Seperti pesakitan, sejak dua puluh menit lalu Hyojin hanya terdiam dan tidak tahu harus memulai dari mana untuk menyatakan pendapatnya. Sudah dua kali hakim di depan sana memberi kesempatan pada Hyojin apabila ia siap bicara. Di sampingnya, sang pengacara menghadapi pemuda itu dengan sikap tenang seperti biasa. Dia bahkan menyarankan agar Hyojin lebih baik diam jika belum siap.
Entahlah. Ruang persidangan itu rasanya semakin lama semakin luas. Hyojin seperti berada begitu jauh dari orang-orang sekitar. Padahal Jihoon sudah meyakinkannya bahwa mereka nanti hanya akan get in get out. Dalam artian, tuntutan diajukan lalu pihak tergugat memberi penyangkalan atau penerimaan. Tidak perlu debat kusir apalagi sampai memperpanjang durasi sidang.
"Pengacara Park, apa ada bukti lain yang bisa memberatkan tergugat?"
Jihoon mengangguk. Dia menyerahkan sebuah microsd pada staf yang ada di depan. Tampilan screenshoot chat kakaotalk pun langsung terlihat di layar.
"Klien saya mendapati bukti percakapan ini dari ponsel Tuan Jin. Dilihat dari seberapa sering mereka bertukar pesan dan kalimat-kalimat vulgar di dalamnya seperti seks, kondom, mengulum penis, memasukan jari ke lubangmu."
Para hadirin yang mengisi ruang sidang langsung berdengung seperti kawanan lebah. Hyojin hanya memejam. Dadanya kembali sesak dan matanya memanas. Kenapa get in get out yang diyakinkan oleh Jihoon itu terasa lebih lama? Sudah hampir satu jam dia ada di sana dan kepalanya mulai berdenyut nyeri.
"Ini adalah bukti bahwa Tuan Jin Yonghoon memang menjalin hubungan lebih dari sekedar rekan kerja. Ada juga beberapa video yang terdapat Tuan Wang Yixiang di sana, apa itu perlu?"
"YA KIM HYOJIN!! Kau ini menyewa pengacara atau penguntit?" protes Yonghoon dari kursi seberang. Pengacaranya berusaha menenangkan pria itu. Sejak tadi ia berapi-api menyalahkan segala pernyataan Jihoon tapi kelihatannya tidak sekalipun Yonghoon menukas tuduhan yang dilontarkan pihak Hyojin atas point perselingkuhan.
"Saya harap anda paham bahwa kami harus mengumpulkan bukti sebanyak mungkin untuk menjamin tuntutan kami bisa dipenuhi semuanya," senyum Jihoon.
Hyojin menelan ludah. Hakim lantas beralih pada pengacara Yonghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENVISION || YONGHOON 🔞
FanfictionSehimpun cerita Jin Yonghoon dengan mainan-mainan kesukaannya ❤