Then, who calms you down?

2.2K 258 71
                                    

"Selamat beristirahat, kakek."

05-08-2024, Rest In Peace, Istmodius.

-----------------------------------------------------------------------------------

Setelah acara pemakaman sang kakek selesai, mereka semua kembali ke rumah, tetapi ada Mia, Mako, dan Jaki yang masih berdiam diri di sana. Rion dan Caine mengizinkan mereka karena Rion tau Mia dan Mako cukup dekat dengan sang kakek, lalu Caine menitipkan mereka kepada Jaki.

"Liburan kemarin, beneran terakhir kalinya keluarga kita lengkap?" Mako masih menangisi kepergian kakeknya itu, ia mengelus elus nisannya tanpa henti.

Jaki yang mendengar ucapan Mako pun terdiam, sedangkan tangisan Mia semakin menjadi-jadi, dirinya sedari tadi menangis dipelukan Jaki. Jaki mengelus surai putih itu dengan lembut, berusaha menenangkannya.

"Kakek .. ngga, Mia gabisa, kakekkk.." Tangisan Mia terdengar sangat pilu, Jaki merasa sakit mendengar tangisan Mia, ia juga ingin rasanya menangis saat itu juga, namun ia tahan.

"Shh, aku tau ini berat bagi kalian berdua karena kalian yang paling deket sama kakek, tapi aku mohon, ikhlasin kakek ya? Sedih boleh, boleh banget, tapi tolong, ikhlasin ya? Mia sama Mako mau kakek ga tenang di alam sana?" ucapan Jaki membuat mereka berdua terdiam.

Iya juga, kalau mereka tidak mengikhlaskan sang kakek, ia pasti tidak akan tenang di alam sana. Mereka diam dan hanya menangis.

Jaki kini memeluk mereka berdua, keduanya menangis di pelukan Jaki yang bisa dibilang terasa hangat, Jaki mengelus rambut mereka berdua secara lembut, berusaha menyalurkan ketegaran untuk mereka berdua.

Hujan masih terus membasahi mereka bertiga, seakan tahu bahwa mereka sedang bersedih. Sampai akhirnya hujan berhenti dan tangisan mereka berdua juga ikut berhenti.

Mia berhenti menangis karena tertidur, sedangkan Mako berhenti menangis karena lelah. Kemudian Jaki mengeluarkan radio dari sakunya.

"Halo? Bisa tolong jemput?" - Jaki.

"Bukannya di sana ada mobil?" - Key.

"Aku ga yakin kalo Mako yang nyetir, takut kenapa-napa." - Jaki.

"Kan ada kamu?" - Enon.

"Aku masih mau disini bentaran, tapi kalau gabisa jemput, biar aku aja." - Jaki.

"Kayaknya lagi pada gabisa Jak, masih pada belum tenang." - Key.

"Yaudah, makasih ya." - Jaki

Ia menghela nafas pelan lalu menggendong Mia dan berjalan kearah mobil, diikuti dengan Mako dibelakangnya. Jaki pun menjalankan mobil menuju rumahnya.

Sesampainya Jaki di rumah, ia masuk sembari menggendong Mia dan berjalan menuju kamar Mia, sedangkan Mako berjalan ke kamarnya sendiri. Jaki meminta Key untuk menggantikan pakaian sang adik karena takut sakit dan ia bergegas pergi ke Garasi. Sedangkan dirinya tidak mengganti bajunya sama sekali.

"Mako jangan lupa ganti baju." - Jaki.

"Mhm, udah." - Mako.

Setelah lega mendengar jawaban Mako, dirinya pergi ke kuburan sang kakek lagi tanpa sepengetahuan orang rumah.

----

"Kakek.." Belum sempat mengatakan apapun, air matanya sudah mengalir begitu saja. Ia merasakan kehilangan lagi, untuk kedua kalinya.

"Maaf, maaf, maaf.. andai aku lebih cepet bawa mobilnya.." monolognya, ia berkata demikian sembari menangis sesegukan, ternyata sedari tadi ia merasa bersalah. Ia merasa semuanya terjadi akibat ulahnya.

"Kakek, maafin Jaki, Jaki kurang cepet ya.." Ia sibuk menyalahkan dirinya sendiri, rasa sesak di dadanya membuatnya sedikit kesulitan untuk bernafas.

Ia terus menangis sembari mengelus nisan yang bernamakan "Istmodius" itu.

"Siapa yang nenangin aku lagi nanti, kakek? Kenapa, kenapa harus kakek? Kenapa bukan aku.. Mia Mako masih butuh kakek.." Padahal dirinya sudah menemukan tempat bercerita nya, tetapi kini sudah hilang. Harus kemana lagi ia bercerita?

Nyatanya, yang menenangkan orang lain justru lebih butuh ditenangkan. Jaki menenangkan orang lain disaat mereka sedang sedih dan merasa kehilangan, lalu siapa yang menenangkan dirinya saat ia juga merasa sedih dan kehilangan?

"Maaf kakek, it's my fault." Jaki terus menggumamkan kata itu, dirinya benar-benar merasa bersalah. Dan disaat ia sedang dilanda perasaan bersalahnya yang menyiksa dirinya, tidak ada yang menenangkannya satupun, tidak ada yang berkata "It's not your fault, everything gonna be alright."

Dia memeluk lukanya sendiri lagi, untuk kesekian kalinya. Tidak ada yang menemani, tidak ada yang mendengarkan, dan tidak ada yang peduli.

Dirinya menghela nafas lalu bergegas menuju mobil dan pergi ke rumah. Ia memasukkan mobilnya di Garasi dan masuk kedalam rumah itu.

Tak ada orang satupun diruang tengah, yang lain sudah berada di kamar masing-masing sembari menangisi kematian sang kakek. Dirinya mengehela nafas kasar lalu pergi ke kamarnya.

Di kamarnya, terlihat Krow yang sedang duduk di ranjang sembari memegangi foto keluarga, matanya cukup sembab. Karena Jaki merasa Krow sedang tidak mau diganggu, Jaki memutuskan untuk pergi ke balkon kamarnya.

Tanpa mengganti bajunya, ia mengeluarkan sebatang rokok dan mulai menghisap nikotin tersebut. Kali ini, hanya itu yang bisa ia lakukan untuk menenangkan pikirannya untuk sementara.

Sampai kapan ia harus memeluk lukanya sendiri? Sampai kapan ia memendam semuanya sendirian? Sampai kapan ia menderita sendirian?

Malam itu dilewati dengan pilu bagi seluruh anggota TNF, anggota mereka gugur satu, dan itu membuat mereka merasa sangat kehilangan. Mereka banyak belajar dari kejadian tersebut, semoga kedepannya, tidak ada lagi kejadian seperti ini.


TBC.

"kamu menenangkan orang lain, lalu siapa yang menenangkanmu?" - auth 2k24.

-----------------------------------------------------------------------------------

hellourr, jaki sayang sini biar aku tenangin kamu, aku peluk kamu☹️🤍 up segini dulu ya, just 780+ words. aku lagi buntu ide && baru bisa up segitu.

hehehe kangen aku ga? maaf baru bisa up yaa, chap kehilangan kakek akan berakhir disini! nantikan chap angst kedepannya~ hehe.

kalian bosen ga sih? takut boseenn, aku akhir-akhir ini ovt mulu. kepikiran juga karena ga up up, ga up kepikiran, kalau up juga kondisinya ga memungkinkan.

btw jangan lupa di vote yaa! thank you! kalau ada saran or something bilang ya, nanti aku perbaiki. maaf kalau ada typo dan sebagainya.

see u on the next chapter!

Jaki Chen ft TNFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang