LOVETHINGS (WARMKISS)

19 2 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nanti kamu gabung sama perusahaan Papa. Jadi bagian dari tim in house lawyer. Kamu bisa belajar banyak hal sama senior di sana. Kalau kamu siap ambil semester pendek tahun ini, kamu kasih tahu papa. Atau mungkin mau ambil kelas pertukaran mahasiswa internasional yang sempat kita obrolin kemarin?"

"Iya Pa, aku pikirin dulu gimana baiknya. Kasihan Euijoo kalau harus aku tinggal ke luar negeri."

"Mumpung dia masih kecil, dan kamu nggak usah khawatir karena nanti mama carikan pengasuh buat bantuin Bibi Chaewoon kamu menjaga anak itu. Coba kamu pikirkan lagi saran papa untuk pindah ke apartemen dekat kampus."

Hyojin berhenti menekan tuts keyboard laptop ketika mengingat pembicaraan dengan papa Yonghoon di telepon tadi pagi. Sebenarnya kalau boleh menolak, dia tidak ingin bekerja di perusahaan ayah mertuanya itu. Dia ingin menjadi pengacara di lembaga-lembaga sosial seperti komnas perlindungan anak dan perempuan. Pekerjaan yang fleksibel dan tidak terlalu menuntut jam terbang tapi masih bisa membantu orang yang kesulitan. Tapi mengingat setiap uang yang dikeluarkan papa Yonghoon untuk kuliahnya, Hyojin merasa menuruti kemauan pria itu adalah bukti balas budi terbaik.

Itu juga yang jadi alasan mengapa dia berusaha sangat keras untuk mendapat nilai bagus setiap kali ujian. Hyojin tidak mau mengecewakan kedua mertua yang sekarang sudah ia anggap seperti orang tua kandung. Hyojin memang tidak berprestasi, bukan juga mahasiswa yang menonjol karena tidak aktif di kegiatan keorganisasian apapun. Rasanya sudah bisa fokus berkuliah pun sudah jadi kebanggann tersendiri di tengah kesibukannya mengurus Euijoo. Karena selain harus menyelesaikan kuliah, dia juga harus bisa membesarkan Euijoo dengan baik. Hyojin tahu, kedua mertuanya mengawasi setiap perkembangan anak itu dan mereka selalu menegur Hyojin jika ada yang tidak beres.

"Maaf Kak, aku telat."

Hyojin terkejut saat mendengar suara tubuh terhempas di kursi sebelah. Hanbin menoleh dengan senyum lebar tapi terengah-engah mencoba menarik napas sebanyak mungkin.

"Santai aja kali, aku juga sambil belajar kok. Enggak wasting time banget."

"Syukur deh," sahutnya sambil mengeluarkan buku dan laptop dari dalam tas.

"Aku udah pilihin buku-buku referensi wajib, kamu baca dulu mana yang kira-kira bisa dijadiin landasan teori nanti."

Hanbin mematuhi perintah itu. Setelah laptopnya siap beroperasi dia pun sibuk mengerjakan laporan sambil sesekali Hyojin beri masukan. Tentang mana yang tidak perlu dijelaskan, dan bagian apa saja yang harus secara detail mengacu pada landasan teori. Dia juga berbagi tips menghadapi para profesor ketika pertanggung jawaban laporan di akhir.

Dua jam berlalu tanpa terasa sampai Hanbin akhirnya siap mencetak dan menjilid laporan kelompoknya.

"Makasih banget loh ya, udah bantuin aku."

ENVISION || YONGHOON 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang