Krow? ⚠️

3.3K 218 8
                                    

"Yang kata mami, yang meninggal itu termasuk orang yang dia sayang, makannya dia sedih. Jangan tanya lagi soal ini ya ke dia, kasian." Ucap Garin sambil duduk disebelah Echi, nadanya sangat serius, beda dari biasanya.

-----------------------------------------------------------------------------------

⚠️ WARNING, 18+, kissing. ⚠️ tolong bijak ya, yang gasuka atau gamau baca skip aja yaa makasii <3

-----------------------------------------------------------------------------------

Keesokan harinya, Jaki terbangun dengan mata yang cukup sembab akibat menangis semalaman dan hidung yang merah serta badannya yang sedikit merasa tidak enak. Ia membuka matanya dan mengumpulkan nyawanya sejenak.

"Ah, pusing banget.." gumam Jaki, ia duduk sembali memegangi kepalanya yang terasa cukup sakit.

"Kenapa, Jak? Sakit kah lu?" tanya seseorang dengan suara yang berat, Jaki reflek menoleh ke arah sumber suara dan ternyata itu adalah Krow yang juga baru terbangun dari tidurnya.

"Eh Krow, engga .. pusing aja." Krow beranjak dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi.

"Istirahat, minum obat sana." Ucapnya sebelum memasuki kamar mandi.

Jaki hanya mengangguk, ia menyandarkan kepalanya kebelakang lalu memejamkan matanya sejenak. Setelah Krow selesai dari kamar mandinya, gantian giliran Jaki yang ke kamar mandi.

Sekitar 10 menit Jaki selesai mandi, ia duduk dimeja riasnya lalu hanya menatapi dirinya di kaca. Cukup lama ia terdiam sampai merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang.

"Hey, bengong lu?" tanya Krow, ia sedari tadi memanggil Jaki tetapi tidak ada respon sama sekali darinya.

"Eh iya sorry beb, kenapa?" jawab Jaki sambil terkekeh pelan melihat wajah Krow yang tadinya khawatir berubah menjadi kesal.

"Yeuuu beb pala lu gua pukul, minta lip serum lu dong, punya gua abis nih." Ucap Krow sambil memajukan wajahnya, kini wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja.

"Hah?" Jaki sempat bingung, ini hanya pikirannya yang kotor apa memang Krow yang ambigu? Dirinya hanya menatap wajah Krow, dan Krow sendiri menatap wajah dan bibir Jaki secara bersamaan.

Wajah Jaki memerah, ia tidak tahu harus apa, Jaki membeku saat itu juga. Krow yang sadar pun smirk sambil menatap wajahnya, lalu memukul kepalanya pelan.

"Bodoh, otak lu noh kotor, gua minta lip serum punya lu yang itu." Celetuk Krow sambil menunjuk ke arah lip serum yang sedang Jaki pegang. Jaki memalingkan wajahnya yang sudah memerah, ia sungguh malu sekarang.

"O-oh, kagak ye .. gua .. ga mikir apa-apa." Sahut Jaki, ia menutup wajahnya yang masih memerah itu menggunakan satu tangannya.

"Alah, udah cepet pakein, abis itu ke bawah." Krow menunjuk bibirnya sendiri, lalu menatap Jaki.

Jaki mengangguk lalu memakaikan lip serum itu ke bibir Krow, ia sangat fokus agar tidak ada yang belepotan. Setelah selesai, ia pun meratakan lip serum di bibir Krow menggunakan jarinya.

Ntah apa yang merasuki Krow, saat jari Jaki berada di bibirnya, ia langsung menjilat jari Jaki. Yang punya jari tentu saja kaget bukan main, pasalnya, mengapa Krow tiba-tiba menjilat jarinya?

"Kenamphh-" Belum sempat berbicara, tiba-tiba Krow mencium bibirnya lembut, mata Jaki terbelalak kaget, ia tidak mengira bahwa Krow akan mencium dirinya. Krow menutup matanya dan memperdalam ciuman itu. Awalnya hanya ciuman biasa, tetapi seiring berjalannya waktu, ciuman Krow semakin memanas.

Jaki Chen ft TNFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang