43

63 0 0
                                    

Keesokan pagi.

Mata Milky terbuka karena wangi kopi dan roti panggang. Seseorang di dapur?

Milky pun langsung waspada. Milky mengecek perampok mana yang mengobrak-abrik dapur? Di tangannya sudah siap ponsel untuk menghubungi polisi.

Namun, Milky terkejut mendapati Junar sedang sibuk di dapur.

"Junar?!"

"Oh, hai. Selamat pagi, Mil! Mau kopi?," tanya Junar tanpa dosa.

Milky memperhatikan penampilan Junar, terlihat semakin tampan menggunakan kaos dan celana pendek dengan rambut acak-acakan khas bangun tidur. Apalagi sambil melakukan kegiatan memasak.

"A...apa yang kamu lakukan disini?," tanya Milky kaget, ia pikir Junar sudah pergi semalam.

"Bikin sarapan. Anggap saja bayaran selama aku tinggal disini."

Milky kaget mendengar ucapan Junar.

"Apa katamu? Kamu mau tinggal disini?," tanya Milky melotot karena Junar memutuskan seenaknya tanpa berdiskusi dulu dengannya.

"Iya... sampai kamu mau ikut pulang denganku," ucap Junar tetap kukuh pada keinginannya.

"Kamu gila, ya? Kenapa ngotot banget, sih? Sienna gimana? Prewed kamu gimana?," tanya Milky benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran pria ini.

"Aku sudah memberitahunya soal kepulanganku yang diundur. Jadi, prewednya dijadwal ulang."

"Alasannya?"

"Kamu. Aku cerita sejujurnya soal kamu. Syukurlah dia mengerti. Dia memang baik."

Milky menepok jidatnya dan melotot lagi.

"Oh, my, my... Junar, Junar. Kenapa bodoh, sih?"

"Apa maksudmu?," tanya Junar.

"Mana mungkin dia nggak cemburu, Junaar. Dia itu wanita. Calon mempelainya berduaan dengan mantan pacarnya di negeri nun jauh, pasti dia kepikiran! Di mulutnya dia bilang baik-baik saja, tapi hatinya? Jangan-jangan malah di Indonesia dia sudah membatalkan pernikahan diam-diam."

Wajah Junar terlihat tegang dan otot rahangnya bergerak-gerak.

"Sienna nggak seperti itu!," bela Junar. Milky memutar bola matanya.

"Semoga, ya. Lihat saja nanti. Dia tahu kamu menginap di tempatku?"

Junar mengangguk tanpa merasa berdosa.

Bagus! Dasar Junar bodoh, pikir Milky sambil menyerumput susu coklatnya dan merasa prihatin pada Sienna.

"Jadi... kamu setuju aku menginap disini?," tanya Junar dengan mata berbinar.

"Katanya nggak betah karena warna pink semua?," sindir Milky.

"Oh, eh... itu, yah, sebenarnya tidak jelek juga kalau diamati," balas Junar.

Milky menahan tawa melihat reaksi Junar yang salah tingkah.

"Baik, aku setuju. Tapi sebagai ganti bayaran, kamu harus bersih-bersih setiap hari. Pastikan semuanya beres saat aku pulang kerja nanti!," perintah Milky.

"Yes, ma'am!," balas Junar, membuat Milky tertawa geli.

...

Sudah dua hari Milky dan Junar tinggal bersama. Mereka seperti pasangan pengantin baru dengan rutinitas setiap hari Milky pergi dan pulang kerja, sementara Junar bagian pekerjaan rumah.

Untuk hiburan, mereka mengobrol di meja makan dan ruang tv, sebelum tidur di kamar masing-masing.

Terkadang Milky tergoda untuk mendatangi kamar Junar, tapi mereka sudah setuju agar tidak berhubungan seks lagi demi menghargai Sienna.

Kisah Nyata MilkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang