Mama Yonghoon ternyata menyimpan cukup banyak bahan masakan dalam kulkas, termasuk beberapa bumbu sederhana.Jadilah pagi itu setelah bangun terlebih dahulu, Hyojin langsung pergi ke dapur dan memasak sarapan. Tidak banyak juga yang bisa ia buat. Karena sejak dulu ia sibuk bekerja dan urusan masak dilakukan oleh Nyonya Chaewoon, Hyojin hampir tidak pernah tahu masalah dapur. Pagi ini pun dia hanya memasak nasi goreng, jeon kimchi, dan menghangatkan sisa japchae yang dibuat dengan ibu mertuanya kemarin."Morning."
Hyojin tersentak ketika tubuhnya dipeluk dari belakang oleh Hyungu. Dia hampir lupa kalau dia tidak tidur sendirian tadi malam.Tubuhnya sedikit demam dan Hyungu ada bersama Hyojin semalaman.
"Udah baikan?" tanya Hyungu dengan suara serak.
Hyojin hanya mengangguk.Wajahnya merunduk dan ia memilih tetap sibuk pada adukan spatula di wajan.
"Beruntung banget ya, Yonghoon. Setiap pagi dia lihat pemandangan kamu masak kayak gini."
Hyojin tersenyum. Kalau dia bilang dia hampir jarang menyiapkan sarapan untuk Yonghoon seperti apa yang dilakukannya sekarang,Hyungu pasti akan besar kepala dan bertingkah lebih menyebalkan.
"Perlu aku bantuin nggak?"
Hyojin pun memutar tubuh. "Gimana kalau kamu duduk dan biarin aku nyiapin semua ini?"
Lelaki itu mengangguk tapi tidak melepaskan sedikit pun pelukannya. Dia malah menatapi mata Hyojin, erat dan dalam.
"Kamu bikin aku worry tadi malem. Aku terlalu kasar ya? Hmm?"
"Its fine, Hyungu."
Hyungu mengamati wajah Hyojin. Dia cium kening dan permukaan bibir pemuda itu.
"Jangan sakit, Hyo. Demi aku."
Itu kalimat sakti yang selalu Hyungu katakan selama dia menemani Hyojin di rumah sakit. Hanya saja kali ini, kalimat itu lebih terasa, lebih dalam memeluk batin si omega yang pilu setelah kepergian suaminya.
Kedua telapak tangan Hyungu menangkup wajah mungil Hyojin. Dia tersenyum, memandangi pemuda itu tanpa rasa puas."I like it. My morning view."
"Apaan sih Hyungu," wajah Hyojin menghangat. Dia dorong tubuh pemuda itu sampai terduduk di kursi. Hyojin kembali mengurus masakannya. Dia lekas matikan kompor dan mulai mewadahi nasi dalam piring.
"Habis makan cepet pulang," kata Hyojin.
"Kok buru-buru banget."
"Karena aku juga mau pulang, aku sampe bohong sama bibi kalau aku belajar di kampus."
Hyungu menyeringai. "Aku harus terharu nggak sih?"
"Nggak usah lah, ngapain. "
Hyojin berjalan menjauh lagi menuju kulkas dan menuangkan air mineral dalam gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENVISION || YONGHOON 🔞
FanfictionSehimpun cerita Jin Yonghoon dengan mainan-mainan kesukaannya ❤