PENUTUP

1.1K 101 12
                                    


Tolong jangan marah dulu, oke!

Saya tahu, saya sudah menghilang kurang lebih dua tahun, dan banyak dari karya terbaru saya yang belum selesai, termasuk Prasasti Jembatan Tua, but that's a whole different reason, we'll talk about it later.

Seperti yang sering saya bilang, saya sudah mustahil menulis seperti dulu lagi. Sekarang saya punya tiga anak kecil, dan salah satunya masih bayi. Profesi saya menuntut saya untuk pulang sore, dan malamnya harus kembali lagi ke depan PC untuk melanjutkan naskah. Terus begitu sampai suatu hari, anak-anak saya membawa buku dan minta dibacain cerita. Saya jawab, "nanti dulu, ya." tapi ketika saya berbalik, mereka sudah tidur di lantai, di bawah kursi kerja saya.

Lalu saya sadar, itu bukan pertama kalinya. Mereka selalu meminta dan jawaban saya selalu saja "Nanti dulu". Saya habiskan waktu untuk bercerita pada banyak orang, tapi membacakan cerita untuk anak sendiri saja saya tidak punya waktu. Terbesit niat untuk istirahat total, tapi nggak bisa. Ide di kepala saya selalu mengalir, dan kalau tidak segera saya tuangkan dalam bentuk kalimat, kepala saya bisa pusing. Akhirnya saya putuskan untuk melambat. Tidak lagi menulis mingguan, agar sebagian besar waktu luang saya bisa saya alokasikan untuk istri dan anak-anak.

Sekarang, target saya dalam satu tahun hanya akan publikasi satu karya digital, dan mungkin cetak satu karya lama. Semoga teman-teman masih tertarik untuk mengikuti, meski ketikan tangan saya sudah tidak segesit dulu lagi. Ya nggak usah heran, pembaca saya yang dulu masih SMP, sekarang sudah kuliah, apalagi saya.

Tentang misteri anak pak jawi, kisah ini sudah masuk ke redaksi penerbit. Menunggu giliran cetak yang entah kapan, dan ketika sudah cetak, mau tidak mau harus dihapus, KECUALI saya membuat versi yang berbeda.

Jadilah saya tulis ulang Misteri Anak-anak Pak Jawi dalam sudut pandang orang ketiga untuk versi cetaknya, dengan begitu, versi Wattpad, Twitter dan Karyakarsa tidak harus dihapus. Itulah yang menyebabkan karya ini lagi-lagi harus terhenti beberapa bulan.

Terakhir, terima kasih untuk pembaca yang sudah sangat setia, sabar (meski saya tahu, sebenarnya jenengan semua pengin marah-marah), dan antusias dalam membaca karya-karya saya. Percayalah, dari menulis saya mendapatkan banyak apresiasi yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya. Tanpa pembaca, saya hanya bapak-bapak kurang kerjaan yang keberadaannya tidak terlalu dibutuhkan, dan suaranya tidak pernah didengar.

Sekali lagi, Terima Kasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MISTERI ANAK-ANAK PAK JAWI (BASED ON URBAN LEGEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang