Dating?

4.4K 332 74
                                        

"Iya, tapi gua gabisa lupain kejadian ini, seumur hidu- Eh gausah nangis." Jaki mengelap air mata Krow, tetapi tangisan Krow malah semakin kencang, Jaki hanya bisa menggelengkan kepalanya.

-----------------------------------------------------------------------------------

Setelah mereka baikan, suasana disana cukup menghangat walau masih ada canggung diantara mereka berdua. Ternyata kegiatan itu disaksikan oleh Garin dan Key yang baru saja selesai perang.

Garin cukup lega, namun disisi lain ia juga kesal. Mengapa Jaki memaafkannya dengan mudah? Apakah adil sakit yang Jaki rasakan selama ini hanya dibalas maaf?

Tetapi Garin hanya bisa diam, ia juga tidak ingin mengganggu kegiatan mereka berdua, ia memutuskan untuk bertanya kepada Jaki nanti.

Setelah selesai berbincang, Jaki memulai terapi nya bersama Krow. Jaki perlahan berdiri dari kursi rodanya dan mulai jalan, dibantu oleh Krow. Langkah demi langkah Jaki tempuh, sampai akhirnya ia melepaskan pegangan dari Krow.

Ntah bagaimana caranya, Jaki mulai bisa berjalan tanpa harus dibantu oleh siapapun. Ia jalan perlahan, saking senang dan terkejutnya, dirinya hampir saja ditabrak oleh motor yang melaju cukup kencang.

Krow segera menghampiri Jaki dan menariknya sebelum tertabrak. Mereka berdua jatuh dengan Jaki yang menindih badan Krow.

"Lu gapapa?" tanya Krow khawatir, ia takut Jaki luka akibat kejadian tadi.

Jaki terdiam sejenak, mereka berdua saling bertatapan, ntah apa yang ada dipikiran Jaki sekarang. Dirinya merasakan hal yang aneh, jantung keduanya berdegup cukup kencang.

"Ah, aman. Thanks Krow.." Jaki berdiri dengan perlahan, diikuti oleh Krow yang juga ikut berdiri.

"Lain kali hati-hati, ah iya, keren, udah bisa jalan sendiri." Krow mengelus rambut Jaki sekilas.

"Iyaa! Seneng banget!! Akhirnya udah bisa jalan tanpa dibantu.." Jawab Jaki dengan excited, dirinya sangat senang karena perjuangannya selama ini tidak sia-sia.

Sementara disisi lain, ada dua orang yang masih terkejut karena kejadian tadi.

"Wow wow.." Key melirik kearah Garin yang ekspresi wajahnya tidak bisa dibaca.

"Anying Jaki gua! Ya gapapa sih, setidaknya dia belajar dari kesalahan." Garin cukup lega melihat perubahan sikap Krow yang cukup drastis kepada Jaki, ia juga ikut senang melihat Jaki yang senang dan tersenyum seperti sebelum-sebelumnya.

-------

Sore harinya, mereka semua berkumpul diruang tengah seperti biasa, kecuali Gin, Echi, Krow, Enon, Funin, Elya yang masih diluar juga Jaki dan Garin yang masih dikamar Jaki. Krow pamit dan meminta izin tidak bisa menemani Jaki sampai malam, jadi sisanya ia serahkan kepada Garin.

Jaki baru saja selesai mandi, ia melihat Garin duduk ditempat tidur, menatap kearah Jaki. Jaki heran dengan Garin yang cukup diam sedari tadi, ia duduk disamping Garin.

"Kenapa Rin? Kok diem gitu daritadi?" Garin terdiam cukup lama, Jaki juga ikut diam karena menunggu jawaban dari Garin.

"Ada yang mau ku tanyain." Awalnya Garin ragu untuk menanyakan hal ini, namun ia tidak ingin pertanyaan yang ada didalam pikirannya mengganggu dirinya terus menerus.

"Nanya apa tuh?"

"Lu kok bisa maafin Krow segampang itu? Padahal lu udah banyak ngerasain sakit sama dia. Sakit dibalas maaf itu ga adil, Jak." Jaki tersenyum kearah Garin, dirinya membuka nakas yang ada disamping kasur dan mengambil figura yang didalamnya ada foto Jaki dan mama nya.

Jaki Chen ft TNFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang