"Ja—.. Jaki?"
-----------------------------------------------------------------------------------
Tentu saja Jaki dan Garin bingung, mengapa wanita ini tahu nama Jaki? Siapa dia? Mereka berdua tidak pernah bertemu dengannya.
Tetapi, Jaki merasa ada yang aneh. Kenapa hatinya begitu sesak melihat wanita ini? Dan kenapa.. dia mirip dengan Jaki? Ah, mungkin itu hanya perasaan Jaki.
Tetapi semakin lama mereka berdua bertatap tatapan, semakin sesak dada Jaki, ntahlah, ia juga tak mengerti mengapa bisa seperti itu.
Setelah cukup lama mereka bertatap tatapan, mata wanita itu berkaca-kaca, saat ini dirinya sedang berusaha mengucapkan kata-kata.
"Ini.."
"Ini mama, sayang.."
Hah? Mama, katanya? Jaki sempat terdiam, antara terkejut, tidak percaya, senang, sedih, bingung. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, disisi lain ia tidak percaya, tapi disisi lainnya hatinya merasa bahwa itu benar-benar mama nya.
Wanita itu tersadar bahwa Jaki tidak percaya dengan ucapannya, ia maju selangkah, memegang kedua tangan Jaki sembari tersenyum lembut.
"Ini mama, Jaki Chen. Ini mama yang ninggalin kamu setelah seminggu mama melahirkan.." Mendengar ucapan itu, mata Jaki berkaca-kaca, ia dengan segera memeluk mama nya dan menangis, mengeluarkan sesak yang ada di dadanya sedari tadi.
Saat ini yang ia rasakan sangat campur aduk, ntah itu sedih, kecewa, senang, terharu, terkejut, dan lain sebagainya. Ia senang, tetapi juga sedih. Ia sedih karena mengingat bahwa dulu mama nya meninggalkan dirinya disaat umur baru seminggu.
Ia menangis sekencang mungkin di pelukan mama nya, mama nya tentu memeluk kembali Jaki, ia juga ikut menangis mendengar tangisan anak satu-satunya itu.
"Maafin mama, sayang.." Ucapnya dengan lembut sembari mengelus elus punggung dan rambut Jaki, mencoba menenangkan putranya.
"Mama.. kenapa ninggalin Jaki gitu aja.." Jawabnya disela tangisannya. Mama nya yang mendengar itu hatinya terasa sakit, ia merasa sangat bersalah telah meninggalkan putranya sendirian, bersama sang ayah yang kejam itu.
Garin yang melihat itu hanya bisa tersenyum senang, ia senang karena Jaki menemukan mama kandungnya yang terlihat sangat menyayangi Jaki. Akhirnya, Jaki mendapatkan kehangatan dari mama kandungnya.
Karena yang selalu menemani Jaki ialah Garin, jadi Garin cukup terharu melihat Jaki yang bisa menangis di pelukan mama nya. Garin yang menemani di saat Jaki terluka, sedih, marah, maupun bahagia. Jadi Garin sangat hafal dengan sikap sahabatnya ini. Tahu sebagian kisah hidup sahabatnya ini. Semoga mama nya bisa ada disamping Jaki, sampai kapanpun.
"Iya maaf ya.. mama ga niat ninggalin Jaki, maafin mama ya sayangg.." Ia menghapus air mata Jaki sembari berkata, "Jangan nangis, hati mama sakit liat kamu nangis kayak gini."
Jaki mengangguk lalu mencoba menghentikan tangisannya. Ia menatap kearah mama nya dan tersenyum lebar, senyuman itu, senyuman terbahagia yang pernah Garin lihat. Semenjak mereka bertemu, Jaki tidak pernah senyum sebahagia itu.
Tuhan, tolong jangan ambil kebahagiaan Jaki yang kali ini. Itulah doa Garin saat ini, ia juga ikut tersenyum melihat Jaki yang tersenyum lebar seperti itu.
Setelah itu, Jaki melepas pelukan dari mama nya dan melirik kearah Garin, saking senangnya ia lupa ada sahabatnya yang sedari tadi memperhatikan dirinya.
"Eh Garin, maaf tadi—"
"Gapapa, Jak. Kamu mau habisin waktu sama mama mu? Biar aku yang izin sama mami papi." Ucap Garin, mama Jaki sontak melihat kearah Garin dengan wajah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaki Chen ft TNF
Diversosmenceritakan perjalanan dan penderitaan yang dialami seorang pemuda bernama jaki chen saat berada di keluarga mafia yaitu Tokyo Noir Familia. ⚠️ warn bxb! please be wiser. ⚠️ krojaki slight krowchi & ginchi ⚠️ angst area! author cinta kesedihan. ⚠...