Pintu terbuka dan seorang pria paruh baya muncul. Rambutnya berwarna putih dan dia memakai sebuah celemek kotor. Bekas luka samar di pipinya adalah satu-satunya tanda 'kekuatan' yang dapat ditemukan di wajah pria itu.
Dia tidak terlihat seperti orang yang akan menjadi 'guardian'. Aileen menatap pria itu seolah tak percaya dan duduk kembali dengan ragu. "Kau adalah seorang guardian?"
"Iya."
"... Serius?"
"Sebenarnya aku khawatir jika kau akan bereaksi seperti ini."
Aileen melirikku setelah mendengar perkataan pria paruh baya itu. Aku tersenyum pada Aileen. "Aku sudah bilang. Mereka akan ada di sekitar kita."
"Meski begitu, sedekat ini ...."
Guardian adalah pemilik pub yang membuatkan makanan untukku. Tentu saja sejak awal aku memang sudah menduga bahwa dia adalah guardian. Dia sangat mirip dengan guardian yang muncul di Ways of Survival.
Aku juga tahu bahwa dia akan menyelamatkanku. Jika aku tidak, aku tidak akan mengatakan bahwa aku adalah seorang revolusioner dengan percaya diri.
Aileen bertanya, "Kenapa kau diam saja sampai sekarang? Jika kau memang benar-benar guardian, kau memiliki banyak peluang untuk menyelamatkan banyak orang."
"Aku harus menyimpan poin yang kumiliki. Kau tahu bahwa seorang guardian hanya dapat menyelamatkan orang sebanyak lima kali, kan?"
"Aku tahu, tapi jika kau tidak menggunakan semuanya ...."
"Jika aku menyelamatkan orang lain..." Pemilik pub itu melirikku sekilas sebelum melanjutkan perkataannya. "Revolusioner akan mati."
"Sepertinya kau sangat yakin bahwa revolusioner akan muncul."
"Aku selalu menunggu. Tidak semua orang sepertimu. Ada yang masih terus menunggu dan tidak menyerah."
"... Bisa-bisanya kau berkata seperti itu kepadaku?"
Tampaknya suasana mulai memanas dan Jang Hayoung segera menyela.
"Aileen, Pemilik Pub. Mari kita berhenti berdebat dan fokus pada hal-hal yang akan terjadi. Bukankah kemunculan guardian merupakan kabar baik bagi kita semua?"
Aku mengagumi metode terampilnya dalam mengubah topik. Jang Hayoung adalah salah satu orang yang paling tidak biasa di Ways of Survival. Dia memang terlihat seperti orang bermulut kotor yang ingin tetap diam tanpa melakukan apa-apa, tapi sebenarnya dia merupakan mediator yang sangat ahli dan orang yang paling bisa memahami perasaan orang lain.
Jang Hayoung berdeham dan menepuk bahu si pemilik pub. "Yah, sebenarnya aku juga terkejut. Kupikir kau hanya pandai memasak. Bukankah seharusnya kau memberikan sedikit petunjuk bahwa dirimu itu adalah seorang guardian?"
"Koki yang baik terkadang memiliki banyak rahasia. Ngomong-ngomong, apakah kau menyukai masakanku sebelumnya?"
"Sayangnya, aku tidak memiliki kesempatan untuk mencicipinya. Seseorang telah merebutnya dariku dan memakan semuanya."
Jang Hayoung menatapku dengan mata lebar dan pemilik pub tertawa kecil. Namun, Aileen malah menuangkan air dingin ke atmosfer yang bahkan tak dapat disebut membaik itu.
"Kalian tertawa seakan sudah menjadi rekan yang sangat akrab. Apakah kalian tidak sadar? Game sudah dimulai."
Jika Jang Hayoung adalah mediator yang baik, Aileen adalah penyusun strategi yang berpengalaman. Dia mungkin tidak mencapai tingkatan 'naga yang berbaring', tapi dia dapat menunjukkan suatu hal yang harus diwaspadai oleh revolusioner.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...