I'm (not) fine.

2.2K 214 11
                                    

"Semangat ya bonus kita." Lanjut Riji, Jaki hanya tersenyum tipis ke arah mereka. Setelah itu, mereka masuk ke ruang tengah, meninggalkan Jaki sendirian.

-----------------------------------------------------------------------------------

Dia menghela nafas, lalu pergi dan duduk ditepi pantai yang berada dibelakang rumahnya, ia memandangi laut lepas dengan suara riuhnya ombak yang berisik.

"Berisik, tapi tenang." Gumamnya. Ia memejamkan matanya sejenak dan menikmati suasana disana.

"Should i become a woman first?" ia tak habis pikir, 2 minggu kebelakang Krow melakukan hal yang tidak terduga kepada bibirnya, tetapi sekarang? Ia malah seperti ini kepadanya.

"Huftt, anjing lah. Gua dipermainin gitu?" Jaki kesal sekaligus sedih, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Ntahlah, masa ia harus membenci sang pujaan hati?

-------

Sekarang sudah waktunya untuk makan malam. Mereka sudah berkumpul dimeja makan, tetapi ada 2 kursi yang masih kosong yaitu milik Caine dan Jaki. Caine sedang menyiapkan makanan, sedangkan Jaki? Tidak terlihat sama sekali. Yang ada dimeja makan tidak menyadarinya sama sekali, mereka sedang bercanda seperti biasanya.


"Eh, Jaki mana?" celetuk Rion yang sedari tadi memperhatikan anak-anaknya, ia merasa ada yang kurang.

"Eh iya, Jaki kemana?" lanjut caine sembari menata lauk-pauk dimeja makan.

"Jaki mana, Krow?" giliran Garin yang bertanya kepada Krow.

"Lah mana gua tau, kenapa gua?" ucap Krow, ia menghiraukannya lalu lanjut bercanda dengan Echi.

"Papi, terakhir Mia liat kak Jaki diluar, tapi gatau kemana." Ucap Mia sambil menunjuk kearah keluar.

"Halo, Jaki?" - Rion.

"Hm?" - Jaki, suaranya sedikit serak.

"Dimana kamu?" - Rion.

Tidak ada balasan sama sekali, Rion melirik ke arah Caine dan Caine melirik ke arah Rion, seolah mereka sedang sepemikiran.

"Dari tadi pagi Jaki belum makan, Krow coba cari Jaki." Ucap caine sambil duduk dan menyiapkan nasi
untuknya dan anak-anaknya juga Rion.

"Hah? Dari pagi? Bukannya dia punya lambung ya?" sahut Garin yang di lirik oleh semuanya.

"Mami, aku aja yang cari Jaki." Lanjut Garin sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Iya lu aja Rin, gua males." Ucap Krow dengan nada ketus.

Garin pun berlari keluar rumah, belum sempat dia mengeluarkan mobil, dia melihat dari kejauhan ada surai merah muda yang sedang duduk sendirian ditepi pantai, belakang rumahnya. Ia bergegas lari menghampirinya.

"Jack!" teriak Garin. Jaki yang mendengar itu dari kejauhan langsung menghapus air matanya yang sedari tadi mengalir, lalu melihat ke arah Garin tanpa mengatakan apapun.

"Lu dicariin mami papi, waktunya makan malem." Sebenarnya Garin sangat heran dengan kelakuan temannya ini, kenapa dia? Tidak biasanya dia seperti ini.

"Duluan aja, Rin. I'll eat later. Masih kenyang." Ucapnya dengan suara yang serak, sambil menatap lurus kearah depan.

Garin sempat terdiam, lalu mengambil radio yang ada di sakunya.

"Duluan aja katanya, mami. Nanti dia nyusul." - Garin.

"Yaudah, kamu sini. Bilangin jangan malem-malem." - Caine.

Akhirnya, mereka semua makan bersama kecuali Jaki. Sehabis makan, mereka berkumpul diruang tengah sambil melakukan aktivitasnya masing-masing. ada Krow yang sedang merokok, ada Riji dan Selia yang sedang bucin, ada Enon Key Elya yang sedang gibah, ada Rion Gin Caine Funin yang sedang bahas bisnis, ada Mako dan Mia yang sedang adu jotos, dan terakhir ada Garin Istmo Echi pak Sui yang sedang joget joget.

Jaki Chen ft TNFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang