Dongmyeong tengah mengeluarkan loyang berisi cookies cokelat pagi itu. Sejak pukul enam pagi dia sudah sibuk mengolah banyak menu makanan baru yang ia pelajari secara otodidak dari youtube. Kebiasaan barunya membuat Dongmyeon lebih bersemangat memasak. Dapur tempat ia sibuk hilir mudik memang tidak besar tapi membuat Dongmyeong nyaman berada di sama untuk waktu yang lama. Bukan lagi hitungan jam, mungkin seharian.
Konsentrasi Dongmyeong terusik oleh getar ponselnya di atas meja makan berbahan marmer. Dia hanya melirik sekilas lalu kembali menyusun adonan cookies yang baru di atas loyang. Ponsel itu berikeras kembali bergetar. Nama yang sama kembali muncul memanggil-manggil di layar.
"Yoosung ah. "
"Mama, " panggilnya. "Mama dimana? "
Dongmyeong melipat bibir. "Ada apa? Kau tidak syuting? "
"Aku baru selesai, " jawab Yoosung pelan. "Ma, kau bisa pulang? Sunghoon ingin mengundangmu makan malam di rumahnya. "
Kening Dongmyeong berkerut. "Ada apa ini Yoosung? "
"Sunghoon- dia melamarku di tempat syuting hari ini. "
"Apa? "
"Keluarganya ingin mengadakan pertemuan secepat mungkin. Dia - ma, maksudku Sunghoon ingin kami segera menikah. "
Dongmyeong mengelapkan tangannya ke selembar tisu kering. Dia berjalan menuju jendela. Hujan masih betah turun meski hanya berupa gerimis. Otak Dongmyeong dipaksa untuk berpikir cepat saat ini.
"Kau yakin? Maksudku- bukankah kalian tidak pernah bicara soal pernikahan sebelumnya? "
Tentu saja tidak, dan memang seharusnya bukan itu yang terjadi. Dongmyeong tidak pernah merencanakan pernikahan sang anak dalam waktu dekat. Dia memang menyetujui hubungannya dengan Sunghoon tapi menikah berarti menghambat karir Yoosung.
"Sunghoon tidak bisa menunda lebih lama, Mama. Dia harus segera mengisi kekosongan kursi direktur perusahaan tahun depan. Bisakah kita bicarakan soal ini? "
Dongmyeong menghela napas. "Akan kubicarakan dengan pihak agensi terlebih dahulu. Kalian tentukan saja kapan waktunya jangan minggu ini, masih banyak yang harus kuurus. "
"Baiklah."
"Kau punya jadwal sampai akhir pekan? "
"Iya Mama. "
"Selesaikan dengan baik, aku tidak ingin mendengar ada masalah. "
Dongmyeong memutuskan sambungan. Dia menoleh pada sesosok pria yang masuk ke ruang makan dan tersenyum sambil menghampirinya.
"Good morning, Sweet, " sapa pria itu dengan ciuman lembut di bibir Dongmyeong.
Si omega balas tersenyum. Dia memeluk, menciumnya lebih hangat dan mesra.
"Kau tidak ke klinik hari ini? " tanya Dongmyeong.
"Bukankah aku sudah bilang kalau klinik tutup sampai akhir pekan? Ada perayaan festival besar-besaran di kota. "
"Oh benarkah?"
Dongmyeong mengambil sebuah cookies dan dia masukan ke dalam mulut pria itu.
"Enak? "
"Selalu enak. "
"Jangan bohong, aku baru saja belajar membuatnya hari ini. "
"Baiklah, kalau begitu tidak enak jadi akan kumuntahkan lagi. "
Mereka berdua tertawa, lalu berciuman lagi. Dongmyeong melingkarkan lengannya ke leher pria itu, merasakan aroma cookies dari lidah mereka yang saling belit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENVISION || YONGHOON 🔞
Fiksi PenggemarSehimpun cerita Jin Yonghoon dengan mainan-mainan kesukaannya ❤