Malaikat Agung Uriel datang ke Dunia Iblis ke-73. Pada paruh kedua novel aslinya, Uriel turun langsung melalui tubuh seorang inkarnasi. Namun, sekarang kami baru mencapai skenario ke-25.
Gumaman bingung para raja iblis dan konstelasi terdengar dari berbagai tempat.
[S-sungguh konyol...]
Wujud transparan Uriel muncul di belakang Jung Heewon, yang sedang memejamkan mata. Seiring dengan aura sucinya yang menguar, rambut panjang emas Uriel melambai di udara.
Keseimbangan probabilitas kembali setara. Keseimbangan itu kembali pada posisinya secara bertahap hanya karena kedatangan Uriel. Tidak, rasanya sekarang pihak lawan yang mengalami kerugian.
Yang lebih mengejutkan bukan kekuatan Uriel. Semua pertarungan di medan pertempuran seketika berhenti. Surya menatap presensi Uriel dengan raut tegang, sementara semua konstelasi berhenti bergerak. Turunnya malaikat agung juga merupakan peristiwa yang luar biasa bagi para konstelasi.
Yang pertama berbicara adalah raja iblis berwajah burung hantu yang memegang sebuah pedang api. [Archangel! Berani-beraninya kau ... kau berani muncul di sini?]
Aku tahu siapa dia. Maker of Discord. Raja iblis dari Dunia Iblis ke-63, Andras. Dia adalah orang yang mengutuk Han Sooyoung karena pernah membunuh bawahannya.
Kemudian raja iblis di sampingnya juga membuka mulut. [A-A-Apakah kau ingin menjadi mayat, archangel?]
Dia adalah tengkorak yang memakai mahkota dan zirah besi berwarna hijau, Monarch who is a Philosopher about Corpses. Raja iblis yang berasal dari Dunia Iblis ke-54, Murmur.
Meski hanya raja iblis berperingkat rendah, tapi mereka tetap lebih kuat dariku. Meski begitu, ekspresi yang ditampilkan oleh dua eksistensi itu tampak aneh. Raut wajah keduanya seolah mengatakan bahwa mereka memendam rasa takut yang amat sangat.
Setelah turun, Uriel perlahan membuka matanya. Mata zamrudnya yang memukau itu seolah menguasai dan mengubah warna dunia. Aku merasa seperti jantungku membeku meski tidak melakukan kontak mata dengannya.
[Konstelasi 'Demon-Like Judge of Fire' memandang Dunia Iblis ke-73.]
Tatapan malaikat agung itu menyiratkan 'kehancuran'. la memasang tatapan yang seolah sedang mengenang pemandangan yang ada sebelum akhirnya dimurnikan. Dunia Iblis ke-73 bergetar karena tatapannya.
[■■. Sudah lama, ya?]
Kedua raja iblis mundur beberapa langkah. Mulut Jung Heewon melengkung halus.
[Kau ... bukankah aku pernah berkata agar kau tidak membawa pedang itu di hadapanku? Aku kesal karena karakteristik yang tumpang tindih.]
Mendengar kata-kata itu, Andras sedikit menurunkan pedangnya. Mata burung hantu Andras berkedip cepat dan rahang tengkorak Murmur bergetar hebat. Murmur-lah yang maju lebih dulu.
[Malaikat bodoh! Apakah kau tahu apa arti dari tindakanmu saat ini? Atau ... apakah Eden telah memutuskan untuk ikut campur dalam pemilihan...]
[■. Aku datang atas kemauanku sendiri.]
Mendadak aku mengingat setting karakter Uriel. Aku sempat lupa karena seluruh kebaikan Uriel kepadaku, tetapi dia adalah salah satu malaikat Eden yang paling menakutkan.
Demon-like Judge of Fire. Dia lebih kejam daripada malaikat agung mana pun dan mampu membantai sebagian besar iblis yang ada. Dia mengangkat tangannya ke udara dan pedang api putih muncul. Di hadapan pedangnya itu, semua jenis api padam seolah ketakutan.
Itu adalah pedang yang mengandung api neraka. Pedang itu adalah star relic Uriel. Saat dia mengeluarkan pedangnya, para raja iblis itu tampak seolah terdesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...