Mereka berdua sampai di ruang tengah, Jaki segera mengambil kotak P3K dan mengobati pipi Krow, lalu menutupnya menggunakan kapas juga hansaplast
-----------------------------------------------------------------------------------
"Sakit ga?" Jaki menatap Krow khawatir, bukan apa-apa, tapi itu adalah luka dari peluru, walau hanya luka kecil, pasti akan terasa sakit.
"Aman, Jaki. Kecil ini, makasih ya." Krow mengusap rambut Jaki dengan lembut, berterimakasih karena sudah mengobatinya.
"Harusnya aku yang makasih."
Beberapa anggota lainnya menyaksikan mereka dari kejauhan, tersenyum satu sama lain melihat ke akuran mereka berdua, sungguh adem melihat mereka seperti itu.
Anggota lainnya menghampiri Krow dan Jaki satu-persatu, mereka duduk di sofa dan mulai memperhatikan Krow, ada Rion dan Caine juga di sana.
"Eh itu pipi Krow kenapa?" tanya Caine, terlihat di wajahnya bahwa ia sedang khawatir.
"Tadi abis transaksi kita isi bensin, terus dihadang anak-anak SG, mereka awalnya mau nyerang aku, cuman Krow lindungin." Jelas Jaki panjang lebar, itu membuat emosi Rion memuncak.
"Apa sih anak-anak SG ini? Berani amat ngelukain anak-anak gua lagi, anjing." Caine melirik kearah Rion, mengusap punggung Rion guna menenangkan.
"Gapapa, papi. Lagian tembakan mereka meleset, padahal sedeket itu." Krow dan Jaki tertawa, anggota lainnya pun ikut tertawa.
Garin tiba-tiba tersenyum, ia merasa senang mendengar Krow 'melindungi' Jaki, ternyata Krow berhasil menjaga Jaki, ia berhasil membuktikan bahwa ia ingin berubah menjadi lebih baik.
Tapi tidak sampai disitu saja, Garin akan tetap mengawasi pergerakan Krow saat dekat dengan Jaki, ia masih ingin melihat seberapa jauh Krow akan berubah, walau.. ada yang mengganjal di hatinya jika melihat Krow dan Jaki berduaan.
------
Keesokan harinya, Jaki terbangun dari tidurnya, ia melihat di sebelahnya masih ada Krow yang tertidur pulas. Ia beranjak dari kasurnya dengan hati-hati lalu pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai, ia duduk di meja riasnya, memakai skincare miliknya dan terakhir memakai lip balm, saat ia ingin pergi ke bawah, ia merasa ada yang mengalir dari hidungnya, ia segera berkaca dan ternyata benar, darah segar mengalir begitu saja dari hidungnya.
Jaki menghela nafas, lalu mengambil tisu dan membersihkan hidungnya, kepalanya terasa pusing, badannya melemah seketika.
Setelah semuanya bersih, ia memaksakan dirinya untuk tetap kumpul ke bawah karena ada yang akan mereka bahas. Saat semuanya sudah berkumpul di ruang tengah, Rion langsung membahas topik yang akan mereka bahas.
Krow duduk di samping Jaki, ia mencuri curi perhatiannya kepada Jaki, melihat bahwa Jaki terlihat berbeda, kekhawatiran menyelimuti nya. Ia akan menanyakannya saat perkumpulan selesai.
Namun ditengah-tengah pembahasan, tiba-tiba Jaki kembali mimisan dan badannya jatuh ke Krow, semuanya reflek terdiam dan menatap kearah Jaki.
"Eh itu Jaki mimisan!" seru Funin, Krow dengan segera mengambil tisu di meja yang ada di depannya, lalu mengelap hidung Jaki, kemudian menggendong Jaki dengan hati-hati.
"Rion, lanjutin aja, Jaki biar gua yang urus. Pembahasannya nanti gua tanya yang lain." Krow dengan segera membawa Jaki ke atas untuk bersiap ke EMS, namun Jaki menahan Krow.
"Ga usah, Krow.. di sini aja.." Suara Jaki terdengar lemah, nyaris berbisik. Krow bingung, antara harus membawa Jaki ke rumah sakit atau tetap di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaki Chen ft TNF
Randommenceritakan perjalanan dan penderitaan yang dialami seorang pemuda bernama jaki chen saat berada di keluarga mafia yaitu Tokyo Noir Familia. ⚠️ warn bxb! please be wiser. ⚠️ krojaki slight krowchi & ginchi ⚠️ angst area! author cinta kesedihan. ⚠...