Garin tersenyum senang melihat Rion yang emosi, karena pikirnya, Krow pantas mendapatkan hukuman karena sikapnya yang ceroboh itu. Karena sikapnya, ia hampir merenggut satu nyawa keluarganya.
-----------------------------------------------------------------------------------
"Yaudah, gua kira kemarin lu ada masalah sama Krow." Balas Rion dengan nada yang terdengar masih emosi, Caine terus mencoba menenangkan Rion.
"Ngga, papi. Abis denger ini, gimana pendapat papi?" tanya Garin yang penasaran dengan apa yang akan dilakukan Rion kedepannya kepada Krow.
"Ya gua kasih hukuman lah gila. Tapi kagak sekarang, ntah besok atau kapan."
Garin tersenyum puas mendengar jawaban dari Rion, Krow memang pantas mendapatkan hukuman agar tidak mengulangi kebodohannya lagi. Setelah itu Garin pamit keluar untuk melakukan transaksi bersama anggota lainnya.
Beberapa saat setelah Garin keluar kamar, Jaki terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya dan mencoba mengumpulkan nyawanya sejenak. Rion dan Caine hanya diam menunggu Jaki bangun sepenuhnya.
2 menit berlalu, akhirnya Jaki bangun sepenuhnya, ia duduk dan melihat dipinggir tempat tidurnya ada kedua orang yang sangat Jaki sayangi. Jaki tersenyum lembut kearah mereka.
"Eh mami, papi, selamat pagi! Dari tadi kah?" sapa Jaki kepada mereka berdua, Rion dan Caine menggelengkan kepala mereka secara bersamaan.
"Pagi juga, Jaki. Kita baru datang kok." Jawab Rion, ia akan merahasiakan pembicaraannya dengan Garin, sebab jika Jaki tahu, Rion khawatir itu akan menjadi beban pikiran bagi Jaki.
"Gimana tidurnya? Nyenyak?" tanya Caine dengan suara yang sangat lembut sembari mengelus surai berwarna merah muda itu.
"Uhm, nyenyak banget! Aku mimpi indah banget tau mami~" Jaki terlihat sangat exited, Caine dan Rion siap mendengarkan Jaki yang akan bercerita tentang mimpinya.
"Ceritain sambil makan, ya.." Perkataan Caine dibalas anggukan oleh Jaki, Jaki mulai menceritakan mimpinya dengan sangat bersemangat, sedangkan Caine dan Rion sangat fokus mendengarkan cerita Jaki. Sesekali mereka tertawa karena cerita Jaki cukup lucu.
Terlihat begitu indah, bukan? Ini adalah pemandangan yang Jaki lihat sedari ia masih kecil, tetapi dirinya tidak bisa merasakannya hingga dia dewasa. Namun kali ini berbeda, ia akhirnya bisa merasakan kehangatannya, keseruannya, kesenangannya saat berbagi cerita bersama orang tua.
Yah.. walau.. tidak dengan orang tua kandung, tapi ini sudah membuat Jaki sangat bahagia, akhirnya ia bisa merasakannya.
'Ternyata rasanya.. sesenang ini, ya? Jika dari dulu aku seperti ini, sepertinya.. hidupku akan lebih indah.. akan lebih ceria.. dibandingkan sekarang.' Batin Jaki sembari ia melanjutkan ceritanya.
Setelah Jaki selesai bercerita dan selesai makan, Rion dan Caine duduk disebelah Jaki, jadi posisi Jaki kini berada ditengah mereka. Rion menghela nafas kemudian mengeluarkan kata-kata yang berhasil membuat Jaki menangis.
"Jaki, maafin papi, ya? Maaf karena papi gagal melindungi anak papi, maaf karena tidak pernah tahu masalahmu selama ini, maaf tidak bisa melindungi mu dari orang jahat itu. Ini kedua kalinya papi gagal melindungi kamu, Jaki. Maafin papi.." Rion berbicara sembari mengelus tangan Jaki, merasakan rasa bersalah yang teramat sangat.
"Mami.. juga minta maaf, ya? Maafin aku, aku belum bisa jadi pengganti peran orang tua dengan baik, ini juga kedua kalinya aku gagal ngelindungin kamu, hati aku bener-bener sakit liat keadaan kamu kayak gini, Jaki .. hati aku benar-benar sakit. Maafin aku, ya? Maafin aku yang lagi-lagi gagal ngelindungin kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaki Chen ft TNF
Randommenceritakan perjalanan dan penderitaan yang dialami seorang pemuda bernama jaki chen saat berada di keluarga mafia yaitu Tokyo Noir Familia. ⚠️ warn bxb! please be wiser. ⚠️ krojaki slight krowchi & ginchi ⚠️ angst area! author cinta kesedihan. ⚠...