something👶🏻💥

3K 393 65
                                    

Capek lah yang di rasakan ziel saat ini, kini ia duduk di pinggir lapangan dengan pelepuh keringat yang membanjirinya.

Tadi ketika pelajaran di mulai tiba tiba buku pr miliknya hilang, padahal ia sudah sangat yakin bahwa ia membawa buku pr itu.

Tapi apalah daya, guru yang tidak mau mendengarkan aziel yang akhirnya ia harus di hukum.

" Capek.. hah~" ujarnya dengan duduk di bawah pohon dekat lapangan

" Ck gue yakin banget si langit yang udah bawa buku pr gue.." ziel menyandarkan kepalanya di pohon itu

Oh iya mengenai langit, entah apa dan bagaimana ia tiba tiba menjadi sangat sokab dengan dirinya.

Ziel gak tahu alasannya apa, tapi yang pasti dia benar benar akan sok manis jika di depan keluarganya.

" Kayaknya tuh orang lagi ngerencanain sesuatu deh.." pikirannya melayang memikirkan orang yang akhir akhir ini.

" Eh btw kok gue gak liat Zio ya hari ini? Apa dia sakit ya??" Monolognya sambil mengakan badan miliknya.

Ziel pun berdiri dan akan kembali ke kelasnya ketika bunyi bell berbunyi menandakan istirahat.

Dia berpapasan dengan kedua sahabatnya, tetapi dia acuh dan melewatinya begitu saja.

" Maaf zi, gue sebenernya gak mau jauhin Lo.." batin dari salah satunya.

" Kok bengong ayok" ajak temannya yang lain dengan menyeret salah satunya.

Back aziel

Dirinya jalan dengan riang sesekali juga dia menyapa orang orang yang tersenyum kepada dirinya.

Ketika dia hendak membuka pintu kelas miliknya, suara yang ia kenali membuatnya memberhentikan langkahnya.

" Loh itukan si langit, ngapain dah?" Bingungnya sedikit mengintip di balik pintu.

Langit yang ziel lihat tengah berbicara dengan pria paruh baya yang sering ia lihat di mansionnya beberapa hari lalu.

" Pah tolong lah.. langit mau hidup biasa saja." Tekan langit mencoba melepaskan cekalan orang di depannya.

Pria yang kini mencekal tangan langit pun menatapnya tajam dan semakin mencekal tangannya erat.

" Kamu mau saya hancurin keluarga Diandra hah? Keluarga yang sudah merawat mu?!" Bentak pria itu.

Btw tempat yang langit dan pria yang kini mencekalnya itu sangat sepi, sehingga tidak ada yang mengetahuinya. Kecuali si kecil ziel🤗

" Kamu tahu langit!? Saya dengan rela dan suka hati membuang anak itu demi siapa? ITU SEMUA DEMI KAMU!" Tekannya dengan nada tinggi.

"Dan saya rela menukar bayik yang di kandung Syena dengan dirimu!, Itu semua demi harta yang akan kita miliki, tapi dengan mudahnya kamu melupakan itu?!" Decak pria itu yang kini semakin menyeret langit.

Langit menangis.., dia merasa sakit di bagian tangannya kerena pria itu terus mencekalnya dengan erat.

" Shhh sakit.. lepasin hikss" Isak tangis nya lolos begitu saja

Pria itu tidak mendengarkan langit dia membawa langit dan memojokannya di tembok, lalu mencengkram pipi tirus miliknya.

" Dengarkan saya!, saya mau kamu ambil semua harta Diandra. Dan buat anak bungsunya menderita!" Cengkraman di pipi langit kian semakin erat.

Langit hanya mengangguk pasrah dan membuat cengkramannya di lepaskan, hingga pipinya memerah.

" Saya pergi dulu, laksanakan perintah saya. Dan jangan coba coba kamu menipu saya, karena saya memantau mu!" Sentak pria itu meninggalkan langit yang terduduk.

Langit masih menangis memegangi pipi miliknya dan memejamkan matanya, dia hanya ingin bahagia! Kenapa susah sekali.

Alasan dia sangat menginginkan kasih sayang ya kerena ini, dia selalu di peras dan anianya oleh orang tadi.

" Maafin gue ziel, gue terpaksa hikss." Tangisnya meraung dengan memeluk lututnya

Ziel yang sedari tadi memperhatikannya pun ikut iba melihat kondisi langit saat ini.

" Gue sekarang tahu, sebenarnya Lo itu cuma di perbudak langit.." lirih aziel

___________________________

Halowwww sobatt ziellovee.

Sedikit demi sedikit kita bongkar ya apa yang sebenarnya terjadi. Dan yaa sebenarnya langit itu anak polos yang hanya di perbudak.

SIAPA YANG MAU DOUBEL UP?? SYARATNYA HARUS TEMBUS 50 KOMEN GIMANA??🤭

Vote and komen
See you in next chapter darl!

Papayyy🐰🩷

AZIEL DIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang