Mendengar nada tegas yang disuarakan oleh Yoo Joonghyuk, aku sontak mendongak. "... Apakah tidak apa-apa?"
"Skenario yang akan kita hadapi saat ini hanyalah Kompetisi Seni Bela Diri, bukan Pemilihan Raja Iblis."
Aku memang sudah memikirkan hal ini, tapi mendengarnya dari mulut Yoo Joonghyuk ... entah kenapa aku merasakan sensasi lega dan bangga yang aneh. "Kau ... benar-benar telah menjadi 'orang'. Paling tidak, aku tidak akan mati untuk saat ini."
Yoo Joonghyuk mengabaikan perkataanku dan melanjutkan, "Satu-satunya hal yang dapat diperoleh dari kompetisi ini adalah Black Demon Sword. Akan tetapi Black Demon Sword tidak menjamin kemenangan kita di Pemilihan Raja Iblis."
Yoo Joonghyuk benar. Hanya karena kami mungkin bisa memenangkan kompetisi Murim, bukan berarti kami juga mampu memenangkan Pemilihan Raja Iblis.
"Karenanya kau harus pergi ke Asosiasi Gourmet. Kita berdua membutuhkan rekan untuk nebula kita. Kau mungkin bisa membangun aliansi jika pergi ke Festival Aliansi Gourmet."
Aku mengerti apa yang dia maksud. Pergi ke Festival Asosiasi Gourmet dan kembali dengan beberapa konstelasi yang dapat dimanfaatkan. Namun, masih ada satu hal yang harus kupastikan.
"... Nebula kita?"
"Bukankah katamu kau akan membuat nebula?"
"Kim Dokja's Company?"
"Aku akan langsung keluar jika kau benar-benar menamainya dengan sebutan itu."
Yoo Joonghyuk memalingkan wajahnya dengan ekspresi masam. Aku merasa sangat terkejut.
[Konstelasi 'Demon-like Judge of Fire' menyeka air matanya dengan saputangan.]
Ini adalah hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Si brengsek itu bahkan mencengkeram leherku dan menjatuhkanku ke mulut Ichthyosaurus pada pertemuan pertama. Tapi sekarang aku dan Yoo Joonghyuk telah benar-benar menjadi sepasang rekan. Fakta bahwa aku masih sering terkejut saat mendengar Yoo Joonghyuk mengatakan hal semacam itu adalah hal yang lucu.
Aku berdiri dan berkata padanya, "Aku akan pergi."
***
Malam itu, aku disambut oleh Pemandu Asosiasi Gourmet yang terbang melalui portal. Pemandu yang mengenakan kostum koboi ala barat itu mengemudikan gerbong kecil dengan kuda berwarna hitam. Tampaknya dia adalah salah satu bawahan Tuan Pemilik Oro Castle.
Pemandu itu turun dari gerbong dan membungkuk dengan sopan kepadaku.
[Apakah Anda adalah Demon King of Salvation?]
"Benar."
[Naiklah ke kereta. Perjalanannya cukup panjang, jadi Anda bisa beristirahat.]
Pemandu ini tidak menunjukkan gestur terkejut atau respons tertentu kepadaku. Apa karena dia adalah pemandu Asosiasi Gourmet, jadi dia tidak terkejut dengan nama 'Demon King of Salvation'?
Pemandu tersebut lantas menaiki kereta dan menoleh untuk bertanya kepadaku.
[Saya akan menjemput beberapa penumpang di perjalanan ini. Apakah Anda keberatan?]
"Eh, tidak apa-apa."
Beberapa penumpang ... siapa? Aku melewatkan kesempatan untuk bertanya karena pemandu itu sudah mulai melajukan kereta.
Interior gerbong itu luas dan nyaman. Tidak ada getaran sama sekali hingga rasanya seolah tidak sedang bergerak. Ini bagus. Aku bisa membaca Ways of Survival dalam perjalanan.
Aku membaca Ways of Survival selama beberapa jam perjalanan. Mungkin juga bukan jam, melainkan hari. Aku tidak bisa menebak waktu pastinya karena aku tidak tahu kecepatan kereta ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...