Special day

4.6K 353 103
                                        

Awalnya hening, namun seiring berjalannya waktu, suara isak tangisan terdengar dari Krow, badannya sedikit bergetar, dan air matanya membasahi leher Jaki. Namun terdengar bahwa Krow masih menahan tangisannya, Jaki yang mengerti langsung mengelus punggung Krow.

"Nangis aja, jangan ditahan."

-----------------------------------------------------------------------------------

Keesokan harinya, Krow terbangun karena cahaya matahari yang masuk ke kamarnya, ia membuka matanya perlahan, pemandangan pertama yang ia lihat yaitu Jaki yang masih memeluk dirinya, ia melepaskan pelukannya dan memperhatikan wajah Jaki sejenak.

"Setenang itu ya kalau lagi tidur.." Gumam Krow pada dirinya sendiri, ia perlahan melepaskan pelukan Jaki lalu mengubah posisinya menjadi duduk. Ia menghela nafasnya, lalu beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi.

Awalnya, ia biasa-biasa saja, mandi seperti biasanya, namun saat ia menggosok giginya, ia menatap kearah kaca, lalu sedikit terkejut melihat matanya.

"Yaelah pantes daritadi kagak enak nih mata." Ia mendapati matanya sedikit membengkak, hidungnya juga terlihat cukup merah, ia menghela nafas lalu melanjutkan aktivitasnya sampai selesai.

Krow keluar kamar mandi, ia melihat Jaki yang baru saja bangun dan sedang menggisik matanya, Krow tersenyum dan duduk di tepi kasur.

"Pagi." Sapanya dengan senyuman, Jaki menatap kearah Krow sejenak, tetapi ia tidak menjawab kata "Pagi" dari Krow, ia justru terkekeh pelan melihat wajah Krow.

Krow yang sadar sedang ditertawakan pun memalingkan wajahnya malu, namun Jaki yang jahil memegang dagu Krow dan mengarahkannya ke arah dirinya, agar bisa menatap mata Krow yang sedikit membengkak.

"Pfft.. mata kamu, Krow." Kekehan Jaki berubah menjadi tertawa, ia baru pertama kali melihat mata Krow membengkak karena menangis, karena selama ini dirinya tidak pernah melihat Krow menangis sampai segitunya.

"Diem, Jak." Pipinya cukup memerah karena malu, ia melepaskan tangan Jaki dari dagunya dengan lembut, lalu menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Sana mandi, ah! Kebawah ayo." Krow mengalihkan pembicaraan, Jaki mengangguk lalu pergi ke kamar mandi sambil tertawa, Krow berjalan kearah meja Jaki, lalu berkaca.

"Anying lah!" ia pergi kebawah untuk mengambil es batu, lalu ia bertemu dengan Caine dan Mako yang sedang memasak. Caine dan Mako sontak melihat kearah Krow, dan tentunya mereka juga melihat hal yang aneh dari Krow.

"Krow? Ngape mata lu? Ke sengat lebah?" tanya Mako yang membuat Caine terkekeh pelan, Krow tidak menjawabnya, dan Caine memperhatikan wajah Krow sejenak.

"Habis nangis, ya?" perkataan Caine membuat Krow memalingkan wajahnya, lalu menggeleng pelan. Siapapun yang melihat itu tahu betul bahwa dirinya sedang berbohong.

"Ngga, mami.. Aku ke atas lagi ya." Krow mengambil beberapa es batu dan kain, lalu ia kembali ke kamarnya. Sesampainya di kamar, ia duduk di kasur dan mulai mengompres matanya.

---------

Krow menggendong Jaki lalu turun ke bawah, terlihat bahwa mata Krow sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka turun lalu melihat yang lainnya sudah kumpul di ruang tengah, yang lainnya juga memperhatikan Krow dan Jaki.

"Kak Jakiiii!!" sapa Mia, Mia dan Souta langsung menghampiri Krow dan Jaki, Krow berjongkok lalu menurunkan Jaki di sana, dengan segera Mia dan Souta memeluk Jaki, ini sudah menjadi rutinitas mereka berdua dipagi hari.

Mia dan Souta kembali duduk di sofa bersama yang lain, sedangkan Krow dan Jaki menghampiri Caine dan Mako yang sedang memasak, mereka berdua berinisiatif untuk membantu memasak. Caine mengangguk dan memberikan mereka berdua tugas.

Jaki Chen ft TNFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang