LOVE THINGS (CHAPTER 16)

17 4 53
                                    

Hyojin menjemur selimut dan sprei dengan asal di atas rak jemuran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyojin menjemur selimut dan sprei dengan asal di atas rak jemuran. Sesekali menengadah ke langit dan pesimis bahwa jemuran itu akan kering dalam satu hari. Tapi kalau lebih lama tidak di cuci, dia khawatir Euijoo akan alergi dan terkena penyakit kulit. Kamar Hyojin jarang terkena sinar matahari semenjak waktunya lebih banyak dihabiskan di rumah sakit. Nyonya Chaewoon juga sepertinya sudah cukup kerepotan kalau perkejaannya harus ditambah dengan membersihkan kamar seminggu sekali seperti yang biasa Hyojin lakukan. Wanita itu bahkan rela mengurangi jam praktek dan sesekali membawa Euijoo ke klinik kalau sedang tidak bisa menitipkannya pada tetangga mereka.

Hari ini Hyojin menyempatkan pulang. Yonghoon mau ditinggalkan karena ada Woosik yang bersedia menemani seharian. Hyojin tahu pria itu banyak pekerjaan, tapi demi ibu Yonghoon, diarela meninggalkan semuanya dan ikut membantu di rumah sakit. Sepertinya hanya Woosik yang tidak bisa terjamah dan diatur setiap langkahnya oleh ayah Yonghoon. Mungkin memang sengaja dibiarkan begitu karena Woosik tetaplah orang luar bagi keluarga mereka.

"Hyo, ada tamu."

Kepala Nyonya Chaewoon muncul di balik pintu dapur.

Hyungu?

Hyojin segera memindahkan jemuran ke teras samping karena tidak mau ambil resiko saat hujan sewaktu-waktu turun tanpa aba-aba.

"Siapa Bi?"

"Sudah aku suruh duduk di ruang tamu. Kamu temui dulu, aku buatkan minum."

Hyojin mengecup kening Euijoo yang sedang asyik minum susu dalam gendongan Nyonya Chaewoon. Dia sepertinya sudah mengantuk dan bersiap untuk tidur lagi setelah bermain sampai subuh.

Mata Hyojin memicing pada sosok pemuda berambut keperakan yang berdiri membelakangi sambil mengamati foto keluarga yang terpajang di dinding. Kepalanya dicondongkan ke foto pernikahan mereka, menatap lekat dan lama. Rambutnya berkilau terkena cahaya lampu ruang tamu. Rambut yang indah dan terurus. Tidak seperti rambut legam Hyojin yang lebih sering terlihat berantakan dan kusut masai.

"Maaf," Hyojin berdehem pelan.

Melihatnya berbalik Hyojin langsung terkejut. Sang tamu tersenyum canggung sambil menghampiri pemuda itu.

"Maaf aku sampai datang ke sini. Tadi aku ke rumah sakit tapi kak Yonghoon bilang Kak Hyo pulang dulu."

"Du-duduk, Yuma."

Hyojin mempersilahkannya yang langsung mengangguk. Dia merapikan mantel lalu menutupi paha dengan bantalan kursi. Padahal Hyojin tahu Yuma termasuk pemuda yang senang berdandan dan tahu soal mode pakaian, tapi hari ini dia hanya memakai kaus longgar juga ripped jeans dan sepatu kets yang agak kotor. Yang lebih mengejutkan Hyojin sebenarnya bukan itu, tapi bekas luka lebam di tulang pipi dan juga bawah bibir Yuma. Seseorang menghajarnya. Hyojin tidak ingin mengira-ngira tapi setelah bertemu dengan ayah Yonghoon, dia pun berspekulasi dengan sendirinya.

"Ada apa ini?" tanya Hyojin penasaran. Pikirannya langsung tertuju ke sebuah tempat.

Yuma menggaruk belakang rambutnya dengan canggung. Dia lalu menatap Hyojin serius.

ENVISION || YONGHOON 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang