[Transcendent sombong, omong kosong apa yang...!]
Di awal pertarungan, Yoo Joonghyuk mulai bergerak.
Cemoohan konstelasi dan tekanan luar biasa itu tak lagi penting bagi Yoo Joonghyuk yang sekarang. Sejak saat dia memasuki putaran regresi ketiga, dia hanya terfokus untuk membunuh musuh yang ada di depannya ini.
Aura menguar dari tubuh Yoo Joonghyuk dan beberapa konstelasi tingkat sejarah yang berada di depannya bergumam sendiri. Meski begitu, sebagian besar konstelasi masih memandang rendah Yoo Joonghyuk.
Tak peduli seberapa besar transcendence yang ia capai, Yoo Joonghyuk hanyalah seorang manusia biasa. Para konstelasi itu tidak memiliki alasan untuk kalah dalam situasi di mana mereka menang dalam jumlah.
Itulah yang menjadi pemikiran terakhir General of Vanara.
[Skill eksklusif 'Giant Body Transformation Lv. 6' diaktifkan!]
Yoo Joonghyuk menggunakan Giant Body Transformation dan mempersempit jarak dengan para konstelasi dalam sekejap mata. Yoo Joonghyuk melesat maju layaknya sebuah meteor.
Saat General of Vanara menyadari keberadaan sebilah pedang yang melesat ke arahnya, ia buru-buru mengangkat pedang besar bermata dua miliknya. Akan tetapi, sebelum ia berhasil mengangkat senjatanya, kepalanya telah terpotong oleh Black Demon Sword dan terhempas di udara.
[Berani-beraninya kau...!]
Mata General of Vanara melebar dan dia berbicara dengan menggunakan suara agungnya, bahkan meski lehernya sudah terpotong.
Yoo Joonghyuk memotong kepalanya menjadi dua bagian dengan menggunakan Black Demon Sword.
Itu adalah akhir yang konyol.
Kekuatan sihir yang terlalu terkonsentrasi pada satu titik itu mencairkan darah Yoo Joonghyuk. Itu adalah akibat dari mengaktifkan transcendence tahap tiga hingga batasnya. Waktu maksimum yang ia miliki untuk tetap bisa bertahan di pertempuran ini adalah 10 menit.
Dalam 10 menit ini, Yoo Joonghyuk harus mengalahkan mereka semua.
"Selanjutnya."
Kematian General of Vanara merupakan kejutan besar bagi para konstelasi yang melihatnya. Para konstelasi tidak akan lenyap hanya karena kematian tubuh inkarnasi mereka. Namun, tidak ada seorang pun yang ingin kehilangan tubuh inkarnasinya dengan sia-sia. Kematian fatal dapat melukai konstelasi secara permanen. Karena pembunuhan yang sukses itu, tubuh semua konstelasi terpaku di tempat.
Yoo Joonghyuk memanfaatkan kesempatan pendek itu untuk mencoba serangan keduanya. Black Demon Sword meninggalkan sebuah garis lintasan gelap saat bergerak dan memotong sayap seekor burung raksasa. Thunder Eating Bird menjerit nyaring. Setelah itu para konstelasi mulai bergerak.
[Kau!]
Tombak Primitif milik Founder of Humanity terarah pada Yoo Joonghyuk. Itu adalah serangan yang dapat mengubah inkarnasi normal menjadi setumpuk debu.
Namun, Yoo Joonghyuk menerima serangan itu. Kekuatan serangan itu menghancurkan otot lengan kanannya dan mendorong seluruh tubuhnya. Darah mengalir dari mulutnya, tetapi Yoo Joonghyuk tetap fokus.
[Konsentrasi yang berlebihan telah memperluas kategori atribut!]
[Atribut eksklusif 'Ruler of Amusement' diaktifkan!]
Konsentrasinya membangkitkan kekuatan karakter. Semua konstelasi yang ada di area itu berubah menjadi data dan mengalir masuk ke dalam pikiran Yoo Joonghyuk. Pada momen itu pula, dunia itu menjadi sebuah game bagi Yoo Joonghyuk. la menghindari serangan konstelasi dengan gerakan mantap dan melawan serangan mereka dengan menggunakan kekuatan sihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...