Tak lama kemudian, kami tiba di Kompleks Industri Yoo Joonghyuk (sebelumnya bernama Syswitz).
Sepanjang jalan, Yoo Joonghyuk tak mengatakan sepatah kata pun dan bertindak biasa begitu tiba di kompleks industri. Saat Ferrarigini kelas X berhenti, Yoo Joonghyuk turun dari mobil dan berkata, "Mulai dari sekarang, aku akan bergerak secara terpisah."
"... Apakah kau akan datang untuk pemilihan?"
Yoo Joonghyuk mengangguk singkat sebelum kemudian menggerakkan kakinya dan menghilang dari pandangan. Sepertinya dia tahu tempat mana yang harus ia datangi dan apa yang akan dia lakukan. Yang jelas, semua hal yang tertangkap oleh pandangan matanya pasti akan hancur.
"... Kau tidak akan menghentikannya?"
Aku mengangguk untuk menjawab pertanyaan Jang Hayoung. Lagipula, aku membuat telah rencana dalam mengatasi situasi di mana Yoo Joonghyuk tidak mendengarkanku. Yoo Joonghyuk hanya perlu hidup dengan aman sampai skenario Pemilihan Raja Iblis.
Yang penting adalah apa yang perlu aku lakukan sekarang. Aku mengabaikan hal-hal kecil dan langsung menuju ke ruang dewan tempat Aileen berada.
"Lama tak bertemu."
Aku tidak bertemu Aileen selama beberapa saat dan dia tampak kuyu karena kondisi kompleks industri yang sibuk.
Aileen mendorong kacamatanya dan memberikan laporan padaku. "Sejak duke pergi, kami terus berkonfrontasi dengan kompleks industri lainnya ... anggota party sudah menanganinya dengan baik."
"Anggota party?"
"Party milik Yoo Joonghyuk. Kau tidak mengetahuinya? Setiap pagi ada orang-orang yang berjalan berkeliling sambil berkata, 'Aku Yoo Joonghyuk.' Mereka datang tepat sebelum kau pergi ... kau pasti tidak melihatnya."
Apakah itu mereka? Sial. Rasanya terkadang aku masih bisa mendengar teriakan dari hari itu.
Aileen menggelengkan kepalanya dan melanjutkan perkataannya. "Dalam beberapa hari terakhir, muncul juga sekelompok pengikut 'Punisher'."
"Apakah identitasnya sudah terungkap?"
"Belum. Dia tiba-tiba pergi segera setelah duke pergi."
"Pergi?"
Perasaan yang aneh terlintas di dalam hatiku. Jangan-jangan? Aku memiliki sebuah prasangka, tetapi itu terlalu tidak mungkin. Tak peduli seberapa keras pun aku memikirkannya, itu adalah hal yang tidak mungkin menjadi kenyataan.
Aileen menghela nafas kecil. "Aku tidak mengerti kenapa aku terus melaporkan hal-hal semacam ini kepadamu. Padahal pemilik kompleks industri ini adalah Yoo Joonghyuk."
"Itu tidak masalah. Bagaimanapun..."
"... Sekarang duke harus pergi ke kompleks industrimu sendiri."
Ini bukan kompleks industriku. Karena aku telah kembali ke Dunia Iblis, aku harus memeriksa status terkini dari Kompleks Industri Kim Dokja (sebelumnya bernama Gilobat). Aku menyerahkannya pada Mark, tetapi aku tidak tahu apa yang telah terjadi di sana.
Aku menatap pemandangan kompleks industri melalui jendela. Ada banyak hal telah terjadi sejak aku datang kemari. Aku bangkit dari tempat dudukku dan Aileen mengikutiku.
"D-Duke-nim."
Aku menoleh ke belakang dan ekspresi Aileen terlihat aneh. Tampak seolah dingin, sedih, dan kecewa. Meski begitu, suaranya begitu tenang. Aku telah mempelajari Aileen dari Ways of Survival dan tahu kapan saja dia akan membuat suara seperti ini.
Aileen tampak mencari sesuatu dan kemudian mengulurkan sebuah kotak kecil. "Ini barang yang sebelumnya kau minta untuk kubuatkan."
Kotak itu berisi sebuah arloji kecil. Arloji saku berukuran kecil yang dirancang dengan struktur pembentuk yang sangat bagus. Aku memegangnya dan merasakan sedikit getaran dari arloji. Ketika aku merasakan waktu yang lambat tapi bergerak dengan pasti itu, banyak hal yang terlintas dalam pikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...