Ekspresi pria tua itu berubah karena perkataanku.
[... Demon King of Salvation ...?]
Aku tidak bisa membaca emosinya dengan tepat karena adanya kerutan rumit di wajah tua itu. Pria tua itu awalnya terkejut, lalu terlihat marah, dan akhirnya tampak kagum. Tepatnya, semua emosi itu bercampur menjadi satu.
[Benar. Kau ... huhu, aku mengerti.]
Sepertinya pria tua itu mengenalku. Aku tidak menduga bahwa di Asosiasi Gourmet ini ada orang selain Persephone yang mengenalku ... tapi sepertinya dia cukup terkejut?
"Apa aku boleh tahu modifier-mu?"
Alih-alih menjawab pertanyaanku, pria tua itu hanya menampilkan senyum yang tidak dapat ku artikan.
[Apakah kau menyukai mantel yang kubuat?]
"... Hah?"
[Mantel yang kau kenakan.]
Aku refleks menatap mantel putihku.
[Infinite Dimension Space Coat]
Mantel yang kukenakan ini adalah reward yang ku dapat setelah mengalahkan Myung Ilsang. Nama konstelasi yang membuat mantel ini adalah ....
"... Mass Production Maker?"
Pria tua itu tertawa mendengar nada terkejutku.
[Aku biasa dipanggil dengan nama itu.]
Dia mengarahkan ibu jarinya kepada dirinya sendiri dan aku sontak menciut. Mass Production Maker. Dia masuk ke dalam daftar konstelasi yang memiliki pengaruh terbesar pada skenario Star Stream.
Kekuatan tempurnya tidak bisa dibilang berada pada level terkuat, tetapi dia adalah eksistensi yang memiliki hubungan dekat dengan banyak nebula dan biro. Lebih buruknya lagi, aku telah membunuh Myung Ilsang yang merupakan inkarnasi Mass Production Maker di skenario kelima.
[Hoho, kau tidak perlu menatapku begitu. Aku tidak akan memakanmu.]
Tampaknya Mass Production Maker telah menyadari apa yang akan kukatakan.
[Aku tahu apa yang kau pikirkan. Jangan khawatir. Hal itu biasa terjadi di Star Stream. Lagipula dia bukan tipe orang yang kusukai.]
"..."
[Dia tidak punya nyali, memiliki kemauan yang lemah dan selalu mencari cara yang termudah.]
Aku merasakan sejumlah emosi kompleks yang cukup sulit dijelaskan. Aku lega karena Mass Production Maker tidak terlalu mempermasalahkannya. Tapi di saat bersamaan, aku juga merasa kecewa karena konstelasi sekelas dia juga menganggap inkarnasi sebagai alat...
Aku bepura-pura tenang. "Terima kasih."
[Jangan berterima kasih untuk hal itu. Meski seburuk apapun bocah itu, dia tetap inkarnasiku. Ngomong-ngomong, aku menonton kisah yang kau buat.]
"Kisahku?"
[Ya, kau hebat dalam memimpin skenario ke arah yang tak terduga dan membuat kekacauan. Berkat kau, aku jadi tidak terlalu bosan. Aku memberimu lima bintang.]
Aku tidak tahu apakah itu pujian atau cemoohan, tetapi aku berterima kasih padanya.
[Ini adalah pertama kalinya kau di sini. Siapa yang membawamu?]
"Ratu Underworld."
Seketika itu pula, sorot mata Mass Production Maker berbinar. [Bajingan tua itu ... huhu, melakukan hal ini dengan segala cara. Membawa pendatang baru sepertimu di saat seperti ini ....]
Sepertinya aku tahu apa yang dia maksud, tapi aku sengaja berpura-pura tidak tahu. "Apa yang akan terjadi di Asosiasi Gourmet?"
[Mereka selalu melakukan sesuatu. Tapi apakah wanita tua itu meninggalkan pendatang baru yang ia bawa agar bisa melihat apa yang akan kau lakukan? Ck ck ... yah bagaimanapun juga, dia memang seorang Olympian. Ayo. Aku akan membawamu melihat-lihat.]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...