RAIN IN MY SUMMER (part 4)

24 4 44
                                    

Hyojin bangun pagi itu sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyojin bangun pagi itu sendirian. Sisi tempat tidurnya kosong tapi aroma parfum Yonghoon masih membekas. Dia perlahan duduk, melihat sekeliling kamar yang sudah tersinari cahaya dari jendela dengan pintu balkon yang terbuka setengah. Hyojin mengusap wajahnya sambil mengumpulkan seluruh kesadaran. Pemuda itu pun beringsut turun dan berjalan menuju tirai yang menutupi jendela besar kamar mereka. Rupanya matahari sudah meninggi. Dia lirik jam digital di nakas samping tempat tidur, hampir pukul sebelas. Hyojin meregangkan tubuh. Dibuka perlahan dua pintu geser yang menghubungkan kamar dengan teras balkon. Kedua mata omega itu memicing saat menatapi hamparan bukit hijau kekuningan karena sudah tersinari seluruhnya.

Bukan udara segar pagi hari tapi angin yang masih berembus dari arah lereng bukit membuatnya berdiam cukup lama di balkon. Dari jauh, Hyojin melihat tiga orang tengah berkuda. Mereka adalah Kanghyun dan dua anak buah yang senantiasa mengikuti lelaki itu setiap melakukan kegiatan di luar rumah. Di pundaknya, Kanghyun menyoren senjata angin laras panjang. Mereka pasti mau berburu ke balik bukit. Lalu tubuh Hyojin menegak. Seketika perasaan jengkel hadir seperti siraman air es di kepala. Dia mendengus dan lekas berbalik. Kimono satin yang merangkap piyama tidurnya berayun pelan mengikuti langkah kaki Hyojin saat pemuda itu bergegas keluar kamar dan menuruni anak tangga. Heeseung yang tengah duduk di ruang keluarga dan asyik bermain ponsel seketika berdiri saat melihat bosnya.

"Hyung_"

"Siapa yang mengijinkan Kanghyun menunggangi Amber?"

"Apa?"

Heesung terlihat bingung.

"Dia berkuda- menunggangi Amber, memangnya kau tidak tahu?" tanpa sadar suara Hyojin sedikit meninggi.

Heeseung menghampiri Hyojin dan meremat pundaknya lembut.

"Hyung, yang aku awasi 24 jam itu kan dirimu, bukan Tuan Kang. Aku tidak tahu kalau dia menaiki Amber. Mungkin pengurus Park yang mengijinkannya. Apa perlu aku tanyakan soal ini?"

Hyojin menarik napas banyak-banyak. "Tidak-" dia menggeleng cepat. "Tidak, aku bahkan tidak mau membayangkan harus ribut dengan Kanghyun hanya karena Amber_"

Dia terdiam sejenak. Heeseung ikut menunggu kalimat selanjutnya dari bibir Hyojin.

"Bukankah dia tidak boleh menyentuh apapun yang jadi milikku di rumah ini? "

"Tentu saja, Amber milikmu. Kau berhak marah padanya, atau Tuan Park. "

"Tapi_"

Heeseung menunggu lagi.

"Kita bisa panggil pengurus Park kalau kau mau. "

Hyojin menggeleng lemah. Dia tiba-tiba saja teringat pada Yonghoon. Rasanya ingin mengadukan hal ini tapi Hyojin seolah tahu akan seperti apa jawaban Yonghoon nanti.

"Okay, " senyum Heeseung. "Kau sudah lebih tenang?"

"Tidak_"

"Hyung. "

ENVISION || YONGHOON 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang