BAB 30 | Menemukan Rumah(END)

3.7K 105 0
                                    

Kebahagiaan Selena dan Daniel yang tengah menyambut buah hati pertama mereka, menjadi semakin bertambah ketika Selena diketahui hamil anak kembar. Kabar ini membawa kegembiraan luar biasa bagi keluarga Andreas, terutama karena ini adalah kali pertama keluarga mereka akan menyambut kembar. Antusiasme pun menyebar di seluruh keluarga, mulai dari orang tua Andreas hingga kerabat jauh, semua tak sabar menantikan kelahiran si kembar.

Sejak mengetahui kahamilan kembar itu, Daniel benar-benar mengabdikan seluruh hari-harinya untuk memastikan Selena merasa nyaman dan bahagia. Daniel yang kini sudah resmi bekerja sebagai calon penerus, selalu memastikan bahwa istrinya tidak pernah merasa kelelahan atau kurang perhatian. Daniel dan Selena memang masih tinggal di area yang sama dengan orangtua Daniel. Mereka masih tinggal di alamat yang sama. Hanya saja di bangunan yang berbeda, mengingat area kediaman keluarga Andreas memang sangat besar dan terdiri dari banyak bangunan.

Walau bukan bangunan utama, tetapi rumah itu tetap sangat nyaman dan fasilitasnya sangat lengkap. Selena bahkan merasa dirinya tidak perlu keluar rumah karena semuanya sudah disediakan di rumah. Beradaptasi dengan gaya hidup keluarga Andreas yang meminimalisir kegiatan di luar rumah sungguh tidak sulit bagi Selena. Terlebih dengan Daniel yang memang selalu berusaha untuk berada di sisinya.

Seperti suatu pagi, ketika Selena sedang duduk di meja makan, Daniel mendekatinya dengan senyum lebar.

"Sayang, aku sudah menyiapkan sarapan favoritmu," kata Daniel sambil meletakkan piring berisi omelet keju dan roti panggang di depan Selena.

Meski ada banyak pelayan, untuk masalah makanan, Daniel memang harus memasaknya sendiri untuk Selena. Sebab ada situasi aneh yang membuat Selena selalu memuntahkan makanan yang ia makan jika itu adalah buatan orang lain selain suaminya sendiri. Sekali pun Selena tidak melihat proses pembuatannya dan menunya sama, tubuh Selena akan bereaksi dengan memuntahkan makanan yang baru ia telan.

"Terima kasih, Daniel. Kamu selalu tahu bagaimana membuatku bahagia," jawab Selena sambil tersenyum manis.

"Oh iya, Ibu dan membelikan banyak barang untuk si kembar," ucap Daniel sembari ikut menikmati sarapan dengan sang istri.

Melihat makanan di piring Daniel, Selena malah lebih menginginkannya dan meminta disuapi makanan di piring Daniel. Padahal makanan mereka sama saja. Namun, Daniel tidak banyak berkomentar dan menyuapi Selena yang berkata, "Ayah dan ibu sudah membelikan banyak hal. Jika terus seperti ini, kita malah harus membuat ruangan baru untuk menyimpan barang-barang si kembar. Kurasa ini berlebihan."

"Tidak, ini tidak berlebihan. Ini cara semua orang mengekspresikan kebahagiaan menyambut cucu pertama di keluarga ini. Jadi, jangan berpikiran aneh dan nikmati saja semuanya," ucap Daniel sembari terus menyuapi Selena yang tampak makan dengan lahap. Pada akhirnya, Selena malah memakan hampir dua porsi sarapan. Sebab sarapan Daniel juga kebanyakan disantap oleh Selena.

Setelah menikmati sarapan bersama, Selena akan melakukan yoga ibu hamil dengan instruktur khusus dan ditemani oleh Rachel. "Tapi aku sepertinya kekenyangan, Bu. Akan sulit bagiku untuk segera melakukan yoga," ucap Selena tampak malu.

Rachel dengan lembut mengusap perut menantunya lalu membalas, "Kalau begitu, kita undur kelasnya. Sekarang kita jalan-jalan saja."

