Prolog

1.8K 62 3
                                        

Kawana Rahenazula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kawana Rahenazula....

Nama itu tersemat selama sepuluh tahun dalam ingatanku tanpa pernah menghilang sebentar saja. Rasa bersalah, penyesalan dan ingatan masa lalu tidak pernah berhenti menyiksaku selama sepuluh tahun pula. Meskipun begitu, aku juga seorang bajingan yang memilih melarikan diri daripada mengakui semua dosa yang telahku perbuat.

Selama itu, semesta juga terlihat membiarkan perbuatan pengecutku dengan turut menyembunyikan Kara hingga sekedar namanya pun tidak bisa aku dengar.

Namun, pada akhirnya aku kembali ke tempat yang telah aku tinggalkan selama sepuluh tahun. Walaupun  jantungku terasa berhenti berdetak saat kilasan-kilasan masa lalu semakin sering berputar di kepalaku.

Aku masih berpegang teguh pada keyakinan bahwa Kara masih begitu mencintaiku dan pasti akan menungguku. Lagi pula di dunia yang penuh dengan kumpulan manusia brengsek ini, pasti tidak akan ada yang sudi dengan seorang perempuan yang sudah kehilangan kesuciannya.

Sebrengsek maupun sebajingan apapun seorang laki-laki, dia masih tetap menginginkan perempuan suci yang tidak pernah terjamah orang lain.

Pada akhirnya tidak akan ada yang menginginkan Kara setelah tahu kebenaran tentang masa lalunya. Selain itu, aku tahu seberapa besar Kara mencintaiku. Sangat tidak mungkin bagi Kara untuk melupakan  dan berpindah hati kepada orang lain.

However, everything is beyond my control...

Malam itu, setelah penantian yang panjang dan kerinduan yang sudah tidak terbendung lagi, dibawah lampu gantung kristal yang indah dan di balut gaun putih yang membungkus indah tubuhnya, kami bertemu untuk pertama kalinya setelah sepuluh tahun.

Kara terlihat sangat cantik dengan gaun yang di kenakannya di tambah dengan senyum yang tampak melengkung indah namun perlahan surut ketika bertatapan dengan mataku. Sedangkan aku...

Tatapanku terpaku dan tubuhku membeku. Pertemuan yang paling aku nantikan berubah menjadi malam mencekam yang meruntuhkan segala harapan.

Keyakinan yang telah lama aku genggam, runtuh begitu saja. Aku lupa bahwa waktu dapat merubah segalanya dan....

“Kara is part of the time that I have wasted.”

----

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi guyss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi guyss....

Finally, Cerita ini up juga setelah hampir setengah tahun cerita ini cuma ada di draf. Selama itu juga banyak kejadian yang buat mood aku naik turun, tapi untungnya setelah jalan-jalan mood aku jadi bagus lagi. Maybe, aku jenuh gitu di rumah terus :(.

Aku up cerita ini tuh juga karena kangen baca komen kalian dan kangen liat notif vote dan follow dari kalian semuanya.

So guyss, komen yang banyak dan kalau boleh, bantu promosi-in cerita ini ke keluarga dan teman-teman kalian, supaya cerita ini ramai pembacanya dan aku makin semangat nulis.

Baru juga up setelah menghilang setengah tahun, udah banyak mau, iya gak? :)

Sorry ya udah hilang lama banget, padahal kan waktu itu janjinya cuma satu bulan.

Boleh gak ya aku minta bantuan kalian juga untuk follow ig dan tiktok aku, soalnya cita-cita aku punya banyak followers.

Ig : @Nyn.Aresha
Tiktok : @nayanikaaresha

Btw, aku bakal update setiap senin dan Jumat. Bye-bye....

🖤🖤🖤

Shattered Dreams 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang