Menurut penuturan dokter kondisi kesehatan Kendrik memang cukup memburuk. Dia akan siuman sebentar lagi itulah penuturan sang dokter.
Di alam bawah sadar Kendrik dia tengah memperhatikan sang pemilik tubuh asli tertawa senang bersama kedua orangtuanya.
Seseorang menepuk pundak Kendrik. Saat membalikkan badan ternyata itu kedua orangtuanya. "Ayah! Ibu!" kaget Kendrik.
Pemuda itu langsung memeluk tubuh mereka sangat erat. "Aku sangat merindukan kalian berdua," ujar Kendrik.
"Kamu sudah menjalani hidup sangat berat ya nak," ujar sang ayah bernama Kevin Saputra menepuk pundak sang anak.
"Ibu bangga sama kamu," ujar sang ibu bernama Laras Wijaya.
"Kalian kesini akan menjemputku?" tanya Kendrik.
Kevin mengelus rambut Kendrik yang setia memeluk sang istri "Kau yakin tugasmu sudah selesai di dunia?" tanya Kevin.
"Kurasa sudah," jawab Kendrik.
"Abang!" panggil seseorang.
"Ibu rasa belum," ujar Laras.
"Itu bukan kewajibanku ibu!" protes Kendrik.
Sosok Kendrik lain mendekat. Dia tersenyum kearah Kendrik. "Tugasmu belum sepenuhnya selesai Kendrik. Masa hidupku telah usai setelah adikku Ivan melemparkan benda itu kearah kepalaku," ujar Ken.
"Abang bisa kembali sekarang!" pekik Kendrik.
"Kalau abang tidak bisa sekuat kamu," ujar Ken.
"Aku lelah menghadapi tubuh lemah abang. Sejujurnya belakang ini rencanaku memang untuk menyerah tentang hidup!" pekik Kendrik.
"Maafkan abang karena memberikan tubuh yang sangat lemah. Abang juga tidak menyangka bahwa ketika diriku tidur itu berakhir dengan kematian," ujar Ken.
"Abang bodoh! Sudah tahu terluka malah membiarkannya saja!" omel Kendrik.
"Kupikir itu akan berjalan seperti biasa," ujar Ken.
"Maksudmu?" tanya Kendrik.
"Setiap ingatanku telah kau terima. Aku yakin kamu paham artinya," ujar Ken.
"Kenapa dulu abang tidak menyerah?" tanya Kendrik.
"Tidak bisa. Mereka masih sangat kecil," jawab Ken.
"Mental abang terguncang bahkan sampai mengalami leukimia sekarang," ujar Kendrik.
"Leukimia memang penyakit berbahaya," ujar Ken.
"Mengapa ketika Ivan mengatakan mati kau memilih menyerah?" tanya Kendrik.
"Setidaknya saat aku pergi sosok Galen sudah cukup mandiri," jawab Ken.
"Jadi abang sudah merencanakan ini?" tanya Kendrik.
"Iya. Aku bertahan hingga Galen bisa mengerti banyak hal. Saat aku mencapai batas, maka aku tidak perlu khawatir meninggalkan dia," jawab Ken.
"Sama saja abang meninggalkan luka bagi Galen," ujar Kendrik.
"Aku mengerti," ujar Ken.
Kedua orangtua Kendrik menghilang tak lupa mereka mencium kedua pipi Kendrik sebelum pergi. "Lantas alasan apalagi abang meminta aku kesini?" tanya Kendrik.
"Kamu boleh menyerah. Namun berikan waktu lebih lama kepada mereka terlebih dahulu," jawab Ken.
"Aku sudah memberikan maaf kepada mereka bang," ujar Kendrik.
"Setidaknya kenangan manis. Agar mereka tidak kehilangan dirimu," ujar Ken.
"Aku tidak bisa," ujar Kendrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kendrik (END)
General FictionNot BL/Only Brothership. Kendrik Saputra sosok pemuda berusia lima belas tahun. Pemuda yang mendapatkan beasiswa ternama dikarenakan kejeniusannya. Di sisi lain ada sosok Kendrik Danny Arsenio pria dewasa berusia dua puluh lima tahun yang bekerja k...