LOVE THINGS (CHAPTER 11)

29 3 26
                                    

"Apa ini? Barang siapa yang kamu bawa?" tanya Nyonya Chaewoon heran saat Hyojin meletakkan koper Yonghoon di ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini? Barang siapa yang kamu bawa?" tanya Nyonya Chaewoon heran saat Hyojin meletakkan koper Yonghoon di ruang tengah.

 "Yonghoon akan pulang Bi," jawab Hyojin pelan.

 "Apa?" Nyonya Chaewoon terbelalak. "Maksudnya apa dia akan pulang? Pulang kemana? Kesini? Ke rumah kita?"

Nyonya Chaewoon melempar mainan Euijoo yang sedang dipegangnya ke lantai.

 "Aku tidak mau menerima anak itu lagi," bentaknya.

 "Bibi, dengerin dulu_"

 "Ada apa sih sama kamu? Kemarin kamu yang menangis menderita karena perlakuan dia, sekarang kamu juga yang membawa dia kembali. Aku saja mementingkan perasaan kamu dan Euijoo, masa iya kamu sendiri tidak mampu? Apa selama ini kata-kataku kamu dengarkan lewat kuping kiri lalu keluar dari kuping kanan? Hah?"

Hyojin menelan ludah. Dia menatap Nyonya Chaewoon dengan pandangan memelas, berusaha menahan diri agar tidak terlibat emosi yang sama. Hyojin sudah mempersiapkan segala reaksi terburuk yang mungkin seharusnya lebih dari ini.

 "Dengerin aku dulu Bi," Hyojin meraih lengan wanita itu. Dadanya naik turun melampiaskan kekesalan.

 "Kalian rujuk lagi?" tanya Nyonya Chaewoon tiba-tiba.

 Hyojin mengelengkan kepala pelan.

 "Enggak? Lantas kenapa dia mau kamu bawa lagi kesini? Atas alasan apa Hyo?"

 "Duduk," Hyojin menarik tangan Nyonya Chaewoon dan mendudukkannya di sofa. "Aku udah bilang denger aku dulu, Bi. Aku nggak mungkin melakukan ini tanpa berpikir panjang atau hanya mengandalkan perasaanku sendiri saja. Semua nggak mungkin aku lakukan sambil mengesampingkan bibi atau Euijoo."

 Wajah Nyonya Chaewoon masih terlihat kesal. Dia bahkan tidak mau menatap Hyojin saat ini. Sorot matanya menampakkan emosi yang masih melekat.

 "Aku ingat bagaimana kamu pulang dengan keadaan babak belur, belum lagi setiap aku melihat Euijoo, aku akan teringat seperti apa kelakuan ayahnya. Apa kamu tidak memikirkan rasa sakit hatiku, Hyo?"

 Hyojin tertegun. Bersiap melontarkan jawaban pamungkas.

 "Kalau Bibi nggak mengijinkan, maka aku nggak punya pilihan lain kecuali pindah dari sini."

 Benar saja. Wanita itu langsung menoleh dengan mata terbelalak.

 "Ngomong apa kamu?"

 "Aku akan menyewa apartemen lain dan merawat Yonghoon di sana. Euijoo akan aku bawa, Bi."

 "Kim Hyojin."

 "Yonghoon sakit, Bi."

 "Dia punya perempuan itu, atau keluarga yang selalu mau menerimanya kembali. Kenapa harus kamu?"

 "Keadaannya berbeda sekarang. Yonghoon sudah ditinggalkan dan hanya memiliki aku yang belum resmi bercerai dengannya. Apa aku salah, Bi? Sementara aku masih jadi istrinya. Bukankah setiap orang berhak mendapat kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka? Kita tidak bisa menghakimi Yonghoon hanya berdasarkan apa yang telah dia perbuat kemarin. Aku juga belum memaafkan dia sepenuhnya, tapi aku serius soal kesakitan Yonghoon."

ENVISION || YONGHOON 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang