Satu bulan berlalu.
Kini ketiga anak remaja sedang berada di taman bermain dengan peluh keringat yang membasahi wajah tampan dan imut mereka.
" Huh ziel capek🙁" keluh salah satu anak yang kini berjongkok sedangkan kedua lainnya berada di depannya.
Zio anak itu melihat ke arah belakang dimana saudaranya yang tengah berjongkok dan memainkan tanah.
" Langit, tuh" panggil Zio kepada langit yang hendak kembali berlari, namun ia segera menghampiri ziel.
" Kenapa?" Tanya langit lembut ikut berjongkok di hadapan ziel yang menatapnya dengan lesu.
Sedangkan Zio juga ikut berjongkok, uhh gemass sekali 3 kerucil ituu😭🤌🏻.
" Huh sedang apa ke 3 bocah itu?" Tanya pemuda yang kini berada jauh dari ketiganya.
" Mana gue tau, samperin ajalah yuk" ajak salah satunya sambil berjalan mendahului pemuda yang kini menatapnya malas.
Ziel merengek minta di gendong tetapi zio dan langit bingung harus bagaimana, masalahnya tubuh ziel itu beratt.
" Lo berat anjir" celetuk langit keceplosan.
Ziel yang mendengar itu semakin merengek, ya pasalnya 1 bulan akhir ini mereka menghindari perkataan gaulnya.
Ya kerena mereka ingin lebih dekat dan tidak mau dianggap seperti teman tapi ingin di anggap seperti saudara satu sama lain.
" Huaaa langit jahattt" Isak ziel membuat langit menutup telinganya dengan kedua telapak tangannya.
Zio menghela nafas, sudah sangat biasa jika ziel seperti ini.
" Yaudah yuk Zio gendong" akhirnya Zio lah yang akan mengalah.
Ziel menghapus air matanya dan menatap Zio dengan antusias, dia mulai berdiri dan mengelap tanah yang ia mainkan ke baju langit.
" Kurang ajar" gumam langit pelan.
walaupun langit udah tobat tapi masih sering kok debat sama ziel ya walaupun cuma main main.
" Loh kok di gendong??" Tanya pemuda yang kini berada di hadapan mereka.
" Aa, kakak!!" Pekik ziel dan langsung berhamburan ke pelukan kedua abangnya.
Harsa dan Nathan di buat bingung dengan tingkah ajaib sang adik ini, kenapa tiba tiba memeluknya.
" Pasti ada apa apa" lirih Harsa pelan tapi tak di pungkiri ia juga mengelus rambut sang adik yang hanya sebatas dadanya.
Ziel menatap Harsa dan Nathan secara bergantian lalu memberikan mata berbinar nya kepada kedua abangnya itu.
" Adek kenapa?" Tanya Nathan lembut.
" Mau di gendongg, adek capek kakak🙁" bibirnya mempout dia mengadu sambil dengan mata pup eyes nya.
" Kan kan." Gumam Harsa, sudah hapal betul dia itu kalo sang adik ada inginnya.
Ziel segera merentangkan tangannya di hadapan kedua abangnya itu, berharap salah satu dari saudaranya Mau mengendong dirinya.
" Lo aja yang gendong Nath" bisik Harsa pelan sedangkan Nathan hanya membobastis.
Akhirnya Nathan lah yang mengendong ziel yang sangat berat itu karena ia sering meminum susu, sehingga badannya sedikit gembul😆
" Yaudah yuk cil kita pulang " ajak Harsa kepada Zio dan langit yang hanya diam, mereka pun mulai pulang dari taman
Sesampainya di depan mansion ziel meminta di turunkan kepada Nathan, lalu ziel berlari ke masuk ke dalam mansionnya.
" Abangg, kakak, MAMA DAN PAPA ANAK LUCUUNYA PULANGG" Teriakan ziel nyaring membuat Zio dan langit menutup telinganya.
" Sodara Lo berisik banget njir" adu langit kepada Zio yang hanya terkekeh.
Ziel lari kepelukan sang papa yang kini merentangkan tangan miliknya.
" Ah ziel kangen sekali sama papa" ujarnya sambil menyamankan pelukan kepada sang papa.
Dramaaa nya yaampun, padahal beberapa jam yang lalu mereka juga bertemu cuma di tinggal sebentar main si ziel udah kangen aja😒
" Mama mana pa?" Tanyanya dengan menatap sekeliling mansionnya.
" Di dapur sama Tante Syena, mereka lagi bikin kue. Ada Abang mercel sama Abang Jeano juga" jelas Yudha dengan merapikan anak rambut ziel.
Ziel mengangguk dan berlari kembali.
" Jangan lari gembul nanti jatoh" celetuk Harsa yang mendapat senggolan dari chaele.
" Berisik AA ini, gak liat aku lagi belajar kah?" Sinis chaele yang berada di sofa.
Tak lama kemudian ziel berlari dari dapur dengan muka cemong dan juga baju yang kotor akibat tepung.
" Zio, langitt tolonginn iell" teriak ziel ketika Abang Marcel dan Jeano mengejar dirinya.
" HUAAA TOLONGINNN" Adunya kepada Zio yang malah tertawa bersama langitt.
Marcel dan Jeano saling pandang untuk rencana menangkap ziel si nackal yang udah bikin dapur berantakan kerena mainin tepung.
" Dapat." Ucap jeano kepada Marcel yang kini ikut menghampirinya.
" Hahahah udah Abang hahaha" ziel tertawa karena kedua abangnya menggelitiki ya.
______________________________
Sudahh tamayy dehh hihii, jangan kangen kepada anak nakal ini ya kakak kakak🥹, soalnya udah tamat
Gak boleh sedii, soalnya author juga sedih akhirnya bisa namatin anak nackal ini😭, Tapi tenang aja JARELLA KENZIO siap menemani kalian.
KALO TEMBUS 400 VOTE AKU UPP JARELLA GUYSS😆, kalo gak tembus 400 berarti udah sampai sini ajaa😊
Papay kakak kakak jangan kangen iel ya hihi- AZIEL DIANDRA
see you in Next story
Vote and komen darl😠🫵🏻Papayy☹️🩷

KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL DIANDRA
AlteleAZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?! " di pikir gue boneka apa di...