[218] Episode 41 - Real Revolutionary (4)

27 4 2
                                    

Piston berbentuk silinder yang terpasang pada Pabrik mulai bergerak liar dan bagian penggiling bergemuruh dengan keras. Fragmen kisah yang tidak bisa ia cerna dikeluarkan dari permukaan seperti sekrup. Itu membuktikan bahwa Pabrik ini merupakan produk yang belum selesai dibuat.

Duke sedikit mengernyitkan alisnya ketika melihat bagian luar Pabrik yang mengepulkan asap secara tidak stabil. 'Ini masih belum terlalu buruk.'

Pabrik. Semua orang di Dunia Iblis memiliki kisah yang serupa, bahkan meski dia merupakan seorang grand duke. Kekuatan masing-masing pabrik memang bervariasi, tapi Pabrik milik Syswitz itu unik.

'Tidak rugi aku pergi ke Underworld.'

Tingginya mencapai 40 meter. Pabrik yang menyerupai raksasa ini dibuat berdasarkan bentuk Giant Soldier milik Underworld. Suatu senjata yang tidak akan bisa ia lihat jika tidak menyuap salah satu hakim Underworld. Tentu saja, Pabrik Duke ini hanyalah tiruan dengan output yang lebih rendah dibandingkan dengan Giant Soldier yang asli.

'Aku tidak boleh puas hanya dengan ini ...'

Pabrik itu mengeluarkan suara keras, seolah sedang mengekspresikan rasa kekecewaan sang duke. Bilah penggiling menghantam tanah. Kepulan debu memenuhi area itu bersamaan dengan runtuhnya puluhan bangunan milik warga. Layaknya anak kecil yang sedang merusakkan mainan kerajinan tangan, sang duke menghancurkan mereka semua tanpa henti

[Sebagian kecil konstelasi merasa senang dengan kehancuran yang mengasyikkan!]

[Beberapa konstelasi menunjuk ke warga yang melarikan diri!]

Ini adalah kisah yang panjang. Sejarah Kompleks Industri Syswitz telah terakumulasi selama bertahun-tahun yang tak terhitung lamanya. Meski begitu, tak ada jejak keraguan dalam tindakan duke.

"Kuaaack!"

Duke mengambil kisah yang keluar dari penggiling dan berpikir. 'Ini adalah pengorbanan demi membuat kisah yang lebih besar."

400 tahun. Pada masa ketika sebuah dinasti lahir dan runtuh. Selama waktu itu, Syswitz merupakan seorang diktator di wilayah ini.

Dia pernah mencintai semua hal yang ada di kompleks industri ini. Terkadang dia merupakan penguasa yang bijak dan di lain waktu menjadi seorang tiran. Dia mencoba meningkatkan kebahagiaan warga melalui pemerintahan yang lembut, tapi dia juga bisa membantai mereka melalui penindasan dan tirani. Dia bisa merasa senang, sedih atau terkadang tertarik.

Lalu suatu hari, sang duke hanya memiliki satu emosi yang tersisa.

'Aku lelah.' Setelah melakukan kunjungan ke Olympus dan Underworld, pemikirannya menjadi lebih kuat.

'kenapa aku harus memakan seluruh cerita ini?'

Dia tidak pernah melupakan jamuan makan malam mewah yang disajikan di meja makan ratu Underworld.

Seorang sword master dari dunia lain, seorang great sage, penyihir hebat kelas 9...

Syswitz memakan potongan cerita yang dimasak dengan baik dan benar-benar merasa kagum. Ya Dewa, rasa itu. Jiwanya seolah ditarik keluar saat ia menikmati rasa luar biasa yang meledak di mulutnya.

-Kulihat kau cukup baik dalam memakan sesuatu.

Syswitz tersadar dan lantas mendapati fakta bahwa Persephone tidak pernah menyentuh makanan di hadapannya. Persephone menatap cerita-cerita yang tersebar di piringnya, seolah itu adalah makanan yang mengerikan. Syswitz tidak bisa melupakan aib yang dia rasakan saat itu.

'Aku akan pergi ke skenario berikutnya.'

Cerita yang lebih besar. Stimulus yang lebih besar. Maka dia akan mendapatkan kekuatan yang lebih besar.

Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang