Surya berada di balik pintu terakhir. Tinju Yoo Joonghyuk menghantam pintu gerbong dan mendobraknya, menampakkan sebuah garis langit yang tertembus angin kencang. Gerbong kereta terakhir tempat Surya berada terbelah, seolah telah dirusak oleh sesuatu.
[Kau datang lebih cepat dari yang kuduga.]
Surya menatap langit dan berbicara sambil memunggungi kami. Di luar jalur kereta, terdapat sebuah ruang persegi. Cahaya terang membentang panjang ke dalam kegelapan. Itu tampak seperti pohon kelapa yang bertengger kokoh di atas hamparan pasir di pantai yang luas.
Aku sengaja berbicara menggunakan nada yang sopan, "Surya, mari hentikan semua ini."
Cahaya ilahi yang tidak bisa menyentuh takdir alam semesta ini sedang menatapku. Mata Surya menatapku. Matanya seakan berkata bahwa bahkan meski mereka tidak memahami Star Stream, tidak mungkin mereka tidak bisa membaca informasiku.
[Seorang pria yang mengetahui akhir dari semua dunia ... itu adalah kisah yang sangat liar.]
Mungkin Surya telah mendengar kalimat dari 'giant story' yang aku dapatkan. Sebelum aku bisa membalasnya, Raja Oedipus yang berdiri di samping Surya dan menimpali, [Itu hanya metafora. Sebuah permainan kata.]
Yah, syukurlah jika dia berpikir begitu. Aku merasa sedikit tidak nyaman karena isi kisahnya benar-benar mencerminkan diriku.
[Konstelasi 'Mass Production Maker' mempertanyakan kalimat Anda.]
[Konstelasi 'God of Wine and Ecstasy' bertanya-tanya mengenai giant story Anda.]
[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' gugup.]
[Konstelasi 'Maritime War God' mengepalkan tangan.]
[Konstelasi 'Secretive Plotter' menatap Anda.]
Pandangan Surya kepadaku berubah. Aku sadar bahwa aku tidak akan bisa menghentikan Surya meski sudah berusaha membujuknya hingga mulutku berbuih.
[Majulah, nak. Waktu waktumu tinggal 10 menit.]
Empat lengan Surya terangkat dengan posisi bertarung. Ukuran tubuhnya menjadi lebih besar secara bertahap saat statusnya mulai menguar. Dia tidak menggunakan senjata apa pun. Surya bermaksud untuk melenyapkanku hanya dengan menggunakan kekuatan murni dari sebuah kisah.
[10 menit lagi, kereta ini akan menabrak Dunia Iblis.]
Kami tidak bisa menundanya lagi. Yoo Joonghyuk bergegas maju terlebih dahulu. Aura biru yang sama seperti Breaking the Sky Sword Saint menguar dari tubuh Yoo Joonghyuk. Breaking the Sky Swordsmanship memancarkan cahayanya.
Aku bukan satu-satunya orang yang terpengaruh oleh giant story ini. Yoo Joonghyuk juga memiliki andil dalam kisah ini. Meskipun tubuhnya terluka, Yoo Joonghyuk masih mampu mengerahkan kekuatan yang setara dengan konstelasi.
Terdengar suara bilah pedang dan sebuah batang besi yang saling bertabrakan. Bukan Surya yang menerima serangan Yoo Joonghyuk.
[Kuooh...!]
Raja Oedipus mengerang kesakitan saat berhadapan dengan Yoo Joonghyuk.
[Kuaaack!]
Oedipus telah memeras semua kekuatan dari tubuh inkarnasinya yang terlalu panas itu, tetapi tampaknya dia kesulitan menghadapi Yoo Joonghyuk.
"Kim Dokja!" Bersamaan dengan geraman Yoo Joonghyuk, aku melompat melewati pertahanan Oedipus dan melesat menuju ke tempat Surya.
Di sana, Surya yang ukuran tubuhnya berubah menjadi beberapa kali lebih besar sudah siap untuk menyambutku.
[Skill eksklusif 'Electrification' Lv. 12 [+2] diaktifkan.]
Aku dikelilingi oleh cahaya Electrification dan energi putih kebiru-biruan menghantam dada Surya. Sebelumnya, Surya mampu menghentikan Electrification-ku dengan satu tangan. Namun, kali ini berbeda. Kulit Surya tersentuh oleh energi putih kebiru-biruan itu dan mulai terbakar. Itu hanyalah serangan ringan, tapi efeknya cukup bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...