Sick (2)

2K 238 76
                                    

"Welcome Back, Jaki, Garin." Seru semuanya, secara bersamaan.

"Thank you guys!"

-----------------------------------------------------------------------------------

Hari mulai berganti, mereka semua sudah berkumpul untuk sarapan bersama. Tetapi ada 3 kursi yang masih kosong di sana.

"Eh, kak Jaki mana?" tanya Mia yang tidak melihat Jaki sedari tadi.

"Krow juga mana?" Mako juga ikut bertanya, ternyata 2 kursi kosong itu milik Krow dan Jaki.

"Krow? Jaki?" - Caine.

Hening, tidak ada jawaban. Butuh waktu sekitar 1 menit sebelum terdengar suara Krow yang menjawab radio.

"Eh iya mami, kenapa?" - Krow.

"Jawab juga, kemana? Sini turun, sarapan." - Rion

"Bentar pi." - Krow.

Krow bergegas turun kebawah dengan buru-buru, dirinya pergi ke meja makan dan mengambil piring bagiannya dan bagian Jaki.

"Gua izin sarapan diatas." Ucap Krow, yang lainnya sontak menatap bingung kearah Krow. Padahal lebih enak makan bersama bukan?

"Lah ngape? Seru makan bareng." Sahut Riji yang diangguki oleh yang lainnya.

"Itu, Jaki—"

Ucapannya terpotong saat mendengar suara yang terdengar serak dan sangat lemas di radio.

"K—Krow.." - Jaki.

"Bentar Jak, gua lagi dibawah." - Krow.

Krow terlihat panik dan berlari keatas tanpa menjelaskan apapun. Yang lainnya bingung melihat tingkah Krow, ada apa dengannya? Kenapa Jaki?

Selang sekitar 3 menit, Krow menginfokan dan menjelaskan semuanya di radio.

"Jaki sakit, terus anaknya gamau ditinggal. Gua tinggal ke kamar mandi aja berkaca-kaca dia, makannya tadi gua buru-buru." - Krow.

"Lah sakit apa?" - Rion.

"Demam, badannya panas banget." - Krow.

"Efek kehujanan kah?" - Caine.

"Iya kayaknya, mami. Soalnya kita hujan-hujanan lama banget." - Garin.

"Pantesan, yaudah kalau gitu aku keatas bawa obat." - Caine.

"Siap mami." - Krow.

Disisi lain, Krow sedang duduk dipinggir kasur Jaki, ia menatap wajah Jaki yang tenang saat sedang tertidur pulas. Tangannya mengelus rambut Jaki dengan lembut, jujur saja setelah cukup asing dengan Jaki, dirinya merasa ada yang aneh.

Terlihat jelas perbedaan Jaki tepat setelah Krow mengatakan hal tersebut kala itu. "Gua risih." Itu membuat Krow dihantui rasa bersalah selama ini, tetapi dirinya cukup gengsi untuk mengatakannya. Jadi ia hanya bisa memperhatikan Jaki dari kejauhan.

"Maaf, sakit banget, ya?" monolog Krow yang masih terus menatap Jaki, hidung dan pipi Jaki memerah akibat suhu ditubuhnya yang meningkat. Ia ingin membangunkannya, namun tidak tega. Terlihat dari wajahnya bahwa Jaki sedang merasa lelah.

Lamunan Krow terpecahkan oleh suara ketukan pintu dari kamar Jaki, Krow yakin itu Caine yang membawakan obat untuk Jaki.

"Masuk aja, mami." Sahut Krow, ia menarik kembali tangannya yang sedang mengelus rambut Jaki saat Caine mulai memasuki kamar Jaki.

Jaki Chen ft TNFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang