"Mainkan peran mu sebaiknya. Setidaknya kamu indah di mata mu sendiri."
.
.
.
.
👑👑Apa hidupnya bagai sebuah mainan bagi orang lain?
Mengapa ia begitu mudah dipermainkan oleh mereka?
Dia juga manusia, haknya memilih jalan mana langkahnya.
Namun, bagai takdir yang telah digariskan. Dia tidak berhak melawan.
"Kenapa?"
Pandangannya begitu menyedihkan. Kecewa, lara, rindu yang mendalam.
"Aku-"
"Siapa?"
Sosoknya menggeleng lirih. Manik gelapnya terpancar rasa sakit yang dalam.
"Jadi selama ini aku hidup atas hak milik orang lain yang diambil paksa?"
Kana tidak pernah berfikir jauh hal itu. Ia pikir, Logan hanya begitu benci pada Lucas.
Maniknya bergetar, dadanya terasa sesak. Air matanya pun lolos begitu saja. Pemuda dihadapannya pun menatap dingin.
"Iya."
"Gege.." ia menggeleng tak habis pikir.
Alasan, mengapa jantung itu seolah enggan dengan dirinya. Karena memang diambil secara paksa. Dia juga lah pembunuh Lucas.
"Kamu jahat." Lirihnya menatap Logan dengan derai air mata.
Pemuda itu hanya menatap dingin. Mencekal pergelangan tangannya semakin erat. Auranya pun begitu suram.
"Lo pikir, gua jahat karena siapa?"
"Demi siapa?"
Kana menggeleng kembali. Dia tidak pernah meminta. Bahkan dia pernah berdoa agar bisa mengulang waktu. Tak ingin dia bertemu dengan Logan. Harusnya, saat itu dia langsung pergi. Bukan malah menerima uluran tangannya.
"Karena Lo, demi Lo hidup."
"Enggak!"
"Aku enggak pernah minta itu! Aku cuma mau Gege.."
Logan menyeringai. Melepaskan cekalan, berpindah pada surai legam yang ia tarik kuat. Membuat sosok itu menatapnya.
"Kurang baik apa gua Hem?"
Kana terisak, bukan ini yang ia inginkan sejak dulu.
"Lo mau hidup? Gua bantu. Bahkan gua korban'in kembaran gua yang lemah itu."
"Lo mau bebas dari mereka? Gua bantu Lo sampai titik ini."
"Semuanya," tangannya yang lain menekan dada Kana dengan telunjuknya. "Buat Lo."
"Tapi bukan begini," sungguh.
Logan terkekeh rendah. "Enggak ada yang mudah, Bocah." Maniknya berubah redup sesaat. Setelahnya kembali dingin. "Hidup butuh pengorbanan. Siapa yang paling kuat, dia yang bertahan."
![](https://img.wattpad.com/cover/367330497-288-k521605.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENTIUM || End✓
Teen FictionLuka, seperti namanya. Ia adalah simbol dari kesakitan yang tak terlihat, menyimpan begitu banyak luka yang tak pernah bisa diungkapkan. Tidak ada yang tahu seberapa dalam lara nya, seberapa berat langkahnya menjalani hidup. "Mereka yang mengabaikan...