Sudah seminggu sejak aku pergi ke Asosiasi Gourmet. Dalam seminggu ini, aku menjadi sangat sibuk. Hanya tersisa empat hari lagi sampai skenario Demon King Selection dimulai. Sampai hari itu tiba, aku harus menyelesaikan semua persiapanku.
Terlepas dari Black Demon Sword yang sudah berada di tangan Yoo Joonghyuk, ada beberapa hidden piece yang dapat aku temukan di Murim. Aku membuka revisi pertama Ways of Survival untuk menemukan sub skenario yang bisa membuatku mendapatkan hidden piece. Selama beberapa waktu ini, aku membaca teks yang telah direvisi dan meninjau bagian-bagian penting, tetapi masih ada banyak bagian yang hilang.
"Kau terlihat sangat sibuk sejak kembali ke sini. Aku jarang melihatmu." Jang Hayoung, yang mengenakan pakaian kebesaran tanpa lengan, mengikutiku selama 30 menit.
Aku menatapnya dengan kernyitan di dahi dan bertanya, "Bukankah seharusnya kau sedang berlatih?"
Jang Hayoung memajukan bibirnya dan menjawab, "... Aku kan sudah bekerja keras."
"Kerja keras apanya? Kau hanya memakan pangsit."
"Memangnya aku tidak boleh melakukan latihan tertutup sambil makan pangsit?"
Aku bertanya-tanya kenapa dia terus menggangguku seperti ini, lantas suatu hal terlintas di benakku. "Oh, aku dengar kau berada di urutan ketiga dalam kompetisi? Ini adalah pencapaian besar."
Jang Hayoung mengangkat bahunya dan berpura-pura melihat ke tempat lain. "Itu bukan masalah besar."
Namun, lengkungan bibirnya menunjukkan bahwa dia merasa cukup tersanjung. Sekarang aku mengerti kenapa dia terus mengejarku seperti ini ... dasar tidak jujur.
"Apakah kau mendapatkannya? Demon Spirit Bead?"
"Iya.
"Berikan kepadaku."
"Kenapa?" Jang Hayoung mengambil langkah mundur dengan tatapan curiga.
Aku menghela nafas dan berkata kepadanya, "Aku tidak akan mengambilnya. Kau tidak boleh memakannya jika masih dalam bentuk seperti ini."
Berdasarkan ekspresi gelapnya, dia pasti sudah lebih dulu mendengarnya dari Yoo Joonghyuk. Aku yakin pria itu pasti menceritakan kisah mengenai item ini sembari mengambil Black Demon Sword untuk dirinya sendiri.
「Jika memakannya, kau akan mengalami penyimpangan qi dan semua pembuluh darah di tubuhmu akan meledak, dan kau akan mati. Hanya ada satu orang yang dapat menyerap Demon Spirit Bead dengan aman.」
... Aku memikirkan kata-kata apa yang dia ucapkan dan langsung bisa memahami alasan kenapa Jang Hayoung bersikap seperti ini. "Jika kau tidak mau memberikannya, maka jangan. Keputusan ada di tanganmu."
Aku tidak bisa apa-apa jika Jang Hayoung tidak mempercayaiku karena kepercayaannya kepadaku belum cukup kuat. Pada saat yang bersamaan, Jang Hayoung mengulurkan tangan kecilnya. "... Bukan begitu. Terlebih lagi, aku tidak akan berusaha untuk mendapatkan benda ini jika bukan untukmu."
Sebuah pil kecil jatuh ke tanganku dengan bunyi gedebuk. Ini adalah salah satu dari tiga obat utama First Murim, Demon Spirit Bead. Aku berujar sambil tersenyum padanya, "Tunggu dan lihat saja."
Itu adalah obat yang dibuat oleh sosok jahat dari Blood Demon School di masa lalu dengan cara menghaluskan darah 1.000 orang. Sebuah pil terkutuk yang dapat membuat seseorang memiliki kekuatan terbaik dari Conception Vessel. Tapi siapapun yang mengambilnya akan menjadi gila karena kutukan jiwa yang ada di dalamnya.
(Notes: Dalam pengobatan tradisional China, Conception Vessel adalah satu dari delapan meridian, jaringan yang merupakan tempat mengalirnya qi.)
Dalam novel aslinya, Yoo Joonghyuk selalu merasa bahwa pil ini memiliki rasa yang enak, tapi Jang Hayoung pasti akan mati jika dia menelannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...