Ibu dan ayah mertuanya sangat perhatian pada Selena. Rachel bahkan selalu memberikan berbagai kiat untuk Selena yang akan segera menjadi seorang ibu. Di saan Selena berkegiatan dengan Rachel, Daniel akan sibuk bekerja bersama dengan ayahnya. Hari-hari mereka selalu berulang seperti itu. Daniel dan Selena biasanya akan menikmati di luar rumah ketika akhir pekan, atau sepulang memeriksakan kondisi Selena ke dokter kandungan.

Lalu setiap malam, Daniel memijat kaki Selena yang lelah, mendengarkan cerita dan keluhan hariannya dengan penuh perhatian. "Kakiku benar-benar pegal hari ini," keluh Selena.

"Biarkan aku yang urus. Kamu hanya perlu menikmati pijatanku," kata Daniel sambil mulai memijat kaki Selena dengan lembut.

Selena sendiri merasakan perubahan besar dalam dirinya. Selain fisiknya yang berubah karena kehamilan, emosinya juga sering naik turun. Namun, dengan kehadiran Daniel yang selalu ada di sisinya, dia merasa tenang dan dicintai. Keluarga besar Andreas juga tidak kalah antusias, mereka sering mengunjungi Selena, membawa makanan dan hadiah untuk calon bayi kembar Selena dan Daniel. Tentunya Selena merasa bahagia dengan semua perhatian itu.

Selena mengamati wajah suaminya dan tiba-tiba bertanya, "Apa kau tidak kesal menghadapi diriku yang sangat rewel, banyak maunya, dan terlihat tidak cantik lagi?"

Daniel yang mendengarnya tampak tidak senang dan balik bertanya, "Bajingan mana yang menyebutmu tidak cantik? Sebut namanya, dan aku akan menghajarnya! Kau sangat cantik, wanita paling cantik di dunia ini. Cintaku sama sekali tidak berkurang, malah semakin bertambah dari hari ke hari. Jadi, jangan memikirkan hal yang tidak perlu.

Selena mengulum senyum. Jawaban yang diberikan oleh suaminya ini sungguh menyenangkan hatinya. "Aku merasa mendapatkan suami terbaik, dan kuharap anak-anak kita nantinya juga memiliki ayah terbaik," kata Selena sambil memeluk Daniel erat.

"Aku akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untukmu dan anak-anak kita," jawab Daniel dengan lembut, mencium kening Selena.

Kehangatan dan cinta yang dirasakan Selena dari Daniel dan keluarganya menjadi sumber kekuatannya. Setiap kali dia merasa lelah atau khawatir, kehadiran Daniel yang penuh kasih selalu berhasil menenangkannya. Selena sadar bahwa kini dirinya sudah sepenuhnya menemukan rumah untuknya pulang. Daniel sudah menjadi rumah yang melindunginya dan menjadi tempat pulang yang nyaman. Karena pengalaman pahit yang telah ia alami, Selena ingin memastikan bahwa anak-anaknya tidak pernah merasakan situasi yang sama dengannya.

"Suamiku, mari tetap mencintai, menghargai, dan menjaga satu sama lain dalam waktu yang panjang. Kuharap, kita bisa menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak kita nantinya," ucap Selena.

Daniel mengecup bibir istrinya dan membalas, "Sebagaimana aku yang masih harus banyak belajar menjadi suami yang baik. Aku juga akan terus belajar untuk menjadi sosok orangtua yang baik untuk anak-anak kita. Mari pastikan bahwa anak-anak kita tumbuh baik tanpa kekurangan suatu apa pun."

Selena mengangguk. Ia kembali berbisik, "Aku mencintaimu, Daniel. Sangat."

Daniel mencium istrinya dengan begitu lembutsetelah membalas, "Aku mencintaimu, Selena. Selalu."


.

.

Yeay, kisah utama Daniel dan Selena udah selesai ya. Maaciw udah ngikutin sampai sejauh ini.
Sekarang tinggal ekstra part nya aja nih, ditunggu ya kakak tsay Infonya❤️
Boleh nih mampir di cerita baruku yang berjudul Istri Manis Om Yuda sampai jumpa di sana ya.
Ekstra part Selena & Daniel menyusul😉

Gairah Membara Sang Pewaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang