai saat ini!" pekik Ivan.
"Jadi om perlu berhati-hati kepada kami!" pekik Harry.
"Kalian melupakan jasa kami berdua, hah?!" ujar Loli tidak terima.
"Tante tidak mengurus kami sedikitpun. Abang yang kami hina setiap hari, dia yang merawat kami hingga saat ini!" ujar Harry.
"Dirimu hanya menghasut kami. Agar membenci abang kami sendiri. Dikarenakan kematian ayah dan bunda," ujar Ivan.
"Sekarang kami sadar bahwa abang tidak salah," ujar Jason.
"Kalian kurang ajar!" kesal Light.
Light melepaskan peluru dikarenakan kesal. Kendrik menarik keempat adiknya dengan cepat, ia melindungi keempat adiknya. Peluru itu mengenai bahu kanan Kendrik. Mereka berempat kaget akan reaksi cepat Kendrik.
"Kalian tidak apa-apa?" tanya Kendrik.
Mereka menggelengkan kepala. Kendrik tersenyum, dan menghadap kearah Light. Senyum Kendrik berubah seketika.
"Tidak masalah. Apabila diriku kalian hina atau apapun itu. Setidaknya, kalian tidak menyakiti adik-adikku. Sekarang ketika mereka membela diriku, kalian tidak terima," ujar Kendrik.
"Ck diamlah kau!" kesal Light.
Kendrik maju ke depan dimana Light dan Loli berada. Tinggi mereka berbeda jauh dengan Kendrik. Bahkan menurut pandangan Kendrik seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kendrik (END)
General FictionNot BL/Only Brothership. Kendrik Saputra sosok pemuda berusia lima belas tahun. Pemuda yang mendapatkan beasiswa ternama dikarenakan kejeniusannya. Di sisi lain ada sosok Kendrik Danny Arsenio pria dewasa berusia dua puluh lima tahun yang bekerja k...