Dirty.

2.6K 232 29
                                    

Krow mengurungkan niatnya untuk menanyakan tentang hal itu dan memutuskan untuk melupakannya.

-----------------------------------------------------------------------------------

⚠️ WARNING, TRAUMA, WARN TRIGGER.
baiklah sesuai request, semangat bacanya🙏🏻

-----------------------------------------------------------------------------------

Saat mereka pulang pun tidak ada yang berani menanyakan darimana mereka, apa yang terjadi dengan Jaki dan lain sebagainya karena Garin memberitahu mereka untuk tetap diam dan tidak usah bertanya soal apapun, takutnya itu membuat Jaki sedih.

Selang waktu seminggu, lukanya sudah cukup membaik, tetapi Jaki masih sama seperti biasanya. Tidak ada perubahan sama sekali, ntah sikap maupun fisiknya. Ia masih sering kali mimisan dan juga diam, tidak bertingkah.

Diruang tengah.

"Mami, aku ke Supermarket dulu." Izin Jaki, ia beranjak dari tempat duduknya dan bersiap-siap untuk pergi.

"Loh, mau ngapain?" tanya Caine, tumben sekali Jaki pergi ke Supermarket, biasanya hanya menitip ke Mia maupun yang lain.

"Eum .. beli cola. Lagi pengen." Ucapnya sambil mengambil kunci motornya yang ada di meja.

"Sendiri? Ditemenin gih." Titah Caine, ia khawatir jika Jaki yang pergi sendirian malam-malam begini.

"Sendiri aja mami, Jaki mau naik motor. Lagian Supermarket deket rumah kok, dibelakang itu." Ia meyakinkan maminya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Oh yaudah, hati-hati." Pasrah Caine, Caine juga berpikir bahwa Jaki sedang butuh waktu untuk dirinya sendiri.

Jaki mengangguk paham lalu bergegas keluar rumah setelah berpamitan, ia mengeluarkan motornya dari Garasi dan ia pun pergi ke Supermarket terdekat.

-----

"Mami, firasat Echi tiba-tiba buruk. Kenapa ya mi?" keluh Echi yang sedari tadi diganggu oleh firasat buruk yang datang ntah darimana.

"Krow sama Garin juga, mi." Ternyata bukan Echi saja, Krow dan Garin pun merasakan hal yang sama.

"Gapapa, firasat aja itu." Padahal, Caine pun merasakan hal yang sama, hatinya sangat gelisah sedari tadi, tetapi ia mencoba agar anak-anaknya tetap tenang.

Dan benar saja, tidak butuh waktu lama setelah mereka berkata seperti itu, terdengar suara di radio yang membuat mereka yang sedang ada dirumah terkejut bukan main.

"Mami, di supermarket ngga ada TERONG nya, aku cari di pasar ya? TERONG kan biasanya dipasar, nah kali aja TERONG nya ada dipasar. Aku- em..h aku cari dulu, jadi .. pulangnya agak lama.." - Jaki, suaranya bergetar.

"The fuck, tiga kali terong..?" Krow terkejut, begitu juga dengan anggota lainnya.

"Hah..?!" semua anggota TNF dengan kompak menyebutkan kata "hah", tanpa berlama-lama Rion langsung mengambil komando.

"Semua siap-siap, bebas bawa senjata berapapun, apapun, gua ga peduli. Bawa vest tiga pun juga terserah. CEPET! GAPAKE LAMA!" seluruh anggota mengangguk paham, mereka dengan segera bersiap-siap.

Kode mengucapkan kata terong 3 kali menandakan bahwa dirinya dalam bahaya. Sangat bahaya.

Mereka semua mencari dan melacak keberadaan jaki, awalnya mereka sempat putus asa, tetapi akhirnya mereka mendapatkan petunjuk.

Ternyata Jaki berada ditempat perang kemarin. Mereka tidak mengenali geng ini, geng ini yang menculik Istmo juga Mia. Sebelumnya Istmo dan Mia juga bilang bahwa mereka mencari Jaki. Dan sialnya, mereka lupa. Seharusnya ada yang menemani Jaki saat ke supermarket.

Jaki Chen ft TNFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang