CHAPTER 46 : After All This Time

29.7K 3K 167
                                    

Happy Reading 

-

-

-

-

-

-

Ya ampun maaf ya aku baru update hehehee

Makasih banyak buat kalian yang masih mau baca dan masih mau nungguin 

Terimakasih dan respect buat kalian yang tetep vote dan komen meskipun udah memenuhi target, semoga dimanapun kalian berada tetap dihargai sebagaimana semestinya








Mahesa melihat pantulan dirinya di dalam kaca, ia terlihat lebih menawan dengan menggunakan tuxedo berwarna putih. Mahesa hampir tidak pernah memakai setelan jas berwarna putih, kira - kira bagaimana ya reaksi Aira ketika melihatnya?

Berbicara tentang Aira, Albert dan Amira sepakat untuk memisahkan mereka berdua H-5 sebelum pernikahan. Awalnya Mahesa langsung menolak mentah - mentah ide konyol tersebut apalagi setelah mengetahui alasannya.

Alasannya agar Aira dan Mahesa bisa mempersiapkan diri secara mental. Cara ini memang cukup menguntungkan Aira untuk benar - benar mempersiapkan dirinya tanpa harus ditempeli Mahesa, namun sebaliknya cara ini merugikan Mahesa yang tidak bisa lepas dari Aira. 

Awalnya, kesepakatannya bukanlah 5 hari sebelum pernikahan melainkan 7 hari sebelum pernikahan. Namun, Mahesa dengan segala kemampuan negosiasinya meminta waktunya dikurangi menjadi 3 hari sebelum pernikahan. Amira jelas tidak setuju, ia bahkan meminta dukungan Albert dan Aira. Sayangnya mereka berdua memilih untuk diam saja dibandingkan harus memilih salah satu diantara mereka. 

Perdebatan antara Mahesa dan Amira berlangsung cukup lama, Mahesa merasa jika waktu 7 hari terlalu lama dan Amira merasa jika waktu 3 hari terlalu singkat. Pada Akhirnya ditetapkanlah 5 hari sebelum pernikahan. Kesepakatan itupun terpaksa disetujui kedua belah pihak karena felix yang turun tangan langsung. 

Selama 5 hari itu Mahesa dilarang menemui Aira, bahkan video call sekalipun tidak boleh. Ia hanya boleh menelfon Aira maksimal dua jam dalam satu hari. Untungnya Kakeknya memberikan banyak pekerjaan padanya, itu sedikit membantunya untuk tidak tantrum meskipun di kantor tetap saja banyak yang menjadi korban karena suasana hatinya yang buruk. Satu hari sebelum pernikahan ia baru diberikan izin untuk cuti. 

"Abang, udah siap nak?"

"Udah, Bunda. Aira masih belum selesai ya?"

"Belum, itu temen Abang udah pada dateng. Bunda suruh masuk ya?"

"Iya, Bunda."

Amira berbalik menuju pintu, ia hanya memastikan apakah putranya itu perlu dukungan psikis darinya atau tidak. Tapi kelihatannya Mahesa baik - baik saja, tidak terlihat raut wajah tegang atau gelisah. Anaknya itu memang tidak banyak berubah dari dulu, selalu tenang. Ia baru menemukan sisi lain dari Mahesa hanya ketika bersama Aira. 

"Masuk aja, Mahesa udah siap tuh."

"Siap, Tantik alias Tante cantik." Amira hanya tertawa kecil mendengar jawaban Abbas. 

Begitu masuk ke dalam ruangan, mereka di sambut dengan tatapan tajam yang khas dari Tuan Muda kesayangan kita. Abbas, Keanu dan Lucas sudah bisa menebak apa yang akan terjadi. Hanya menghitung detik bantal sofa melayang satu persatu ke arah mereka bertiga. 

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang